Bicara mengenai kesehatan anak memang tidak ada habisnya ya, Ma. Semua penyakit bisa saja menyerang si Kecil, jika tidak dilindungi dengan tepat.
Salah satu masalah kesehatan anak yang paling ditakutkan orangtua adalah hidrosefalus, atau menumpuknya cairan bernama cerebrospinal fluid (CSF) di kepala anak. Wah, kalau sudah begini, otak anak akan tertekan (secara harfiah), hingga akhirnya melemahkan fungsi otak.
Hidrosefalus memang bisa terjadi pada semua orang, namun paling sering terjadi pada bayi dan lansia. Hal ini penting untuk Mama waspadai, karena menurut Riskesdas 2007, hidrosefalus dan kelainan jantung kongenital menyumbang angka 5,8 persen pada penyebab kematian anak umur 29 hari. Wah, menyeramkan ya, Ma!
Sebaiknya Mama lebih waspada jika melihat anak mengalami gejala hidrosefalus. Menurut Pediatric Hydrocephalus Foundation, gejala hidrosefalus pada bayi adalah:
- Pembesaran ukuran kepala dengan cepat,
- Sering muntah,
- Sering tidur,
- Mudah iritasi,
- Mata melihat ke arah bawah (sering disebut "sunsetting"),
- Kejang.
Jika Mama curiga anak mengalami hidrosefalus, maka perlu segera diperiksa dan ditangani dengan cara yang tepat. Mau tahu info lengkapnya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
