TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bayi Sulit BAB tapi Sering Kentut, Apakah Ini Normal?

Si Kecil sulit BAB, tapi sering kentut? Simak fakta berikut ini, ya, Ma

Pixabay/StockSnap

Setiap orangtua tentunya tak ingin buah hatinya jatuh sakit. Oleh karena itu, masalah kesehatan si Kecil apapun bisa membuat orangtua cemas dan khawatir. 

Salah satu masalah kesehatan bayi yang sering kali membuat orangtua cemas adalah susah buang air besar (BAB).

Namun, ada beberapa kondisi di mana bayi kesulitan buang air besar, tetapi sering kali kentut.

Masalah kesehatan ini dapat dialami bayi, baik yang masih mengonsumsi ASI atau susu formula, maupun pada bayi yang sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI. 

Sebagai orangtua, Mama tentunya merasa cemas saat mengetahui si Kecil kesulitan buang air besar namun sering kentut karena khawatir bayi mengalami masalah pencernaan.

Sebaiknya Mama jangan panik dan langsung buru-buru memberikan bayi sembarang obat. Alangkah baiknya Mama mencari tahu terlebih dahulu mengenai penyebab bayi sulit BAB dan sering kentut.

Nah, kali ini Popmama.com akan membahas mengenai penyebab bayi sulit BAB tetapi sering kentut. Langsung saja simak informasinya, ya, Ma.

1. Idealnya, berapa kali bayi BAB dalam sehari?

Freepik/cookie_studio

Dalam sehari, bayi bisa buang air besar sebanyak 3 hingga 12 kali. Seiring bertambahnya usia bayi, frekuensi buang air besar akan semakin berkurang.

Saat menginjak usia sekitar 2 bulan, bayi mungkin akan buang air besar sebanyak satu kali dalam sehari.  Namun, ada juga sebagian bayi yang tidak buang air besar selama beberapa hari, atau bahkan seminggu. 

Setiap bayi memiliki frekuensi buang air yang berbeda karena dipengaruhi oleh apa yang ia konsumsi.

Jika bayi hanya disusui dengan ASI, maka frekuensi buang airnya akan lebih sedikit karena tubuhnya dapat mencerna hampir semua komponen ASI sebagai nutrisi, sehingga sangat sedikit yang tersisa yang perlu dibuang.

Jika bayi mengonsumsi susu formula, maka ia mungkin akan buang air besar sebanyak empat kali sehari atau hanya satu kali setiap beberapa hari.

2. Penyebab bayi sering kentut tetapi tidak buang air besar

Unsplash/Katie Smith

Perlu Mama ketahui bahwa hingga 30 persen anak-anak mengalami sembelit yang membuatnya kembung dan sering kentut, tetapi tidak buang air besar.

Namun, bisa juga bayi mengeluarkan kentut sebelum atau sesudah buang air besar yang merupakan hal yang wajar dan bukan disebabkan oleh sembelit. 

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi kentut tanpa BAB. Berikut adalah penjelasannya berdasarkan makanan yang dikonsumsi bayi.

Penyebab sering kentut tetapi tidak BAB pada bayi yang diberi ASI

Pada dasarnya, bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif hampir tidak pernah menderita sembelit, karena ASI cenderung lebih mudah dicerna dibandingkan dengan susu formula.

Namun, tetap ada kemungkinan bayi mengalami perubahan frekuensi BAB karena adanya perubahan kandungan dalam ASI Mama.

ASI Mama mengandung kolostrum, yaitu cairan yang pertama dikeluarkan oleh kelenjar payudara yang dapat berkurang seiring berjalannya waktu. 

Kolostrum merupakan salah satu bagian dari ASI yang membantu meningkatkan sistem kekebalan bayi yang baru lahir. Selain itu, kolostrum juga dapat bekerja seperti pencahar yang membantu bayi buang air besar.

Setelah sekitar 6 minggu setelah melahirkan, ASI yang Mama keluarkan akan mengandung lebih sedikit, atau tidak mengandung kolostrum sama sekali.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan bayi yang baru lahir sering buang air besar dan frekuensinya akan berkurang seiring berjalannya waktu.

