Ditinggal Orangtua Karoke, Balita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Hotel

Balita berusia 3 tahun itu diketahui berinisial MGA yang tengah berkunjung dari Lampung ke Pekanbaru bersama kedua orangtuanya pada Minggu (18/9/22). Kedua orangtua MGA adalah Okta Reviani Heni (23) dan Muhammad Rizky Ravaneli (22).

Keluarga ini kemudian memutuskan menginap di Hotel Grand Central, Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru. Saat kejadian berlangsung, Okta dan Rizky diketahui meninggalkan anaknya sendirian di kamar pada pukul 22.00 WIB.

Pihak kepolisian kemudian membeberkan bahwa balita malang yang ditinggalkan kedua orangtuanya itu terjun bebas dari jendela kamar hotel sekitar pukul 03.00 dini hari.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan menjelaskan, tubuh korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang pekerja hotel yang melihat sesuatu terjatuh di halaman samping hotel.

Ketika didekati, rupanya seorang anak kecil tergeletak dalam keadaan sekarat dan bersimbah darah. Saksi yang melihat pun langsung membawa korban ke rumah sakit dengan menggunakan mobil milik hotel.

Saksi yang melihat balita tersebut kemudian mendapati bahwa jendela kamar dari lantai tiga terbuka, ini yang kemudian menjadi kemungkinan besar balita MGA terjatuh karena tidak ada dampingan orang dewasa.

Setelah melakukan pemeriksaan pada kamar tersebut, rupanya tidak ada satu pun orang yang membukakan pintu. Petugas hotel pun segera membuka kamar menggunakan kunci master, namun ternyata kamar dalam keadaan kosong dan jendela terbuka.

Tak berselang lama, penghuni kamar yang merupakan orangtua korban kembali dan tidak menemukan keberadaan anaknya. Berdasarkan pengakuan orangtua korban, mereka meninggalkan anaknya lantaran tengah asyik karaoke di lantai dasar hotel.

Setelah dilarikan ke rumah sakit, sayangnya nyawa korban MGA tak berhasil diselamatkan karena telah meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Sebelumnya, pihak kepolisian dan rumah sakit akan melakukan otopsi guna penyelidikan lebih lanjut. Namun usai dimintai keterangan, kedua orangtua korban menolak untuk melakukan otopsi pada tubuh anaknya.

Saat ini jasad balita malang tersebut dikabarkan telah dibawa oleh pihak keluarga, setelah sebelumnya sempat ditangani di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.

Dari informasi di atas, kejadian ini menjadi pengingat kepada seluruh orangtua agar selalu mengawasi dan tidak pernah meninggalkan anaknya seorang diri. Semoga kejadian serupa tidak terjadi pada anak-anak kita.

Tetap waspada dan selalu awasi si Kecil di mana pun mereka berada, ya!