TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

9 Sumber Protein Nabati untuk Anak yang Tidak Suka Daging

Tak suka protein hewani bukan akhir dari segalanya, Ma

Freepik

Protein hewani bukanlah salah satu makanan favorit anak-anak. Biasanya mereka malas mengunyah karena seratnya yang kasar dan sulit ditelan.

Padahal, protein hewani sangat penting untuk kebutuhan gizi harian anak. Jika sudah begitu, Mama bisa menyiasatinya dengan membuat jadi daging giling. 

Sayangnya, tidak semua anak mau makan daging mesti sudah digiling. Jangan dulu khawatir, karena masih ada penggantinya yaitu protein nabati. 

Disusun Popmama.com, inilah 9 sumber protein nabati yang bisa jadi pengganti daging.

1.  Tempe dan tahu

wikipedia.org/ Fireworks

Kedua makanan ini berasal dari kacang kedelai yang kaya akan protein hewani. Dalam 4 potong tempe, terdapat 10 gram protein. Sedangkan dalam 120 gram tahu, terdapat 10 gram protein. 

Selain mengandung protein, tempe juga merupakan sumber serat, kalsim, dan zat besi. 

Tahu dan tempe sangat mudah dijadikan aneka makanan yang bisa diterima anak. Jadi, memberikan tahu dan tempe dalam makanan harian mereka juga bagus, Ma. 

2. Kacang merah

Pixabay/wuzefe

Kacang merah mengandung banyak protein nabati yang penting bagi tubuh. Kacang ini juga mengandung zat besi yang tinggi. Sangat baik untuk mencegah defisiensi besi pada bayi dan anak. 

Mama bisa memasukkan kacang merah ke dalam sup daging. Untuk kudapan, bisa juga membuat bubur kacang merah yang manis dan nikmat. 

3. Kacang hijau

Pixabay.com/PDPics

Kacang hijau sangat baik untuk tubuh, apalagi anak-anak. Dalam 100 gram kacang hijau, terkandung 116 gram kalori dan 7 gram protein. 

Selain itu, ada dua macam serat baik yang terdapat di kacang hijau. Kedua serat tersebut adalah serat larut yang mampu mengurangi masalah sembelit, dan serat tidak larut yang mampu menjaga kadar gula darah. 

Beberapa kreasi kacang hijau adalah bubur kacang hijau, susu kacang hijau, dan kue dengan isian kacang hijau.

4. Kacang tanah

Pixabay/Alexas_Fotos

Yang satu ini sangat mudah ditemui. Kacang tanah tak hanya mengandung protein yang penting untuk tubuh, tapi juga mengandung asam amino yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. 

Mama bisa membeli kacang tanah dan merebusnya. Menyajikan sebagai kudapan pada anak, tentu lebih sehat. 

Namun, pastikan si Kecil sudah cukup besar untuk bisa mengunyah kacang tanah agar tidak tersedak.

5. Edamame

6abc.com

Meski mirip, edamame berbeda dengan kacang kedelai. Dalam 1 porsi edamame kukus, terdapat 11,4 gram protein, 6 gram lipid, 7,4 gram karbohidrat, 1,9 gram serat, 70 mg kalsium, dan 140 mg fosfor. 

Untuk penyajian, Mama bisa mengukus edamame atau memasukkannya dalam tumisan sayur kesukaan si Kecil. 

6. Almond

Pixabay/stevepb

Satu lagi kacang-kacangan yang yang tinggi protein adalah almond. Dalam 1 ons kacang almond panggang, terdapat 5,5 gram karbohidrat, 3,3 gram serat pangan, 8 persen kalsium, 7 persen zat besi, dan 6,5 gram protein. 

Selain itu, almond juga memiliki vitamin E yang tinggi. Sangat baik untuk kesehatan rambut dan kulit anak.

7. Alpukat

Pexels/Foodie Factor

Dalam setengah buah alpukat segar, terdapat 77 persen lemak, 19 persen karbohidrat, dan 4 persen protein. 4 Persen protein ini setara dengan 2 gram. 

Alpukat juga mengandung mangan yang baik untuk perkembangan fungsi otak dan syaraf si Kecil

Mama bisa memberikan alpukat dengan madu atau susu. Nikmat!

8. Kacang panjang

Phanuwatnandee / Freepik

Setiap 100 gram kacang panjang terdapat 2,8 gram protein. Seain itu, kacang panjang juga mengandung karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan tubuh anak.

Jadi, jangan ragu untuk memasukkan kacang panjang ke dalam menu harian si Kecil, ya!

9. Buncis

Freepik/dashu83

Sayur terakhir yang mengandung protein adalah buncis. Dalam 100 gram buncis terdapat 1,8 protein nabati. Sayur ini juga mengandung vitamin C yang berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. 

Buncis juga mengandung vitamin A yang bisa memelihara kesehatan mata si Kecil. 

Mama bisa mengukus buncis dan langsung memberikannya sebagai camilan di sela jam makan. Bisa juga memasukkannya ke dalam menu harian buah hati. 

Setelah mengetahui kandungan protein dari makanan di atas, pastikan untuk mencukupi kebutuhan gizi harian anak jika mereka enggan mengonsumsi protein hewani. 

Baca juga:

The Latest