TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Diet untuk Anak yang Obesitas Selama Pandemi Covid-19

Pergerakan yang terbatas membuat anak berisiko obesitas selama pandemi

Freepik/Pixel-shot.com

Saat masih kanak-kanak, Mama mungkin sering membiarkan anak makan lebih dari porsinya karena menganggap bagian dari pertumbuhan. Namun, perlu diwaspadai jika berat badan anak sudah tak lagi ideal, karena mungkin menyebabkan anak menjadi obesitas.

Terlebih lagi kondisi pandemi Covid-19 saat ini juga memungkinkan anak mengalami kenaikan berat badan yang lebih tinggi, karena banyak membatasi pergerakan anak seperti sekolah, bermain, dan berolahraga.

Hal ini otomatis membuat aktivitas anak berkurang, dan anak cenderung lebih banyak ngemil di sela-sela waktu kosongnya di rumah, dan di rumah anak lebih mudah mendapatkan makanan dibandingkan saat di sekolah.

Maka dari itu penting untuk mencegah obesitas pada anak dengan beberapa diet khusus. Untuk menerapkan diet yang tepat, kali ini Popmama.com akan membahas cara diet untuk anak selama masa pandemi, berdasarkan informasi dari Kelvin Halim, S.Gz yang merupakan ahli gizi dari Jovee.

Yuk simak informasinya di bawah ini!

Cara Diet untuk Anak yang Tepat Selama Masa Pandemi Covid-19

Freepik/Jcomp

Ketika Mama mendampingi anak yang sedang dalam proses diet, perlu menetapkan apa saja yang menjadi kebutuhan diet anak. Jangan sampai anak menjalani diet hanya karena sebatas keegoisan dari orangtua yang menginginkan bentuk tubuh anaknya tetap terjaga.

Padahal yang harus diingat dalam proses diet ini adalah anak masih menjalani proses pertumbuhan yang membutuhkan nutrisi, gizi, dan vitamin yang lengkap. Selain itu, penurunan berat badan pada anak juga harus didampingi dengan pengawasan ahli dan hati-hati.

Cara diet untuk anak harus dilakukan dan dipantau oleh ahli, karena rencana penurunan berat badan yang tidak tepat dapat menghambat nutrisi, pertumbuhan, dan menimbulkan stres pada anak.

Selain itu perlu diketahui bahwa cara yang berhasil pada orang dewasa belum tentu berhasil untuk anak karena tubuhnya masih berkembang.

Di bawah ini adalah cara-cara diet selama pandemi untuk anak yang perlu Mama ketahui:

1. Hitung kalori setiap asupan anak

Freepik/Maophotostocker Dok. Jovee

Penting bagi Mama untuk mendampingi anak menjalani proses diet, dengan tidak menghilangkan kalori dari asupan anak secara sembarangan. Kalori berperan untuk memberikan energi dan manfaat kesehatan lainnya penting.

Mama perlu mengetahui secara pasti berapa banyak kalori yang anak butuhkan untuk pertumbuhan yang baik dan tepat. Konsumsi kalori berlebihan akan memperlambat proses diet anak.

Jumlah kalori yang dibutuhkan setiap anak bervariasi sesuai dengan usia, jenis kelamin, Body Mass Index (BMI) atau indeks massa tubuh anak, aktivitas, dll. Hindari menambah tekanan stres anak dengan pemeriksaan berat badan setiap hari di rumah.

2. Menambah jumlah buah dan sayur

Freepik/Jcomp Dok. Jovee

Selain itu Mama juga dapat menambahkan lebih banyak sayuran dan buah-buahan dengan berbagai warna ke dalam menu makanan anak. Penyajian buah disarankan berupa buah utuh, bukan diolah menjadi jus.

Faktornya karena jus memiliki lebih sedikit serat dibandingkan dengan buah utuh. Dalam proses menjadi jus, buah kehilangan kandungan seratnya, dan jika ditambah gula maka justru akan menambah lebih banyak kalori pada jus tersebut.

Sehingga pemberian buah utuh lebih baik untuk anak yang sedang diet, karena juga banyak mengandung serat yang baik untuk pencernaan.

