TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perlu Diketahui, Ini Jenis-Jenis Tangga Nada

Tangga nada ialah unsur terpenting dalam musik

Pixabay/ri_ya-12911237

Siapa yang menyukai musik? Mungkin, banyak dari kamu yang menyukai musik, tetapi tidak semua orang tahu bahwa tangga nada memiliki beberapa jenis.

Nada adalah nilai dari sebuah suara yang ditentukan oleh tangga nada. Tangga nada merupakan rangkaian notasi musik yang diurutkan frekuensi nada atau pitch, dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan i. Susunan nada tersebut dapat naik dan turun tergantung pada pitch yang digunakan.

Dalam sebuah musik, tangga nada berfungsi sebagai instrumen yang membuat lagu menjadi dapat didengar dengan indah dan harmonis.

Terdapat interval dari nada tertentu dalam sebuah tangga nada, yaitu jarak antara nada yang satu dengan yang lainnya. Ada beragam jarak pada nada, misalnya jarak ½, jarak 1, jarak 1 ½, hingga jarak 2. Jarak-jarak itulah yang nantinya akan menentukan sebuah variasi nada dan jenis tangga nada yang akan dihasilkan.

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum tentang jenis-jenis tangga nada yang bisa kamu pelajari. Jenis-jenis tersebut memiliki karakteristik susunan nada yang berbeda-beda. Yuk, disimak!

1. Pengertian tangga nada

Freepik/jannoon028

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tangga nada adalah tingkatan bunyi nada berdasarkan frekuensinya. Selain itu, tangga nada bisa didefinisikan sebagai susunan berjenjang yang berasal dari nada-nada pokok sebuah sistem nada. Mulai dari nada dasar hingga nada oktaf, seperti do, re, mi, fa, sol, la, si, do.

Tangga disebut juga sebagai susunan nada yang berurut dari nada rendah ke nada tinggi atau sebaliknya. Disebut tangga nada apabila sebuah tangga nada terdiri atas delapan tingkatan dengan urutan satu sampai delapan secara berurut.

Tingkatan tersebut, yaitu 1 (tonika), 2 (subtonika), 3 (median), 4 (subdominan), 5 (dominan), 6 (submedian), 7 (laiding tone), dan 8 (oktaf).

2. Tangga nada pentatonis

Pixabay/ri_ya-12911237

Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang memiliki arti dari dua kata berbeda, yaitu penta yang berarti lima dan tone yang berarti nada.

Tangga nada pentatonis bisa disebut sebagai tangga nada yang hanya memiliki 5 nada pokok dalam satu oktaf.

Biasanya, tangga nada pentatonis digunakan pada musik tradisional dan modern.

Terdapat dua jenis dalam tangga nada pentatonis, yakni pelog dan slendro. Pelog dan slendro ini dapat ditemukan dalam alat musik gamelan. Keduanya memiliki karakter masing-masing.

Tanda nada pelog dengan kesan nada yang menyenangkan, tenang, dan memberi kesan menghormati, sedangkan tanda nada slendro nadanya lebih gembira, lincah, dan menyenangkan.

Perbedaannya hanyalah jarak yang dimiliki kedua jenis tangga nada pentatonis tersebut. Tangga nada pentatonis slendro memiliki jarak nada yang cukup kecil. Berbeda dengan tangga nada pentatonis pelog yang jarak nadanya relatif besar.

Selain itu, perbedaan lainnya dari dua jenis tangga nada pentatonis adalah tangga nada pelog memiliki lima tangga nada pokok, yakni do, mi, fa, sol, dan si. Sementara tangga nada slendro

 Memiliki lima tangga nada pentatonis, yaitu do, re, mi, sol, dan la.

3. Tangga nada diatonis

Freepik/rawpixel-com

Apabila tangga nada pentatonis memiliki lima nada pokok salam satu oktaf, berbeda dengan tangga nada diatonis.

Tangga nada diatonis memiliki tujuh nada dalam satu oktaf, di mana saat tujuh nada tersebut dimainkan akan berakhir dengan nada yang berulang.

Jarak antara not dan nada yang terdapat pada nada diatonis hanya sebesat satu dan satu setengah saja. Sebab itu, tangga nada ini sering dijadikan sebagai dasar teori musik.

Tangga nada diatonis terdiri menjadi dua, yaitu tangga nada diatonis mayor dan tangga nada diatonis minor.

Tangga nada diatonis mayor biasanya memberikan nuansa musik yang ceria dan semangat, seperti lagu anak-anak. Interval yang terdapat dalam tangga nada diatos mayor adalah 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Tujuh tangga nada diatonis mayor, antara lain do, re, mi, fa, sol, la, si, dan do.

Sementara itu, tangga nada diatonis minor merupakan tangga nada yang memberikan nuansa musik melankolis dan sedih, misalnya lagu Es Lilin dari Sunda. Interval tangga nada diatonis minor adalah 1-1/2-1-1-1/2-1-1.

Tangga nada pada tangga nada ini, yaitu la, si, do, re, mi, fa, sol, dan la.

4. Tangga nada kromatis

Freepik/rawpixel-com

Jenis tangga nada selanjutnya ialah tangga nada kromatis. Tangga nada ini terdiri dari 12 nada yang disusun dengan interval setengah nada dari setiap not.

Tangga nada kromatis merupakan turunan dari tangga nada diatonis mayor. Selain itu, tanda nada ini juga merupakan kumpulan dari seluruh nada yang ada dalam sebuah musik karena nada pada oktafnya akan selalu berulang.

Meskipun memiliki 12 nada dalam satu oktaf,  tetapi hanya tujuh oktaf pertama dari abjad yang dapat digunakan untuk nama nada, di antaranya A, B, C, D, E, F, dan G. Sedangkan lima oktaf lainnya, diberi nama dengan cara menempatkan tanda kres (#) atau mol (b) selepas nada notasi.

Tanda nada kromatis dapat ditemukan dalam berbagai genre musik, misalnya jazz, pop, rock, hingga lagu rohani.

Itu dia jenis-jenis tangga nada yang perlu kamu ketahui sebagai pecinta musik. Jangan hanya mendengarkan musik saja, tetapi cari tahu juga unsur-unsur musik, terutama jenis-jenis tangga nada. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Baca juga:

The Latest