Istilah predator seksual memang cukup melekat untuk seseorang yang diartikan suka merendahkan orang lain dari caranya saat berusaha mendapatkan kontak secara seksual.
Demi terhindar dari berbagai penyimpangan seksual, anak-anak perlu memahami tanda bahaya yang dapat terjadi di sekelilingnya. Ini bisa membantu anak lebih peka serta langsung mengambil tindakan saat berada di situasi tersebut.
"Orangtua perlu memberikan informasi pada anak tentang adanya bahaya-bahaya yang bisa terjadi di sekeliling, seperti ciri-ciri kondisi yang perlu diwaspadai," kata Alexa.
Anak mama perlu mewaspadai kondisi-kondisi tertentu, misalnya saja ada orang asing yang terlihat sangat tertarik terkait pembicaraan mengenai masalah seksual. Bahkan pelaku cukup senang melontarkan candaan-candaan yang berbau seksual atau tidak segan untuk menyentuh lawan jenis dengan alasan candaan.
Selain itu, jelaskan pada anak untuk menghindari orang asing yang terlihat terlalu baik walaupun baru kenal atau tidak terlalu mengenalnya. Apalagi jika sudah tidak lagi sungkan untuk menawarkan hal-hal yang personal (mengantar pulang, menemani ketika sendiri dan melakukan beberapa hal yang janggal).
Meski anak-anak perlu diberikan edukasi, Alexa mengingatkan agar orangtua tidak perlu terlalu menceritakannya dengan menyeramkan.
"Kita bisa menggunakan cerita atau mendongeng dengan tokoh-tokoh yang anak kenali (sebagai si Jahat dan si Baik)," ujar Alexa.