3. Meningkatkan konsumsi air

Freepik/Kwanchaichaiudom

Selalu sediakan air mineral untuk menjaga cairan tubuh anak. Jangan biarkan anak terlalu banyak mengonsumsi minuman dengan kadar gula dan pengawet yang tinggi. Serta bantu anak dengan menyediakan botol minum yang ia sukai, agar semakin semangat mengonsumsi air.

4. Waktu tidur yang cukup

Freepik/Kwanchaichaiudom

Idealnya, seorang anak membutuhkan 9 hingga 11 jam tidur, dan remaja membutuhkan 8 hingga 10 jam tidur. Tidur lebih cepat dan dengan nyenyak sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme yang membantu menjaga berat badan ideal pada anak dan remaja.

5. Menambah jumlah protein

Freepik/Naumenkooleksandra

Para ahli merekomendasikan bahwa protein dapat merangsang hormon pertumbuhan yang membantu tubuh memecah lemak berlebih menjadi energi. Selain itu, protein juga lebih membuat anak lebih mudah kenyang.

Maka dari itu, Mama bisa menyajikan telur, kemudian protein nabati seperti kacang-kacangan. Selain itu, Mama juga bisa memberikan ikan dan ayam, yoghurt rendah lemak, mentega, keju, keju non-olahan, dan margarin untuk protein susu.

Kesalahan Diet yang Paling Umum Pada Anak

Seperti orang dewasa pada umumnya, diet untuk anak selama pandemi ini tidak mudah tercapai. Karena anak perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru, serta ada faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan selama proses diet, apa saja kesalahan diet yang umum dilakukan?

1. Tidak menentukan goals yang realistis

Freepik/Atlascompany

Melakukan diet tanpa menentukan tujuan penurunan berat badan yang realistis adalah kesalahan yang banyak dilakukan oleh banyak orang yang melakukan diet, termasuk bagi Mama yang mendampingi anak yang sedang diet.

Misalnya, tujuan diet yang tepat adalah menghentikan penambahan berat badan anak yang cepat, bukan menurunkannya. Jika anak memenuhi tujuan tersebut setelah beberapa bulan, Mama kemudian dapat mengubah pola makan dan tingkat aktivitasnya, serta berusaha mencapai tujuan menurunkan berat badan.

2. Menginginkan hasil instan

Freepik/kwanchaichaiudom

Mencoba terlalu banyak cara dan menginginkan hasil instan yang terlihat adalah kesalahan yang seringkali Mama lakukan ketika mendampingi anak yang sedang diet. Penting bagi Mama untuk percaya metode diet yang sudah ditentukan oleh dokter atau ahli gizi, dan nikmati prosesnya.

Setelah itu, laporkan bagaimana proses diet berat badan anak secara rutin sesuai dengan jadwal check-up yang sudah ditentukan dengan dokter anak atau ahli gizi.

3. Tidak meningkatkan aktivitas fisik

Freepik/Kwanchaichaiudom

Diet yang baik adalah diet yang diikuti dengan olahraga atau aktivitas fisik yang dapat membantu pembakaran kalori. Olahraga setidaknya dapat dilakukan selama satu jam, dengan aktivitas fisik aerobik intensitas sedang setiap hari.

Atau aktivitas fisik dengan intensitas yang lebih kuat setidaknya tiga hari dalam seminggu. Anak bisa terlebih dahulu diarahkan untuk berolahraga selama 15-20 menit pada awal-awal rutinitas. Namun semakin lama, durasinya pun perlu bertambah hingga beberapa menit per harinya.

Menerapkan diet selama pandemi untuk anak bukan berarti menghilangkan camilannya, karena camilan juga membantu meningkatkan suasana hati anak ketika waktu luang. Daripada memberikan camilan yang tidak sehat, ada beberapa camilan yang bisa Mama berikan pada anak.

Camilan Sehat yang Bisa Diberikan untuk Anak Selama Diet

Freepik/user788993

Setiap makanan yang dikonsumsi oleh anak sebaiknya diperhatikan dengan tepat. Hal ini bertujuan agar anak terhindar dari obesitas. Tak hanya makanan pokok, tapi cemilan pun juga harus diperhatikan.

