TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

4 Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak

Keterampilan sosial penting untuk diajarkan kepada anak, Ma!

Freepik/Pressfoto

Pendidikan formal adalah fondasi penting bagi anak tetapi penelitian telah menunjukkan, bahwa keterampilan sosial penting untuk diajarkan kepada anak sejak usia dini. Jadi, tidak hanya kecerdasan otak yang harus diasah, kecerdasan emosi juga harus diperhatikan. 

Mengapa keterampilan sosial penting bagi anak Mama?

Freepik/Senivpetro

Keterampilan sosial adalah serangkaian keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi, berhubungan, dan bersosialisasi dengan orang lain. Belajar keterampilan sosial membantu anak agar tumbuh menjadi orang dewasa yang memiliki rasa tanggung jawab. Studi menunjukkan bahwa adanya korelasi antara keterampilan sosial dengan keberhasilan anak kelak saat dewasa.

Ini terlepas dari berapa banyak buku yang dibaca, seberapa baik mereka dapat berhitung atau nilai pelajaran yang memuaskan. Selama anak menunjukkan kemampuan untuk berbicara dan berteman, mereka memiliki kecenderungan lulus perguruan tinggi dan mudah mendapatkan pekerjaan, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki keterampilan sosial.

Nah penting bagi orangtua untuk mencari sekolah yang juga mengajarkan keterampilan sosial kepada anak. Bagaimana mengajar anak agar memiliki keterampilan sosial?

1. Bermain dengan teman

Pexels/Yulianto Poitier

Bermain adalah cara bagi anak untuk belajar bagaimana menyelesaikan masalah, bernegosiasi, berbagi dan menunggu giliran, serta bereksperimen dengan pikiran dan ide.

Atur jadwal bermain atau playdate atau berikan anak waktu untuk bermain dengan teman-teman mereka. Bawa mereka ke taman bermain umum di mana mereka dapat menjalin pertemanan baru. Awasi tanpa memberikan instruksi apa yang harus dilakukan. Disini Mama juga bisa bersosialisasi dengan orangtua lain.

2. Belajar memecahkan masalah sendiri

Pixabay/stocksnap

Meskipun tergoda untuk menjadi supermum setiap kali anak memiliki masalah, lebih penting baginya untuk belajar bagaimana menyelesaikan masalah sendiri.

Saat anak menemukan masalah, minta anak untuk menjelaskan apa masalahnya dan pikirkan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dukung anak Mama alih-alih menangani masalah untuknya.

Mama dapat mengajukan pertanyaan seperti, "Menurut kamu, apa yang bisa dilakukan?”. Ini mengajarkan pentingnya mencoba lagi setelah gagal, mengevaluasi suatu situasi, bagaimana memperbaiki diri sendiri, dan bagaimana bergerak maju setelah menemukan masalah.

3. Mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain

Freepik

Jika anak Mama mengerti apa yang orang lain rasakan, empati akan membantunya untuk terhubung dengan orang lain dengan mudah.

Coba untuk mengembangkan keterampilan ini dengan menyebut sinyal atau isyarat emosional seperti, "Kakakmu terlihat sedih karena kamu mengambil mainannya" atau "Kamu dan temanmu terlihat sangat bahagia setelah memenangkan permainan".

Buku cerita adalah cara yang bagus bagi anak untuk belajar emosi dan konflik dari sudut pandang pihak ketiga. Hindari smartphone dan tablet karena penggunaan yang berlebihan dapat memengaruhi cara anak berempati terhadap orang lain. Interaksi tatap muka adalah kuncinya.

4. Menjadi bermanfaat

Freepik/Bearfotos

Ketika Mama melihat anak membantu orang lain, amati dan beri pujian. Coba minta anak untuk membantu Mama di rumah, kemudian tunjukkan penghargaan kepadanya.

Mama juga harus memberi contoh kepada anak. Misalnya dengan berterimakasih kepada kasir setelah selesai membayar. Ini akan membantu dan menunjukkan kepada mereka betapa pentingnya menunjukkan rasa terima kasih. Anak melihat dan mengikuti teladan Mama.

Keterampilan sosial yang dipelajari sejak usia dini akan menjadi fondasi bagi masa depan anak.

Yuk dimulai dari sekarang!

Baca juga:Catat ya Ma! Ini Cara Melatih Anak agar Mampu Bekerjasama dengan Teman

The Latest