TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kenali Gejala Alergi Makanan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Alergi dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan prestasinya

Freepik/ShevtsovaYuliya

Alergi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang paling sering menyerang anak. Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak bereaksi secara berlebihan terhadap zat atau benda tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.

Kondisi alergi cukup sering dialami oleh anak-anak, dan jenisnya bermacam-macam. Alergi pada anak umumnya bersifat genetik, oleh karena itu jika ada anggota keluarga yang punya alergi, maka anak jadi berisiko bakat alergi.

Sehingga, penting sekali untuk mengetahui apa yang menyebabkan anak alergi dan juga tindakan pertamanya.

Kali ini Popmama.com akan membahas seputar alergi pada makanan dan tindakan pertama yang harus dilakukan ketika muncul gejala alergi, berdasarkan Kuliah WhatsApp Popmama Online Class 11 bersama Dr. Daulika Yusna, SpA dari Mayapada Hospital.

1. Gejala yang timbul ketika anak mengalami alergi

Freepik/Kay4yk

Sebelum mengetahui tindakan pertolongan pertama pada anak alergi, Mama harus mengetahui ini.

Gejala-gejala apa saja yang ditimbulkan dari alergi makanan, yaitu sebagai berikut:

Masalah sistem pencernaan:

  • Gatal di mulut
  • Sakit perut
  • Muntah-muntah
  • BAB berdarah
  • Diare atau sembelit

Masalah kulit:

  • Biduran
  • Eksim
  • Angioedema (bengkak pada bibir, mata, wajah, dan lain-lain)

Masalah sistem pernapasan:

  • Batuk
  • Pilek
  • Napas berbunyi grok-grok
  • Sesak dengan mengi/bengek

2. Cara membedakan alergi yang disebabkan oleh makanan dan non-makanan

Freepik

Walaupun agak sulit membedakannya, umumnya alergi yang disebabkan oleh sesuatu yang dikonsumsi anak, memiliki gejala yang mudah dan cepat meluas.

Bisa melibatkan berbagai macam sistem pencernaan, kulit seperti dermatitis atopik atau biduran.

“Kalau untuk masalah di pernapasan, maka kita harus memikirkan penyebab lain selain makanan, yaitu alergen hirup. Karena paling sering gejala alergi di pernapasan yang melibatkan sistem pernapasan, itu alergen utamanya adalah alergen hirup,” menurut Dr. Daulika.

Dr. Daulika menambahkan, jika terjadi alergi di masalah pernapasan maka Mama harus memikirkan selain penyebab dari makanan, dan penyebab alergen yang lain. Karena umumnya alergen muncul dari makanan dan dihirup oleh anak.

3. Alergi makanan termasuk sebagai alergi yang memiliki reaksi cepat yaitu satu jam

Freepik/User17222333

Alergi terhadap makanan termasuk sebagai alergi yang memiliki reaksi cepat, karena dalam satu jam pertama alergi cepat muncul.

Ketika kemudian Mama dan anak melakukan pemeriksaan di dokter, dokter biasanya akan menanyakan satu jam sebelum muncul gejala, makanan apa yang anak konsumsi.

Menurut Dr. Daulika, dari mengidentifikasi makanan yang dikonsumsi anak maka Mama kemudian bisa mengetahui makanan apa yang paling mungkin memicu alergi pada anak.

Di sini, Mama harus bisa mengingat-ingat tentang makanan apa yang dikonsumsi oleh anak termasuk juga bahan-bahan yang digunakan pada makanan tersebut, karena reaksi alergi dari makanan lebih cepat dan lebih mudah muncul.

4. Alergi bisa mengganggu tumbuh kembang anak serta prestasinya

Freepik/Kay4yk

Jika anak memiliki alergi, maka tidak boleh Mama anggap sepele. Karena menurut Dr. Daulika alergi dapat mengganggu tumbuh kembang anak serta prestasinya. Hal ini disebabkan karena alergi memiliki berbagai macam gejala yang bisa menyebabkan gangguan penyerapan makanan dan aktivitasnya.