Banyak camilan kemasan yang mengandung terlalu banyak gula, pengawet, tepung olahan. Namun ketika anak sedang dalam proses diet, Mama bisa memberikan beberapa camilan sehat seperti berikut ini:

Oatmeal

Walaupun sering dijadikan menu sarapan, oatmeal juga bisa dikonsumsi untuk camilan anak lho! Oatmeal dikenal kaya akan serat larut, yang meningkatkan jumlah bakteri sehat yang menguntungkan saluran pencernaan, bersama dengan manfaat kesehatan lainnya.

Mama bisa mencampur oatmeal dengan susu favorit anak atau dengan berbagai pilihan buah seperti pisang atau stroberi.

Keju

Sebagian besar keju merupakan gabungan dari protein dan lemak yang merupakan sumber kalsium yang baik secara keseluruhan. Keju memberi anak protein berkualitas tinggi, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang tepat.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, protein membantu anak lebih mudah merasa kenyang di antara waktu makan. Sehingga frekuensi makan pun kian berkurang. Terlebih lagi, beberapa penelitian mencatat bahwa anak yang mengonsumsi keju cenderung lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gigi berlubang.

Telur rebus

Telur sangat bergizi dan merupakan camilan yang sangat baik untuk anak. Telur mengandung protein berkualitas tinggi dan beberapa vitamin dan mineral, termasuk Vitamin B12, riboflavin, dan selenium.

Di dalam telur juga terdapat kandungan lutein dan zeaxanthin, dua karotenoid yang bermanfaat untuk kesehatan mata anak. Selain itu, telur adalah salah satu sumber makanan terbaik kolin, vitamin yang diperlukan untuk perkembangan otak yang tepat.

Acar

Acar merupakan ketimun yang telah difermentasi dengan garam dan air. Perlu diketahui acar adalah sumber Vitamin K yang baik, dan beberapa produk juga mengandung bakteri probiotik, yang baik untuk sistem pencernaan.

Dengan sistem pencernaan yang baik, membuat perut anak lebih nyaman walaupun sudah makan camilan.

Smoothie buah

Smoothie buah adalah cara yang baik untuk mengemas banyak nutrisi dalam camilan anak. Mama juga bisa menambahkan sayuran ke dalam smoothie. Dengan manisnya buah ini, anak mungkin bahkan tidak menyadari bahwa ada sayuran di dalamnya. Gunakan bahan-bahan segar yang utuh dan hindari jus buah kemasan yang tinggi gula.

Bola-bola Energi

Bola energi yang sehat adalah camilan untuk anak yang sedang diet. Rasanya seperti adonan kue namun bola-bola energi ini dibuat dari bahan-bahan yang sehat dan bergizi. Mama bisa membuat camilan ini dengan biji rami atau biji chia utuh. Kedua jenis biji-bijian ini merupakan sumber serat, protein, dan antioksidan.

Yogurt

Yogurt merupakan camilan yang sangat baik untuk anak karena merupakan sumber protein dan kalsium yang baik. Kalsium juga sangat penting untuk tulang anak yang sedang bertumbuh.

Beberapa yogurt juga mengandung bakteri hidup, yang bermanfaat bagi sistem pencernaan anak. Kebanyakan yogurt yang dipasarkan mengandung kadar gula yang tinggi. Sebagai gantinya, pilihlah yogurt tanpa lemak dan mempermanisnya dengan buah segar atau sedikit madu.

Selama pandemi yang membuat kegiatan anak lebih banyak dilakukan di rumah. Selain itu diet bisa dilakukan bersamaan dengan meningkatkan bonding, interaksi, dan perhatian antar anggota keluarga. Kemudian, Mama juga bisa melakukan penilaian dini apakah anak perlu melakukan diet.

Cara paling mudah untuk menentukan kebutuhan diet untuk adalah dari indeks massa tubuhnya. Indeks massa tubuh dapat memberikan pedoman keterkaitan antara berat badan dengan tinggi badan.

Namun, berkonsultasi dengan dokter anak dapat membantu Mama menggunakan grafik pertumbuhan, indeks massa tubuh dan, jika diperlukan dapat melakukan tes lain untuk membantu Mama mengetahui apakah berat badan anak dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Baca juga:

The Latest