TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Penyebab dan Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi

Ma, biasanya kulit bayi lebih sensitif sehingga wajar jika si Kecil mengalaminya

Freepik/Onlyyouqj

Munculnya ruam dengan bintik-bintik kecil menonjol serta berwarna merah di kulit bayi bisa jadi tanda si Kecil mengalami miliaria atau biasa disebut dengan biang keringat.

Kondisi ini terjadi karena bayi memiliki kulit yang sensitif sehingga lebih mungkin terkena biang keringat daripada orang dewasa.

Mama tidak perlu khawatir sebab kondisi ini biasanya tidak berbahaya. Namun, biang keringat dapat mengganggu kenyamanan si Kecil. Rasa gatal yang ditimbulkan menyebabkan sensasi menyengat atau perih di kulit.

Di bawah ini Popmama.com telah merangkumpenyebab, gejala dan cara mengatasi biang keringat pada bayi yang dilansir dari Medical News Today. Yuk, simak penjelasan berikut ini, Ma!

Penyebab Biang Keringat yang Sering Terjadi pada Bayi

Freepik/Only Youqj

Biang keringat muncul saat keringat terperangkap di bawah kulit. Bayi memiliki kelenjar keringat yang lebih kecil dan belum mampu mengatur suhu tubuhnya sehingga mereka lebih rentan memiliki biang keringat daripada orang dewasa.

Biang keringat juga bisa disebabkan karena bayi mama sering dipakaikan baju ketat, dibedong, dan diberi selimut tebal yang mengekap. Dalam kebanyakan kasus, biang keringat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Bayi lebih mungkin mengalami biang keringat karena beberapa alasan seperti:

  • Bayi tidak memiliki kendali terhadap suhu lingkungan misalnya ketika kegerahan di dalam suatu ruangan mereka tidak dapat melepas pakaian tambahan atau menjauh dari sumber panas.
  • Tubuh bayi belum mampu mengatur suhu.
  • Bayi cenderung memiliki lebih banyak lipatan kulit, yang dapat memerangkap panas dan keringat.

Jenis-Jenis Biang Keringat

Freepik/Kwangmoop

Gejala pada miliaria atau biang keringat tidak selalu sama, hal ini tergantung jenisnya seperti : 

  1. Miliaria kristalina:terkadang terlihat mirip dengan butiran kecil keringat yang terperangkap di bawah kulit. Lepuh, namun tidak terlihat merah atau meradang.
  2. Miliria pustulosa: menyebabkan benjolan kecil di permukaan kulit yang berisi nanah, teriritasi, dan terlihat seperti lecet yang menyakitkan. Mereka mungkin berkeropeng atau pecah dan berdarah.
  3. Miliaria profunda: biasanya menyebabkan lepuh dalam yang mungkin terlihat seperti jerawat. Mereka biasanya berwarna kulit.
  4. Miliaria rubra: sering gatal, sehingga bayi mungkin terus menggaruk kulitnya. Mereka mungkin memiliki benjolan merah kecil atau lecet pada bercak merah dan kulit yang tampak teriritasi.

Dalam kebanyakan kasus, biang keringat dapat hilang cukup cepat sehingga tidak perlu pergi ke dokter untuk melakukan perawatan.

Namun, biang keringat yang terjadi karena kepanasan berisiko tinggi menyebabkan kondisi serius pada bayi.

Kepanasan bisa berbahaya ketika tubuh tidak lagi dapat mengendalikan dan menurunkan suhunya sendiri, sehingga bayi bisa mengalami heat stroke atau serangan panas. 

Gejala Biang Keringat pada Bayi

Freepik/Uthaiphoto

Biang keringat biasanya tidak berbahaya dan tidak menular. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi ketika mereka berada di cuaca panas atau lingkungan lembap. Berikut gejala biang keringat pada bayi:

  • Timbulnya ruam atau bintik-bintik kecil menonjol yang berwarna merah, terutama di tempat menumpuknya keringat, misalnya di sekitar lipatan ketiak, dahi, dan selangkangan, 
  • Rasa gatal atau rasa perih yang menyengat pada ruam,
  • Beberapa bayi juga mengalami benjolan kecil atau bengkak di beberapa bagian tubuh,
  • Terkadang biang keringat dapat berbentuk seperti bruntusan,
  • Area yang terpapar biang keringat biasanya di tempat-tempat yang mudah berkeringat seperti lipatan tangan, punggung, selangkangan, ketiak, belakang lutut atau di wajah dan dahi disertai dengan ruam berwarna merah.

Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi dengan Pengobatan Rumahan

Freepik

Biang keringat biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Mama dapat mengurang ketidaknyamanan bayi dan mempercepat penyembuhan dengan metode berikut:

  • Pindahkan si Kecil ke tempat yang sejuk ketika melihat gejala biang keringat di tubuhnya.
  • Jaga agar kulit tetap dingin dan kering.
  • Oleskan kompres dingin ke area yang terkena.
  • Bilas keringat dengan air dingin, lalu tepuk-tepuk area tersebut hingga kering dengan lembut.
  • Bersihkan lipatan kulit secara teratur untuk memastikan keringat dan minyak yang terperangkap tidak memperburuk ruam.
  • Sesekali biarkan bayi telanjang untuk menjaga kulitnya tetap dingin dan angin-anginkan area biang keringat.
  • Gunakan AC atau kipas angin untuk membantu menjaga kulit tetap sejuk.
  • Jaga agar bayi tetap terhidrasi dengan baik dengan memberinya susu tepat waktu atau air mineral.
  • Jangan gunakan krim ruam pada kulit kecuali dokter merekomendasikan krim tertentu. Biang keringat bukanlah reaksi alergi dan bukan juga karena kulitnya kering. Menggunakan krim tertentu untuk mengobati kondisi ini mungkin tidak membantu.

Jika biang keringatnya semakin parah dan tidak hilang dengan sendirinya, Mama perlu memeriksakannya ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan krim steroid untuk mempercepat penyembuhan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, biang keringat bisa terinfeksi, terutama jika bayi menggaruknya. Biang keringat yang terinfeksi dapat menyebabkan demam dan tanda-tanda penyakit lainnya.

Jika bayi demam atau tampak sakit segera periksakan ke dokter, mereka akan memberikan antibiotik untuk membersihkan infeksi bakteri.

Nah, itulah penjelasan mengenai penyebab, gejala dan cara mengatasi biang keringat pada bayi. Semoga bisa membantu, ya, Ma!

Baca juga : 

The Latest