TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Silsilah Siapa Ayah dan Ibu Nabi Muhammad SAW, Yuk Ceritakan pada Anak

Ajak anak untuk mengenal lebih dekat keluarga Nabi Muhammad SAW yuk, Ma

Pinterest/pngtree

Sebagai umat Islam, mengetahui silsilah Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu hal penting agar rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW dapat terus tumbuh.

Nabi Muhammad SAW merupakan teladan sekaligus rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT bagi umat Islam.

Nabi Muhammad SAW dilahirkan dalam keadaan yatim di rumah Abu Thalib pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 570 Masehi atau disebut tahun Gajah, di Makkah. Kelahirannya tersebut tercantum dalam Surat Al Fil.

Dalam kehidupan masa kecilnya, Nabi Muhammad SAW tumbuh layaknya anak pada umumnya. Hingga akhirnya, Nabi Muhammad SAW dibesarkan oleh kakeknya bernama Abdul Muthalib.

Lantas, siapa ibu dan ayah Nabi Muhammad SAW ya, Ma? Bagaimana sih silsilah Nabi Muhammad SAW?

Yuk, simak informasi mengenai silsilah siapa ayah dan ibu Nabi Muhammad SAW yang telah Popmama.com rangkum. Jangan lupa untuk ceritakan kisah tersebut kepada anak mama tercinta ya!

1. Silsilah Nabi Muhammad SAW

penaungu.com

Secara umum, silsilah Nabi Muhammad SAW hanya diketahui sampai Adbul Muthalib sang kakek saja. Padahal, Nabi Muhammad SAW juga merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Adam A.S.

Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Beliau meninggal saat Nabi Muhammad SAW berusia dua bulan dalam kandungan ibunya, Aminah binti Wahb.

Kemudian, saat Nabi Muhammad SAW berusia 8 tahun, Aminah binti Wahb meninggal dunia dalam perjalanan menuju Yastrib saat ia dan ibunya hendak berkunjung ke makan ayahnya.

Silsilah atau nasab Nabi Muhammad SAW terbagi menjadi tiga, yakni:

1. Silsilah dari Nabi Muhammad SAW hingga Adnan

Nabi Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthalib yang merupakan cicit dari Hasyim (ayah Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW) bin Abdu Manaf bin Qushsai, yang merupakan cikal bakal Bani Hasyim (bagian dari Suku Quraisy) anak keturunan Fihr bin Malik bin Al Nadhr bin Kinanah.

Kinanah merupakan keturunan dari Adnan. Garis lengkapnya ialah Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.   

2. Silsilah dari Adnan hingga Nabi Ibrahim A.S

Adnan bin ‘Adad bin Humaisa’ bin Salaaman bin ‘Iwadh bin Buuz bin Qimwal bin Abi Awwam bin Naasyid bin Hiza bin Buldas bin Yadhaf bin Thabiikh bin Jaahim bin Naahisy bin Maakhi bin ‘Iid bin Abqor bin ‘Ubaid bin Addi’a bin Hamdaan bin Sunbur bin Yatsribi bin Yahzan bin Yalhan bin Ar’awi bin ‘Iid bin Disyaan bin ‘Aishar bin Afnaad bin Ayhaam bin Miqshar bin Naahits bin Zaarih bin Sumay bin Mizzi bin Uudah bin ‘Uram bin Qoidzar bin Nabi Ismail A.S bin Ibrahim A.S.

3. Silsilah dari Nabi Ibrahim A.S hingga Nabi Adam A.S

Nabi Ibrahim A.S bin Taarih (Aazar) bin Nnahuur bin Saaruu bin Raa’uw bin Faalikh bin ‘Aabir bin Syaalikh bin Afkhasyad bin Sam bin Nabi Nuh A.S bin Laamiik bin Mutwisylakh bin Nabi Idris A.S bin Yarid bin Mahlaaiil bin Qoinaan bin Aanuusyah bin Nabi Syits A.S bin Nabi Adam A.S.

Dari sisi sang ibu, Aminah binti Wahb Abdu Manaf. Nenek Nabi Muhammad SAW adalah Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman.

Berdasarkan silsilah hingga Nabi Adam A.S, dari sisi ayah dan ibunya, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan manusia terpilih yang memiliki garis keturunan baik dan paling mulia.

2. Kisah Abdullah, Ayah Nabi Muhammad SAW

id.wikipedia.org

Abdullah adalah ayah dari Nabi Muhammad SAW, anak bungsu dari Abdul Muthalib dan Fatimah binti Amru bin Aid al-Makhsumi.

