TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cerita Fabel untuk Anak: Kupu-Kupu Berhati Mulia

Si Kupu-kupu tetap menolong hewan yang dulu pernah mengejeknya

Youtube.com/Bunda Vinno Vio

Menyuguhkan cerita fabel kepada anak memiliki banyak manfaat baginya. Hal ini karena lewat cerita fabel pula, anak bukan hanya belajar tapi juga dapat terhibur dan mengasah imajinasinya.

Selain itu, jenis bacaan tersebut juga memiliki banyak amanat yang dapat berdampak baik bagi perkembangan karakternya. Salah satunya adalah lewat kisah "Kupu-kupu Berhati Mulia".

Kira-kira, pesan apa saja yang bisa diambil anak? Lalu, bagaimana kisah dari si Kupu-kupu sehingga ia dijuluki berhati mulia?

Yuk, ajak si Kecil membaca rangkuman cerita fabel anak dari Popmama.com tentang "Kupu-kupu Berhati Mulia" di bawah ini!

1. Alkisah, hiduplah seekor semut yang tinggal di sebuah kebun sekolah

Youtube.com/Yasmin Maharani

Dikisahkan, hiduplah seekor semut yang hidup di sebuah kebun sekolah. Hari itu, mentari bersinar begitu cerahnya. Ia pun memutuskan untuk pergi berkeliling dan menyusuri kebun sekolah tempat ia berada.

Kebun tersebut sangatlah indah. Ada bunga penuh warna-warni di mana-mana. Si Semut sangat bahagia terlebih karena dengan kaki dan tubuh yang ia miliki, dirinya dapat bebas bergerak sambil menikmati keindahan kebun sekolah.

Sewaktu berjalan-jalan, si Semut juga tak lupa untuk menyapa hewan-hewan lain yang berada di kawasan tersebut.

2. Si Semut mengejek kepompong karena rupanya yang tak rupawan

Youtube.com/Yasmin Maharani

Dalam perjalanannya, perhatian si Semut tiba-tiba teralihkan. Dirinya melihat ada kepompong yang menggantung di salah satu ranting sebuah pohon. Hewan tersebut pun berhenti dan memandanginya sejenak.

Namun, bukan ucapan baik yang keluar dari mulut Semut. Ia malah mengejek rupa buruk dari kepompong tersebut. Si Semut juga sangat menyayangkan nasib kepompong yang tidak bisa kemana-mana dan hanya menggantung di ranting pohon.

"Hai, Kepompong! Alangkah buruk nasibmu. Kamu hanya bisa terdiam dan tergantung di situ. Ayo, jalan-jalan! Lihat kebun sekolah yang luas dan indah ini!" ejek Semut.

Mendengar perkataan Semut, kepompong tersebut tentu tidak bisa melawan. Ia hanya terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa.

3. Hujan pun turun dan membuat Semut masuk ke lumpur

Youtube.com/Nanang Ajim

Di hari yang lain, si Semut kembali mengelilingi kebun sekolah. Namun tiba-tiba turun hujan. Akibatnya, kebun sekolah tersebut dipenuhi oleh lumpur.

Tak disangka, ketika si Semut tengah berjalan-jalan, ia pun tergelincir dan jatuh ke dalam kubangan lumpur. Lantas, dirinya berteriak sekuat mungkin untuk meminta pertolongan.

"Tolong bantu aku! Aku mau tenggelam! Tolong, tolong!" teriak Semut.

Meskipun dirinya sudah berusaha sekuat tenaga berteriak, tidak ada hewan yang kunjung datang untuk menolongnya.

4. Tiba-tiba, datang seekor kupu-kupu yang menyelamatkan si Semut

Youtube.com/Nanang Ajim

Namun tiba-tiba, datanglah seekor kupu-kupu cantik yang terbang melintas sambil membawa ranting. Ternyata, hewan tersebut datang untuk menyelamatkan si Semut.

"Semut! Peganglah erat-erat ranting itu. Nanti, aku akan mengangkatmu," ucap si Kupu-kupu.

Semut pun meraih dan memegang erat ranting tersebut. Dengan sekuat tenaga, Kupu-kupu mengangkat tubuh Semut dari kubangan lumpur dan menurunkannya di tempat yang lebih aman.

Karena sudah ditolong, si Semut pun berterima kasih kepada Kupu-kupu karena telah menyelamatkan nyawanya. Namun tanpa ia sadari, Kupu-kupu tersebut adalah kepompong yang dulu pernah diejeknya.

"Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek," ucap hewan bersayap tersebut.

Mendengar ini, si Semut pun merasa bersalah. Dirinya berjanji untuk tidak lagi mengejek hewan-hewan yang hidup di kebun sekolah tersebut.

5. Amanat dari cerita fabel anak: Kupu-Kupu Berhati Mulia

Freepik/Prostooleh

Gimana ceritanya tadi, Ma? Pastinya menarik, bukan? Nah dari kisah tersebut, anak mama dapat belajar bahwa tidak baik mengejek seseorang karena penampilannya.

Hal ini bukan hanya karena mengejek merupakan perbuatan yang buruk, tapi juga karena menilai seseorang hanya dari penampilannya bukanlah perilaku terpuji. Sebab, penampilan luar seseorang belum tentu mewakilkan watak dan karakter yang ada di dalam.

Di samping itu, anak juga bisa belajar bahwa tidak semua makhluk diciptakan sama oleh Tuhan. Nah, dari sini si Kecil perlu tahu bahwa perbedaan itu memang ada dalam kehidupan sehingga dirinya harus menghargai dan tidak boleh malah memberikan ujaran kebencian.

Oleh karena itu, beritahu anak untuk tidak mencontoh perilaku si Semut di awal cerita. Ajak dirinya untuk selalu bersikap baik kepada semua orang karena siapa tahu mereka akan membantu dirinya di suatu hari nanti.

Itulah tadi cerita fabel anak: "Kupu-kupu Berhati Mulia". Semoga si kecil terhibur dan dapat mengambil amanatnya ya, Ma!

Baca juga:

The Latest