TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan 3 Minggu: Lahirnya Si Penjelajah Cilik

Seperti apa perkembangan bayi usia 6 bulan 3 minggu? Seru! Ia sudah mulai suka ingin tahu apa pun

Freepik/T.Paisit

Bayi menggunakan seluruh indranya untuk mengeksplorasi dan mempelajari dunianya. Di usia ini, ia sedang giat-giatnya menjelajahi isi rumah. Pastikan benda-benda di sekitarnya dan area rumah aman untuk disentuh atau pun dimainkan oleh bayi mama. 

Rasa ingin tahu membawanya penasaran terhadap benda-benda yang dilihatnya. Ia suka bermain dengan bola karet lembut, menepuk-nepuk permukaan bertekstur, menggigit-gigit teething ring atau pun mendengarkan suara klintingan.

Seiring dengan pengalaman makannya di awal bulan, bayi mulai mengeksplorasi makanan yang dimakannya. Termasuk meraih sendok yang Mama gunakan untuk menyuapinya atau meraih piring makanannya. Hal ini merupakan tanda ia siap mencoba finger food. Mama bisa mencoba meletakkan dua-tiga finger food ukuran besar di hadapannya dan lihatlah betapa semangatnya ia mencoba memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri.

Karena di usia ini gigi si Kecil belum bertumbuh banyak, mulailah dengan memberikan makanan yang bisa larut dengan mudah atau berubah lembek di mulut. Seiring perkembangan dan pertumbuhan giginya, Mama bisa mencoba variasi finger food lainnya.

Di usia ini bayi mama sedang belajar tentang tekstur, warna dan aroma. Cobalah memberikan beberapa variasi jenis makanan yang bisa dipegang si Kecil. Misalnya: potongan pisang yang sudah matang, buah-buahan yang dikupas dan dipotong berukuran besar seperti plum, pir, mangga atau melon, potongan tahu kukus, pasta rebus berbentuk spiral atau potongan keju dan aneka makanan lain yang mudah dicerna dan tak berbahaya untuknya.

Kehidupan Orangtua: Berkompromi Demi Kenyamanan Diri

Freepik/Rawpixel.com

Sebagai orangtua baru, bayi mama menjadi prioritas utama sementara Mama mengesampingkan diri Mama sendiri. Belum lagi urusan rumah yang tetap menjadi tanggungjawab mama.

Di titik ini, berkompromilah dengan kondisi. Karena kita tak bisa menambah waktu dalam 24 jam, maka Mama perlu bertanya pada diri sendiri: hal-hal apa yang bisa kurelakan? Misalnya: tetap menjaga kerapian rumah meski tak seperti standar rapi sebelumnya. Selain itu, jangan ragu meminta tolong pasangan atau orang lain yang bisa diminta bantuannya. 

Mulai Menjelajah, Siap-siap Membawa Bayi ke IGD

Freepik/Lifeforstock

Meski tak ada yang mengharapkannya, tetapi Mama perlu bersiap-siap kemungkinan membawa bagi ke IGD (Instalasi Gawat Darurat). Beberapa penyebab bayi butuh penanganan cepat di IGD, misalnya: serangan asma, reaksi alergi atau tersedak, menelan benda-benda asing, atau kecelakaan-kecelakaan di rumah yang mungkin terjadi karena bayi sudah mulai menjelajah.

Pastikan Mama tahu di mana lokasi IGD terdekat dari rumah dan bagaimana cara tercepat mengaksesnya. Staf rumah sakit akan meminta keluarga mengisi beberapa formulir, jadi selalu sediakan asuransi kesehatan dan administrasi yang diperlukan dalam satu map khusus.

Saat bayi harus dibawa ke IGD, Mama pasti panik. Tetapi hal terbaik yang bisa dilakukan adalah tetap tenang. Bayi dapat merasakan kepanikan Mama yang membuatnya semakin ketakutan. 

Untuk itu, perlu menyediakan satu tas khusus berisi popok, baju ganti, mainan atau buku favorit si Kecil dan makanan serta minuman untuk dua kali konsumsi. Saat bayi diperiksa kondisinya, tanyakan pada dokter apakah bayi boleh makan atau minum. Hal ini penting karena pada beberapa kondisi, memberikan bayi makan dan minum justru akan memperburuk kesehatannya.

Baca Juga:

The Latest