Abdullah lahir pada tahun 570 Masehi di Makkah, yang merupakan periode kelima dari perhitungan Arab pada zaman Jahiliyah atau bisa dikatakan saat penggalian sumur Zamzam.

Silsilah keluarga Abdullah dimulai dari Abdullah bin Abdul Muthalib (Shaiba) bin Hashim (Amr) bin Abdul Manaf (Al-Mughira) bin Qushay (Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka`b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fahr (Quraisy) bin Malik bin An-Nadr (Qais) bin Kinana bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma`ad bin Adnan.

Abdullah memiliki beberapa saudara laki-laki, yaitu Al-Abbas, Hanzah, Abu Thalib yang nama aslinya adalah Abu Manaf, Az-Zubair, Al-Harts, Hajl, Al-Muqawwim, Dhirar, dan Abu Lahab dengan nama asli Abdul Uzza. Sementara saudara perempuannya ialah Shafiyyah, Ummu Hakim Al-Baidha', Atikah, Umaimah, Arwa, dan Barrah.

Sebelum Abdullah dilahirkan, Abdul Muthalib sempat bernazar bahwa jika dikaruniai seorang anak laki-laki kesepuluh, ia akan mengorbankannya. Pada akhirnya untalah yang akan dikorbankan karena Abdul Muthalib sangat mencintai Abdullah.

Awalnya, sebelum pengorbanan terjadi, Abdul Muthalib melakukan undian antara Abdullah atau unta yang akan dikorbankan. Hasilnya, nama Abdullah yang keluar. Namun, paman-paman Abdullah dari Bani Makhzum mencegah hal tersebut. Kemudian, adakan kembali pengundian antara Abdullah dan 10 ekor unta.

Abdullah menikah dengan Aminah binti Wahb saat berusia 24 tahun dan menunggal dunia pada usia 25 tahun dalam perjalanan dagang ke Syam saat Nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan.

3. Kisah Aminah binti Wahb, Ibu Nabi Muhammad SAW

id.wikipedia.org

Aminah binti Wahb atau Siti Aminah merupakan ibu Nabi Muhammad SAW. Aminah lahir di Makkah pada 557 Masehi, anak dari pemimpin Bani Zuhrah, Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab, dan Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman bin Abduddar bin Qushay.

Ia dibesarkan di rumah kuno Bani Zuhrah. Semasa hidupnya, Aminah sering kali berdiri dekat Kabah untuk menyaksikan orang-orang yang bertawaf dan meminum air dari sumur Zamzam bersama teman-temannya.

Saat menikah dengan Abdullah, usia Aminah baru mencapai 24 tahun.

Ketika sedang mengandung Nabi Muhammad SAW, Aminah sempat bermimpi didatangi oleh seseorang dan bekata bahwa bayi yang dikandungnya adalah seorang pemimpin umat. Kemudian, ia melihat sinar yang memancar dari perutnya, sehingga Aminah bisa melihat istana-istana Busra di Syam.

Akan tetapi, Aminah harus berjuang sendiri ketika usia kandungannya baru dua bulan. Sebab, pada saat itu Abdullah meninggal dunia. Kehilangan sang suami membuat Aminah merasakan kehilangan yang begitu mendalam.

Tepat pada 12 Rabi’ul Awal tahun 570 Masehi, lahirlah Nabi Muhammad SAW. Saat Nabi Muhammad SAW berusia 6 tahun, Aminah mengajaknya untuk berziarah ke makam Abdullah dan keluarganya dari turunan Bani Ady bin Najjar di Kota Yastrib.

Namun, di tengah perjalanan menuju ke Kota Makkah, Aminah jatuh sakit dan memutuskan untuk singgah di perkampungan Makkah dan Yastrid, yaitu Al Abwa. Tidak lama kemudian, Aminah meninggal dunia dan dimakamkan di Al Abwa.

Aminah, ibu Nabi Muhammad SAW, dikenal sebagai pribadi yang baik dan pandai. Sebelum Aminah meninggal, ia sempat membacakan syair untuk anak semata wayangnya.

Itulah silsilah Nabi Muhammad SAW, dan juga mengetahui siapa ibu dan ayah Nabi Muhammad SAW yang bisa Mama bagikan kepada anak mama. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat ya!

Baca juga:

The Latest