TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Usia Terbaik Mendapat Vaksin HPV untuk Anak Perempuan

Direkomendasikan saat anak belum aktif secara seksual

Freepik

Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks, yang merupakan salah satu penyakit kanker paling umum pada wanita.

Untuk mencegah infeksi HPV dan melindungi anak perempuan dari risiko kanker yang terkait, vaksin HPV telah diperkenalkan sebagai bagian dari program imunisasi rutin. Namun, ada pertanyaan tentang usia terbaik untuk memberikan vaksin HPV pada anak perempuan.

Berikut Popmama.com rangkum mengenai usia terbaik mendapat vaksin HPV untuk anak perempuanDisimak yuk, Ma!

1. Apa itu vaksin HPV

Freepik

Sebelum mempertimbangkan usia yang tepat untuk vaksin HPV, penting untuk memahami virus tersebut.

HPV adalah virus yang umumnya ditularkan melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan kanker serviks, vulva, vagina, anus, serta kutil kelamin.

Pada anak perempuan, vaksin HPV dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap infeksi dan menyediakan peluang yang lebih baik untuk mencegah kanker serviks di kemudian hari.

Beberapa varian HPV juga terkait dengan kanker di daerah mulut dan tenggorokan. Oleh karena itu, vaksinasi HPV ini potensial dapat memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terkena kanker di daerah tersebut.

2. Usia yang tepat bagi anak perempuan mendapat vaksin HPV

Freepik

Vaksin HPV direkomendasikan untuk diberikan pada rentang usia 9-19 tahun. Pemberian vaksin pada usia muda ini dilakukan sebelum anak perempuan terpapar virus HPV melalui aktivitas seksual. Imunisasi dilakukan dalam dua atau tiga dosis, tergantung pada jenis vaksin yang digunakan.

Memberikan vaksin HPV pada usia dini memiliki beberapa keuntungan. Pertama, sistem kekebalan tubuh anak cenderung lebih responsif pada usia yang lebih muda, sehingga vaksinasi pada masa ini dapat memberikan kekebalan yang lebih kuat.

Kedua, memberikan vaksin HPV sebelum eksposur virus memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap infeksi dan kanker di masa depan.

Ketiga, memvaksinasi anak perempuan pada usia yang lebih muda dapat membantu memperkuat kebiasaan kesehatan yang baik sejak dini.

Meskipun vaksin HPV dirancang untuk mencegah infeksi, dalam beberapa kasus, vaksin ini juga dapat digunakan sebagai pengobatan untuk membersihkan virus yang menyebabkan kutil kelamin pada individu yang terinfeksi. Oleh karena itu, individu yang menderita kutil kelamin juga dapat memperoleh manfaat dari vaksinasi HPV.

Selain vaksinasi, disarankan untuk menerapkan perilaku seksual yang aman guna mencegah penularan kutil kelamin. Contohnya, dengan menjaga kesetiaan dalam hubungan seksual hanya dengan satu orang dan menggunakan kondom saat berhubungan intim.

3. Efek samping dari vaksin HPV

Freepik/wayhomestudio

Dalam kasus yang sangat umum, anak perempuan yang menerima vaksin HPV dapat mengalami efek samping umum berikut:

  • Demam.
  • Mual (rasa tidak enak badan).
  • Nyeri di lengan, jari tangan, kaki, dan jari kaki.
  • Kemerahan, memar, gatal, bengkak, nyeri, atau selulitis.
  • Sakit kepala.

Untuk efek samping yang jarang terjadi, anak perempuan yang menerima vaksin HPV bisa saja dapat mengalami ruam merah yang gatal (urtikaria atau biduran). Namun, perlu diingat ini jarang terjadi.

Lalu, untuk efek samping yang langka adalah anak perempuan mengalami reaksi alergi yang berat. Reaksi ini dikenal sebagai syok anafilaksis. Tanda-tanda syok anafilaksis termasuk:

  • Kesulitan bernapas
  • Pembengkakan pada mata, bibir, alat kelamin, tangan, kaki, dan area lainnya (angioedema)
  • Gatal-gatal
  • Rasa besi di mulut
  • Mata yang sakit, merah, dan gatal
  • Perubahan denyut jantung
  • Kehilangan kesadaran.

Perlu diingat bahwa reaksi parah seperti ini sangat jarang terjadi, dengan kemungkinan satu dari satu juta orang.

Itulah mengenai usia terbaik mendapat vaksin HPV untuk anak perempuan. Pemberian vaksin pada usia yang tepat dapat memberikan perlindungan terbaik dan peluang untuk mencegah infeksi HPV dan kanker di masa depan. Selalu jaga kesehatan dan selalu konsultasikan ke dokter untuk mengetahui dengan jelas mengenai kesehatan diri, ya!

Baca juga:

The Latest