Ketika kolostrum berkurang atau tidak ada sama sekali, maka bayi akan buang air besar lebih jarang dan sedikit.

Penyebab sering kentut tetapi tidak BAB pada bayi yang diberi susu formula

Jika bayi yang diberi susu formula sering kentut, penyebabnya mungkin karena ia mengalami kembung akibat menelan udara saat menyusu dari dot.

Selain itu, perubahan frekuensi BAB juga dapat disebabkan oleh jenis susu formula yang digunakan. 

Jadi, bayi yang mengeluarkan gas merupakan kondisi yang normal ya, Ma. Selain itu, beberapa bayi memang secara alami mengeluarkan lebih banyak gas dari pada biasanya.

Jadi, jika si Kecil sering kentut tanpa menunjukkan gejala sembelit, itu berarti tidak ada yang perlu Mama khawatirkan.

3. Cara mendeteksi bayi yang mengalami sembelit

Freepik/Phduet

Meskipun sering kentut dan jarang BAB merupakan hal yang normal, namun kondisi tersebut bisa juga menjadi pertanda bayi mengalami sembelit jika disertai dengan gejala-gejala lainnya.

Mama bisa mengetahui apakah si Kecil mengalami sembelit atau tidak dengan memerhatikan gejala sembelit berikut ini :

  • Bayi menjadi sering menangis dan rewel

  • Nafsu makan bayi menurun

  • Sering mengejan dengan keras tanpa adanya feses yang keluar

  • Jika ada feses yang keluar, bentuknya kecil, kering, keras, dan berwarna gelap.

4. Cara membantu melancarkan buang air besar pada bayi

Unsplash/Brytny.com

Salah satu cara yang dapat Mama lakukan untuk membantu bayi buang air besar dengan lancar adalah memandikannya dengan air hangat dan beri sedikit pijatan.

Selain itu, Mama juga bisa mengukur suhu dubur bayi untuk memeriksa apakah ia mengalami demam.

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi sembelit pada bayi, di antaranya adalah:

  • Menggerakkan kaki bayi seperti gerakan mengayuh sepeda.

  • Memandikan dengan air hangat dan beri pijatan lembut. 

  • Jika bayi sudah mengenal MPASI, Mama bisa memberinya jus buah, seperti jus buah pir, pepaya, atau apel.

  • Jika bayi mengonsumsi susu formula, pilih susu formula yang tepat dan seduh sesuai dengan takaran.

5. Kapan harus membawa bayi ke dokter?

Frepik/A3pfamily

Pada kebanyakan bayi, sering buang kentut, kembung dan sembelit akan hilang dengan sendirinya atau cukup dengan perawatan di rumah.

Namun, jika bayi yang baru lahir (di bawah usia 6 minggu) tidak buang air besar sama sekali, maka ada kemungkinan ia mengalami masalah kesehatan yang harus segera ditangani. 

Ada beberapa gejala yang perlu Mama waspadai, di antaranya adalah:

  • Bayi muntah-muntah

  • Bayi tidak mau menyusu

  • Sering menangis dan rewel berlebihan

  • Perut bayi kembung

  • Sering melengkungkan punggungnya seperti sedang kesakitan

  • Bayi mengalami demam

Jika bayi mengalami kondisi di atas, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Nah, itulah informasi mengenai kondisi bayi yang sulit BAB, tetapi sering kentut. Jika si Kecil mengeluarkan gas tetapi tidak buang air besar, jangan khawatir, Ma.

Gejala ini normal dan umum terjadi pada bayi saat mereka beradaptasi dengan cara mencerna makanan.

Hal ini biasa terjadi pada bayi yang berusia lebih dari 6 minggu. Mama sebaiknya menghubungi dokter jika bayi yang baru lahir (di bawah 6 minggu) tidak buang air besar sama sekali. 

Semoga informasi ini membantu, ya, Ma.

Baca juga:

The Latest