Perempuan Pemilik Rental PS di Jambi Cabuli Anak hingga Tonton Porno

Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polis memperoleh informasi bahwa kasus pencabulan ini terjadi di rumah tersangka. Ia memanfaatkan usaha rental PlayStation (PS) untuk membujuk hingga memaksa korban memenuhi kemauannya yang tak wajar.

Bocah-bocah korban pencabulan YS sebanyak 17 anak, 11 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Usia para korban mulai dari 8 sampai 15 tahun.

Awalnya anak-anak yang sedang bermain video gim di ruang tamu dipanggil satu per satu untuk masuk ke kamar tersangka. Tersangka merayu para bocah ini dengan mengiming-imingi akan memperoleh tambahan waktu bermain PS di rumahnya secara gratis.

Apabila mereka tidak menuruti permintaan YS maka anak-anak ini diancam tidak akan dibukakan pintu dan tidak boleh pulang. Biasanya, tersangka akan melakukan perbuatan kejinya ini saat sore hari.

Setelah anak-anak ini terbujuk iming-iming tersangka untuk masuk ke kamar, YS langsung melancarkan aksinya.

YS memaksa para korban untuk menyentuh payudaranya ataupun organ vital lainnya. Sedangkan jika korbannya anak perempuan, YS menyuruh mereka untuk mengintip.

Tak hanya pencabulan saja, tersangka juga memaksa para korban untuk menonton video/ film porno hingga menyaksikan aktivitas seksual tersangka dan suaminya.

Polisi mengungkapkan ada dua ruangan yang biasanya dijadikan tersangka sebagai tempat pencabulan 17 anak tersebut.

Dua ruangan tersebut, yakni ruang tamu yang sekaligus tempat anak-anak bermain PS dan ruang kamar tidur tersangka.

Karena perbuatan kejinya ini, YS dikenakan pasal tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman kurungan penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.

Apa yang dilakukan perempuan pemilik rentas PS di Jambi sangat tidak dibenarkan. Tindakan pencabulan dan paksaan menonton video atau film porno tentu memberikan dampak negatif bagi 17 anak itu. Secara umum, kekerasan seksual pada si Kecil akan menimbulkan dampak fisik dan psikis.

Dampak fisik meliputi kerusakan area genital si Kecil bahkan pada korban perempuan bisa menyebabkan kehamilan hingga terserang penyakit menular seksual. Penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menur seksual (IMS), seperti sifilis, gonore, bahkan bisa terserang virus HIV. Tentu, hal ini akan merusak masa depan si Kecil.

Sementara dampak psikis yang mungkin dirasakan anak akibat kekerasan seksual, yaitu depresi, kecemasan, gangguan stres pasca trauma atau PTSD, gangguan makan, dan masalah seksual. Masalah seksual dapat berubah menjadi fobia terhadap hubungan seks, kecanduan seks, maupun anak akan tumbuh menjadi orang yang terbiasa melakukan kekerasan saat berhubungan seks dengan pasangannya.

Paksaan menonton film porno oleh tersangka kepada anak-anak yang menjadi korban juga mengakibatkan dampak buruk. Dikutip Kemendikbud, dampak negatif pornografi dapat kerusakan sel-sel otak, gangguan emosi dan mental, hingga kehilangan masa depan.

Demikian ulasan mengenai perempuan pemilik rental PS di Jambi cabuli anak-anak. Dari kasus ini, Mama dan Papa harus mengevaluasi kembali lingkungan bermain anak supaya si Kecil terhindar dari orang-orang tak bertanggung jawab.