TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Alasan Mengapa Anak Suka Rewel di Restoran dan Cara Atasinya

Apakah Mama pernah mengalaminya?

Freepik/Demkat

Mengisi waktu luang saat akhir pekan seringkali membuat para orangtua menghabiskan waktu di luar rumah. Terkadang, Mama juga ingin mencicipi makan di restoran atau kafe yang menyediakan tempat dan menghidangkan makanan yang menarik.

Namun membawa balita ke restoran seringkali menjadi bumerang bagi Mama yang ingin menikmati suasana restoran dengan tenang. Si Kecil menangis, teriak, melempar barang di dekatnya, dan masih banyak lagi.

Sehingga Mama sering membawa anak ke luar sejenak untuk menenangkannya dan agar tidak menjadi pusat perhatian pengunjung lainnya. Tetapi apakah Mama tahu, bahwa anak menangis atau teriak bukan tanpa alasan lho!

Ternyata ada alasan yang membuat anak sering rewel atau tidak bisa diam saat makan di restoran. Apa alasaanya? Kali ini Popmama.com akan membahas apa alasan anak rewel dan tips menangani situasi yang mungkin terjadi di restoran, yuk baca informasinya di bawah ini!

Mengapa Balita Suka Rewel atau Tidak Bisa Diam Saat di Restoran?

Freepik/Romankosolapov

Usia anak balita masih kurang siap untuk diarahkan atau berfungsi, dalam batas di restoran. Artinya di sini anak masih belum mengerti aturan dasar lingkungan sosial seperti keramaian dan tingkat kebisingan di restoran.

Keterampilan motorik anak juga belum berkembang sempurna, seperti menjatuhkan barang dari meja, menumpahkan gelas air, atau yang lebih buruk lagi menjatuhkan makanan, serta rentang perhatian pendek seperti bosan atau cepat lelah di meja,

Si Kecil juga mudah takut dan terancam oleh wajah-wajah baru, musik keras, suara benda tajam misalnya seperti suara dari dapur atau orang berbicara dengan keras. Walaupun lingkungan sosial dapat membantu perkembangannya yang baik, perilaku orangtua sangat penting.

Orangtua adalah penghubung, peran yang harus ada di kondisi ini untuk melindungi, membantu, mencegah, memfasilitasi interaksi anak dengan lingkungan restoran yang masih sangat asing dan tidak sesuai dengan kemampuan anak.

Pada dasarnya ini harus menjadi upaya tim antara Mama, Papa, untuk membuat anak menjadi lebih nyaman dan merasa aman saat di restoran. Ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Mama bisa mengikuti tips-tips dalam menangani situasi yang mungkin terjadi di restoran.

1. Situasi pertama: Balita menumpahkan air hingga membasahi meja dan menu

Freepik/Wertinio

Ketika anak baru menumpahkan segelas air, membuat dirinya sendiri, menu, dan meja basah. Hal terburuk yang dapat Mama lakukan adalah berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa dan membereskan apa yang berantakan.

Selain itu juga hindari mengangkat tangan untuk memanggil seorang pelayan dan menuntut agar mereka membereskan kekacauan tersebut. Walaupun mungkin akan melakukannya, tetapi tanpa disadari pelayan bisa merasa terganggu.

Jika Mama terlanjur memanggil pelayan, sebaiknya ucapkan minta maaf meskipun Mama merasa tidak perlu melakukannya karena itu kecelakaan dan anak tidak melakukannya dengan sengaja, tetap minta maaf karena itu akan sangat bermanfaat.

Karena secara otomatis pelayan dapat memastikan Mama menjadi kategori orangtua yang baik. Pelayan akan menghargainya dan memperlakukan Mama juga dengan baik. Atau Mama bisa meminta kain bersih dan beri tahu pelayan, bahwa Mama akan mengepel kekacauan itu

Walaupun mungkin jika sebenarnya tidak berniat melakukannya, tidak ada pelayan yang akan membiarkan Mama melakukan pembersihan, tetapi mereka akan sangat menghargai tawaran dan sikap pengertian dari Mama.

2. Situasi kedua: Balita menangis yang tak kunjung berhenti

Freepik/ShevtsovaYuliya

Ketika anak lapar, lelah, atau kesal, ia biasanya mulai menangis. Walaupun sering jadi pusat perhatian pengunjung lainnya, anak sebenarnya menangis untuk memberi tahu Mama bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Hal yang dapat Mama lakukan hanyalah duduk di sana, memeluk si Kecil atau mengayunkannya di kereta dorong. Jika anak masih menangis, setelah Mama mencoba untuk memberinya makan, menenangkannya, memeluknya, lakukan apa pun yang ia coba minta, sebaiknya cobalah bawa anak ke luar restoran terlebih dahulu sampai tangisan berhenti.

Cara tersebut juga akan lebih dihormati dan dihargai oleh pengunjung lainnya. Bukan fakta bahwa anak berhenti menangis atau tidak, melainkan fakta bahwa Mama secara aktif melakukan sesuatu. Ini menunjukkan akal sehat, menghormati, dan meyakinkan bahwa Mama menjadi orangtua yang cepat tanggap.

3. Situasi ketiga: Balita tidak sengaja merusak/memecahkan barang di restoran

Freepik/Romankosolapov

Ketika anak tidak sengaja merusak sesuatu, sebaiknya Mama langsung meminta maaf pada pelayan atau manajemen restoran yang berada disana. Selanjutnya tawarkan untuk membayarnya bahkan jika Mama berpikir restoran tidak benar akan menerimanya.

Fakta sederhana bahwa Mama mengakui kerusakan dan bersedia mengganti barang yang rusak itu menjadi aturan praktis yang baik untuk menghormati restoran dan stafnya.

Sedangkan jika menampilkan sikap berhak seperti “Saya pelanggan yang membayar, anak saya dapat melakukan apapun yang dia inginkan” hal tersebut hampir selalu menimbulkan ketegangan dan perasaan tidak menyenangkan di kedua sisi.

Sedangkan, “Saya benar-benar ingin datang makan makanan di restoran ini sebagai keluarga tetapi anak perempuan saya tidak sengaja menjatuhkannya, tolong dimaafkan," akan membantu Mama dengan staf, dan karena hal ini mungkin juga bisa meningkatkan pengalaman bersantap.

Nah itulah alasan dan tips-tips untuk mengatasi situasi yang mungkin terjadi di restoran. Tak hanya ke restoran saja, mengajak si Kecil pergi ke tempat umum seringkali menjadikannya rewel atau tidak bisa diam, namun anggap hal ini sebagai kewajaran ketika anak baru pertama kali melihat keramaian dan banyak suara di sekitarnya.

Baca juga:

The Latest