TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Begini 7 Cara Mengatasi Anak yang Suka Mengemut Makanan

Simak 7 tips berikut ini agar anak Mama berhenti mengemut makanan

Pixabay/Stocksnap

Saat si Kecil mulai makan, ada beberapa masalah yang mungkin akan Mama hadapi, salah satunya mengemut makanan.

Ya, ketika anak memasuki usia batita, anak memang senang memainkan atau menyimpan makanannya lebih lama di mulut ketimbang langsung menelannya.

Butuh waktu berjam-jam bagi anak menuntaskan sesi makannya yang pada akhirnya membuat Mama kehilangan kesabaran, anak menjadi stress dan berujung pada aksi GTM (gerakan tutup mulut).

Nah, sebelum terlanjur memarahi anak, sebaiknya Mama ketahui dulu penyebab anak suka mengemut makanannya.

Anak suka mengemut makanannya bukan tanpa alasan lho, Ma. Ada beberapa kemungkinan yang membuat ia melakukan hal tersebut, diantaranya anak memiliki kelainan pada sensorik mulut, sedang sariawan atau akan tumbuh gigi, sakit menelan akibat radang tenggorokan atau tekstur makanan yang terlalu keras untuk dikunyah.

Jika hal ini terjadi pada anak Mama, hal utama yang perlu Mama lakukan adalah bersabar. Selain mengobservasi apa penyebabnya, Mama juga bisa melakukan hal-hal yang Popmama.com rangkum berikut ini.

Simak cara mengatasi anak yang suka ngemut makanan.

1. Batasi cemilan sebelum makan

Pixabay/Tung256

Makan merupakan proses yang secara naluriah akan dilakukan saat perut lapar. Nah, pada kebanyakan kasus anak susah makan disebabkan berkurangnya rasa lapar akibat asupan cemilan atau susu yang mereka konsumsi sebelum makan.

Akibatnya, saat waktu makan tiba, anak sudah merasa kenyang sehingga rentan menolak makan atau malah mengemut makanannya.

Maka dari itu, batasi memberikan cemilan atau susu kepada si Kecil minimal satu jam sebelum waktu makan.

2. Ajak makan bersama

Pixabay/Free_Photos

Anak-anak adalah peniru yang ulung. Oleh sebab itu, berilah contoh bagaimana sikap makan yang baik dengan mengajaknya makan bersama-sama dalam satu meja makan.

Tawarkan satu per satu menu makanan yang ada dan biarkan ia mencicipi rasa makanan yang baru untuk mencegah kebosanan. Aktivitas makan bersama membuat anak lebih semangat menghabiskan makanannya.

3. Variasikan menu makanan

Pixabay/Dhanele

Anak-anak cenderung cepat merasa bosan dengan menu makanan yang ditawarkan secara terus menerus. Jika sudah begini, ia biasanya akan memilih untuk memainkan makanan atau mengemutnya.

Cobalah membuat variasi menu yang berbeda setiap harinya. Bentuk makanan yang lucu dan warna pada makanan akan menarik perhatiannya, sehingga anak menjadi penasaran untuk mencobanya.

4. Batasi waktu makan

Pixabay/Stocksnap

Jika cara-cara diatas masih belum berhasil, maka cobalah menetapkan durasi makan agar si Kecil termotivasi untuk menghabiskan makanannya lebih cepat.

Tentukan berapa lama anak harus menghabiskan makanannya, misalnya 30 menit atau satu jam. Kemudian pasang timer dan minta anak untuk berhenti makan apabila waktu yang ditentukan sudah habis.

Dengan konsisten menerapkan cara ini, Mama mengajarkan anak untuk disiplin saat waktu makan.

5. Beri makanan dengan rasa yang unik

Pixabay/Einlandung_Zum_Essen

Perlu Mama ketahui bahwa mengemut makanan bisa jadi gejala diagnostik dari kesulitan sensorimotorik oral pada anak.

Untuk mengatasi ini, Mama bisa ‘membangunkan mulut’ anak dengan memberikan makanan yang memiliki rasa yang cukup kuat atau unik, misalnya rasa pedas, asam atau makanan dingin.

Jenis makanan ini dapat membantu anak mengatur gerakan oral dengan lebih efektif.  

6. Suasana makan yang menyenangkan

Pixabay/Yalehealth

Sebaiknya alihkan perhatian si Kecil dari gadget atau televisi. Sebab, aktivitas screen time membuat anak cenderung pasif sehingga ‘lupa’ untuk mengunyah makanannya.

Ciptakan suasana makan yang menyenangkan, misalnya dengan mengajak anak bercerita atau sambil mendengarkan musik.

Satu hal yang perlu Mama ingat bahwa makan merupakan suatu proses bagi anak, jadi jangan pernah memaksa apalagi memarahinya.

Hal tersebut justru akan membuat anak semakin tertekan dan enggan menyentuh makanannya.

7. Konsultasikan dengan dokter

Pixabay/Jarmoluk

Apabila mengemut makanan terjadi karena penurunan kemampuan mengunyah dan gerakan oral yang buruk, maka sangat penting untuk membantu anak menjaga kebersihan mulutnya. Mengemut makanan terlalu sering dapat mengakibatkan kerusakan gigi dan aspirasi.

Jika kebiasaan mengemut makanan terjadi dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya konsultasikan kondisi ini pada dokter gigi anak untuk mengetahui apa penyebabnya. Kemungkinan dokter akan menyarankan untuk menyikat sisi lidah saat menggosok gigi.

Hal ini dapat membantu lateralisasi lidah yang dibutuhkan untuk mengunyah makanan. Selain itu, stimulasi pada bagian dalam pipi dengan cara sikat gigi atau mendorong bagian dalam pipi dengan jari. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki koordinasi mengunyah yang buruk akibat pipi yang tidak aktif.

Dengan mengetahui penyebab dan penanggulangan yang tepat dapat menghentikan kebiasaan anak mengemut makanan. Sehingga waktu makan pun jadi lebih efektif.

Baca juga: 

The Latest