Berdasarkan metode SAFT yang ditemukan dr. Adrian, ini adalah mencuci wajah dengan waktu dan cara yang tepat, yakni dilakukan 3 kali sehari yaitu di antara jam 06.00 – 09.00 pagi, 16.00 – 18.00 sore, dan 21.00 – 24.00 malam, dengan menggunakan facial wash.
"Agar lebih mudah menghafal, tiga kali sehari bisa dilakukan saat bangun tidur pagi, jam 6 sore, dan sebelum tidur malam," jelas dr. Adrian.
Beberapa alasan mengapa cuci muka ini harus dilakukan 3 kali sehari adalah karena:
- Saat bangun pagi: wajah harus bersih sebelum aktivitas
- Jam 6 sore: pada waktu ini, kulit wajah sedang sangat kotor akibat tumpukan minyak, debu, makeup, hingga kotoran lain.
- Sebelum tidur malam: wajah harus bersih sebelum tidur selama 8 jam.
Metode SAFT atau JCJS ini sebenarnya ditemukan oleh dr. Adrian berdasarkan pengalaman pribadinya yang mengalami jerawat yang sering hilang dan timbul. Namun, setelah mengatur jam cuci muka, hasil signifikan didapatkan olehnya.
dr. Adrian juga menyarankan metode ini terus dilakukan walau saat liburan atau sedang acara sampai tengah malam di luar rumah. Misalnya saat ada acara sampai malam, saat jam menunjukkan jam 6 sore, sempatkan ke wastafel untuk bisa cuci muka dengan facial wash dan kemudian ditumpuk dengan make up.
Dijelaskan juga oleh dr. Adrian selaku CEO dari Klinik Kecantikan Skinvest bahwa untuk muslim, saat wudhu cukup menggunakan air saja. Tapi, saat jam SAFT ditambah juga dengan facial wash.
Perlu diingat, pengaplikasian metode SAFT atau JCJS ini harus disertai dengan pemilihan facial wash yang tepat dan sesuai dengan jenis kulit kita agar tidak terlalu kering. Selain itu, dr. Adrian juga menyarankan bagi mereka yang kulitnya tidak berjerawat, agar tetap mencuci muka dengan facial wash dua kali sehari saja.