Mama ingat salah satu mantan atlet Indonesia di Timnas Bola Voli Putri yang sekarang jadi TNI? Sempat diberitakan bahwa ternyata ia berjenis kelamin laki-laki. Saat itulah Indonesia baru heboh dengan pemberitaan tentang hipospadia.
Anak laki-laki yang mengalami hipospadia memang bisa dikira perempuan, Ma. Hipospadia bukan kelainan yang "mematikan", tapi bisa mengganggu anak ketika buang air kecil dan kalau dibiarkan bisa menyebabkan masalah-masalah lain.
Semakin cepat tertangani juga semakin baik. Oleh karena itu, hipospadia perlu dideteksi sejak dini.
Selain hipospadia, kelainan-kelainan genitalia atau alat kelamin lainnya juga perlu dideteksi sejak dini lho, Ma. Seperti fimosis, buried penis, mikropenis, testis tidak turun, dan retraktil testis.
Kasus kelainan-kelainan genitalia ini sering dijumpai, jadi tidak perlu malu memeriksakannya ya Ma.
Peranan Mama sangat penting lho untuk mendeteksi kelainan genitalia pada anak sejak dini agar ia bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat, lalu memiliki kualitas hidup yang lebih baik ke depannya. Bagaimana caranya?
Berikut ini, Popmama.com telah rangkum penjelasannya dari acara Virtual Media Briefing oleh Siloam Hospitals ASRI berjudul "Hipospadia dan Kelainan Genitalia Lainnya pada Anak dapat Disembuhkan" bersama Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospital ASRI dr. Arry Rodjani, Sp.U (K) dan Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospital ASRI Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U (K) pada 4 Juni 2021 lalu.
