TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Langkah Awal Mengembangkan Minat dan Bakat Anak Sejak Usia Dini

Semakin dini anak-anak mengetahui minat bakatnya itu akan semakin bagus!

Unsplash/Frank Wang

Semua orangtua pasti setuju kalau minat dan bakat anak-anak harus dikembangkan sejak usia dini. 

Berkembangnya minat dan bakat anak-anak itu biasanya dipengaruhi banyak faktor seperti adanya motivasi dan dukungan dari lingkungan terdekatnya. Jika ini diteruskan, perkembangan si Anak akan semakin terasah hingga dirinya beranjak dewasa.

Sebagai awal mengembangkan minat dan bakat anak, peran orangtua masih sangat diperlukan.

Berikut rangkuman dari Popmama.com mengenai beberapa langkah yang bisa mengawali peran orangtua dalam mengembangkan minat dan bakat anak sejak usia dini. 

Semoga bisa bermanfaat ya, Ma!

1. Berusaha menerima bakat anak

Unsplash/Gabriel Baranski

Saat si Anak mengatakan, “ini bakat saya” ada baiknya Mama bisa menerima dan mendukung. Walau bakat yang dimilikinya tidak sesuai dengan keinginan atau cita-cita Mama selama ini, tetap berikan dukungan terbaik untuknya. 

Namun, di beberapa kasus terkadang ada orangtua yang justru menolak dan merasa bakat yang disenangi anaknya hanya akan membuang-buang waktu saja. 

Keegoisan yang ditunjukan dalam pola asuh orangtua seperti ini justru akan membuat si Anak menjadi tertekan. Selain itu, dirinya merasa tidak menikmati saat mengerjakan sesuatu karena hanya ingin menuruti keinginan orangtuanya. 

Jika ini terus dibiarkan, lama kelamaan si Anak bisa memberontak karena merasa tidak ingin selalu diatur. Sebagai orangtua, Mama seharusnya bisa memberikan kesempatan agar ia bisa mengasah bakatnya sendiri asalkan memang masih di jalur yang positif. 

Padahal saat si Anak sudah menemukan apa menjadi minatnya itu berarti pelan-pelan jati dirinya sudah ditemukan. Tugas orangtua seharusnya hanya tinggal mendukung saja selama si Anak tekun dan masih berada di jalur yang positif. 

2. Memberikan fasilitas yang sesuai

Unsplash/Austin Nicomedez

Mendukung bakat dan minat anak-anak terhadap sesuatu bisa dilakukan dengan banyak hal, salah satunya memberikan fasilitas yang tepat.

Tanpa Mama sadari saat diberikan fasilitas yang diinginkan si Anak, dirinya akan semakin bersemangat dalam meningkatkan keahlian dan berusaha terus berlatih. 

Jika si Anak senang menggambar di buku gambar, Mama bisa sesekali memberikannya media lain seperti kanvas. Selain mendukung, si Anak bisa mulai mengeksplor kemampuannya sendiri agar berkembang dan lebih baik lagi. 

Kalau memang ada biaya lebih, si Anak bisa dimasukkan ke dalam sanggar seni atau memberikan pengajar agar dirinya semakin terdorong untuk berkarya dan menekuni keahliannya. 

3. Memperbolehkan anak untuk masuk ke dalam komunitas

Unsplash/Bianca Isofache

Di era sekarang ada banyak bidang keahlian yang bisa digali anak-anak apalagi sekarang sudah memasuki dunia digital. Bahkan banyak anak-anak berlomba-lomba mengikuti banyak les atau komunitas demi meningkatkan kemampuan pada dirinya. 

Saat si Anak memiliki keinginan untuk masuk ke dalam sebuah komunitas, ada baiknya Mama berusaha mendukung. Namun, bila merasa tidak sesuai Mama bisa memberikan opsi komunitas lain yang lebih terpercaya. 

Komunitas ini bisa Mama cari melalui dunia maya termasuk media sosial.

Kedekatan tempat berkumpul komunitas yang akan diikuti oleh si Anak juga perlu disesuaikan agar dirinya tidak terlalu jauh. 

Dari komunitas, si Anak juga belajar banyak hal mengenai minat yang sudah dipilih. Dengan begitu anak-anak di dalam sebuah komunitas bisa lebih banyak bereksplorasi karena akan menemukan pelajaran baru yang belum didapatkan sebelumnya. 

Apapun dukungan Mama, ini akan membuat si Anak semangat bersemangat.  

4. Pentingnya menyadari kemampuan nonkognitif pada anak

Unsplash/Ben Mullins

Memaksimalkan potensi si Anak bukan hanya untuk urusan akademik saja, melainkan ada kemampuan lain yang perlu dikembangkan anak-anak. Kemampuan yang dikenal dengan sebutan nonkognitif juga perlu sekali diasah karena akan menjadi bekal untuk perkembangan si Anak hingga dirinya beranjak dewasa. 

Kemampuan nonkognitif meliputi ketekunan, pantang menyerah, bersemangat hingga kemampuan untuk bangkit dari kegagalan. Kemampuan seperti ini tidak bisa diukur dari berbagai jenis tes IQ.

Mengembangkan bakat anak memang tidak boleh terpaku dengan hasil nilai ujian saja, namun proses pembentukan karakter dari kemampuan nonkognitif juga perlu diasah anak-anak sejak dini. 

Ma, perlu ditekankan kembali kalau kecerdasan IQ bukan segalanya.

5. Mengajak anak ke sebuah acara minat bakatĀ 

Unsplash/Samuel Zeller

Untuk mendukung minat dan bakat si Anak, Mama juga bisa menemani dirinya pergi ke sebuah acara minat bakat. 

Usaha menumbuhkan setiap orangtua untuk menumbuhkan dan mengasah bakat, talenta dan keahlianya memang akan berbeda-beda.

Namun, mengajak si Anak pergi ke tempat acara minat bakat bisa menjadi salah satu alternatif yang perlu dicoba. 

Selain itu melihat berbagai aktivitas anak-anak lain, si Anak juga akan terpacu dalam mengasah kembali bakat-bakatnya. Tanpa disadari, dirinya juga akan merasa kalau acara yang didatanginya tepat karena bisa memberikan banyak pelajaran baru.  

Itulah beberapa cara mengembangkan minat dan bakat anak sejak usia dini. Perlu Mama ingat kalau anak bahagia terhadap apa yang dilakukannya, itu berarti dirinya pasti bisa lebih mudah menyerap segala pelajaran atau pengetahuan baru. 

Baca juga:

The Latest