TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Berapa Banyak Telur yang Boleh Dikonsumsi Anak Setiap Hari?

Enak dan bernutrisi tanggi, tapi awas, jangan sampai berlebihan ya!

Freepik/Jcomp

Telur, khususnya telur ayam, adalah salah satu bahan makanan yang mudah diolah. Sebagian besar anak menyukai olahan telur yang dapat disajikan secara praktis, misalnya dibuat telur dadar. Selain itu, harga telur juga relatif terjangkau.

Bukan hanya karena praktis dan murah, telur juga mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan anak untuk tumbuh-kembangnya. Meskipun bergizi, seringkali orangtua bertanya-tanya, berapa banyak telur yang boleh dikonsumsi anak setiap harinya

Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya untuk mama:

1. Kandungan nutrisi di dalam telur

Pexels.com/Pixabay

Telur adalah sumber nutrisi penting yang dibutuhkan bayi dan anak-anak. Dalam sebutir telur mengandung zat besi untuk darah yang sehat, folat untuk pertumbuhan sel, asam lemak omega-3 untuk perkembangan otak, dan protein untuk pertumbuhan otot. 

Satu butir telur mengandung sekitar 9 persen dari kebutuhan zat besi harian balita, 60 persen kebutuhan folat harian, 12 persen kebutuhan omega-3 harian, dan 43 persen kebutuhan protein harian.
 

2. Berapa banyak telur yang boleh dikonsumsi anak setiap harinya?

Freepik/timolina

Melihat kandungan nutrisi di atas, telur termasuk makanan sehat yang boleh dikonsumsi anak setiap hari. Meskipun demikian, mama perlu memperhatikan jumlah konsumsi telur harian anak ya, Ma. 

Untuk anak usia satu tahun ke atas, sebutir telur per hari cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak. Sementara untuk anak usia sekolah, umumnya boleh makan telur 2-4 butir per hari. Jumlah tersebut harus divariasikan dengan sumber protein yang lain.  

3. Sebutir telur per hari meningkatkan pertumbuhan

Freepik

Penelitian menemukan bahwa konsumsi sebutir telur per hari dapat membuat perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan anak yang kekurangan gizi. Tim peneliti yang dipimpin oleh dr. Lanotti ini mempelajari anak-anak yang berusia enam hingga sembilan bulan secara acak. Anak-anak ini diberikan sebutir telur setiap hari selama enam bulan. Sementara kelompok yang lain tidak mendapatkan telur secara rutin. 

Pada kelompok anak yang diberi sebutir telur setiap hari, risiko stunting berkurang 47 persen dan risiko kekurangan berat badan berkurang 74 persen.

4. Terlambat memperkenalkan telur pada anak meningkatkan risiko alergi telur

Pixabay/Alexas_Fotos

Anak yang jarang mengkonsumsi telur justru berisiko lebih tinggi mengalami alergi telur. Konsumsi telur secara rutin dapat membantu mengurangi risiko ini.

Para ahli kesehatan merekomendasikan untuk memperkenalkan alergen umum, seperti telur, minimal pada usia bayi enam bulan. Hal ini bertentangan dengan apa yang banyak dipikirkan ibu baru yang menganggap memperkenalkan telur saat anak baru MPASI dapat meningkatkan risiko alergi telur.

5. Dampak anak terlalu banyak makan telur

Pexels/Amina Filkins

Hampir sama dengan semua hal di dunia ini, kebanyakan makan telur juga tidak baik untuk kesehatan anak. Hal ini dikarenakan dengan kandungan nutrisi yang tinggi, telur termasuk makanan yang mengandung lemak, kolesterol, dan kalori yang tinggi. 

Apabila anak mengkonsumsi telur lebih dari 4 butir per hari, maka akan menimbulkan dampak, antara lain:

  • Kolesterol meningkat
  • Berisiko mengalami diabetes tipe dua
  • Menimbulkan alergi atau bisul
  • Kelebihan berat badan
  • Ketidakseimbangan hormon

Demikian informasi mengenai berapa banyak telur yang boleh dikonsumsi anak setiap hari dan efek sampingnya jika diberikan terlalu banyak. Pastikan untuk menyajikan nutrisi yang lengkap dan seimbang ya, Ma.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga:

Supaya anak tetap sehat, bisa lihat di sini ya

The Latest