Jika alergi ini tidak segera diatasi, maka dapat menyebabkan pertumbuhan berat badan dan perkembangan anak bisa sangat terganggu.

5. Cara mendeteksi dini alergi pada anak dengan dua cara

Freepik/Prostooleh

Deteksi dini pada alergi menurut Dr. Daulika ada dua cara, yaitu sebagai berikut:

Mencari tahu riwayat keluarga mengenai bakat alergi

Pertama, Mama harus mengetahui di keluarga ada yang punya bakat alergi atau tidak, bisa dari keluarga Papa atau dari keluarga Papa. Karena sangat mungkin jika Mama dan Papa sehat atau tidak memiliki alergi tertentu, namun ada dari anggota keluarga lainnya.

Kemudian bakat alergi juga bisa diturunkan pada anak walaupun Mama atau Papa mengalaminya sejak masih kecil, misalnya seperti pernah mengalami asma, bintik-bintik merah di wajah, hal ini bisa menjadi data yang mendukung bahwa di keluarga ada bakat alergi.

Dari hal tersebut, maka Mama bisa melihat bahwa anak memiliki risiko bakat alergi.

Melihat gejalanya

Yang kedua yaitu melihat dari gejalanya, selama anak tidak ada gejala maka Mama bisa tenang, namun jika muncul gejala seperti di kulit atau di pencernaan, pernapasan, maka itu yang harus diwaspadai.

Begitu ada muncul gejala alergi, sebaiknya Mama bisa langsung berkonsultasi dengan dokter agar bisa mengetahui, menginvestigasi penyebab, dan cara menanganinya

6. Tindakan pertama yang harus dilakukan ketika muncul gejala alergi pada anak

Freepik/katemangostar

Jika muncul gejala pertama kali pada anak, sebaiknya konsultasikan langsung pada dokter. Tujuannya untuk memastikan apakah yang dialami anak gejala alergi atau bukan. Kemudian, mencari tahu penyebabnya apa, dan melakukan pengobatan.

Pengobatannya bisa bersifat obat topikal atau untuk area tertentu, namun juga bisa obat minum. Tentunya, hal ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter tentang obat jenis apa yang diperlukan anak.

“Setelah itu, kemungkinan alergi akan terjadi berulang-ulang. Begitu terpapar sama hal yang sama, sudah sembuh bisa muncul lagi. Jika seperti itu sebaiknya tetap berkonsultasi pada dokter, obat pertolongan pertama apa yang harus siap di rumah,” saran Dr. Daulika.

Ia pun menambahkan umumnya, anak akan diberikan obat antihistamin atau obat anti-alergi yang harus selalu siap di rumah.

Namun jika anak pernah mengalami anafilaksis atau reaksi alergi yang sangat berat, maka Mama harus waspada dan harus dibawa ke rumah sakit.

Serta selalu sedia obat anti alergi epinefrin yang disuntik, namun harus dikonsultasikan dan dipelajari terlebih dahulu untuk cara pemakaian dan cara mendapatkan obat tersebut.

7. Susu soya boleh diberikan pada anak yang alergi susu sapi, namun juga harus perhatikan gejala

Pixabay/Bitfatcat

Ketika anak memiliki alergi pada susu sapi, umumnya untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak, Mama memberikan susu soya. Walaupun jarang di Indonesia, namun masih sangat mungkin alergi muncul saat anak mengonsumsi susu soya.

Angka kejadian anak yang alergi pada susu soya terbukti sedikit, dan susu soya banyak digunakan oleh orang Indonesia sebagai salah satu solusi untuk anak yang alergi susu sapi. Untuk anak yang alergi susu sapi, maka boleh mencoba susu soya. Namun juga perlu memperhatikan gejala jika anak alergi pada soya.

Nah itu dia Ma, informasi seputar alergi makanan pada anak serta pertolongan pertama apa saja yang harus dilakukan saat muncul gejala alergi. Langsung konsultasikan ke dokter ya, Ma jika setelah makan muncul gejala alergi pada anak!

The Latest