TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Tantangan Orangtua Anak Usia 3 Tahun: Memilih PAUD

Sekolah yang baik merupakan investasi pendidikan anak hingga di masa depan

Freepik

Tidak ada yang salah dengan keputusan menyekolahkan anak sejak dini. Kuncinya hanya satu: kesiapan anak.

Seringkali orangtua salah memahami, bahwa keputusan menyekolahkan anak bergantung pada kesiapan orangtua (siap biaya, siap mengantar-jemput pagi-siang hari).

Padahal kesiapan anak adalah yang terutama karena dialah yang akan menjalani hari-hari baru, di tempat baru dengan kegiatan baru pula.

Jika Mama melihat anak sudah siap bersekolah dan antusias setiap kali menyebutkan kata "sekolah", itu saatnya Mama mulai mencari mana PAUD yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak.

Mengidentifikasi Prioritas

Pixabay.com/tanvimalik

Pertama, tentukan apa yang Mama harapkan. Apakah Mama mencari PAUD yang lokasinya dekat rumah, atau yang lebih dekat dengan tempat kerja agar lebih praktis?

Apakah Mama menginginkan kurikulum sekolah yang di dalamnya menyertakan kegiatan-kegiatan yang mengakomodir minat anak? Menari dan berenang, misalnya. Apakah Mama mengutamakan sekolah dengan pendekatan tertentu? 

Tuliskan semua preferensi yang Mama inginkan sehingga nantinya preferensi ini menjadi panduan saat mengevaluasi sekolah-sekolah yang diincar.

Biarkan Anak Mencoba Sendiri

choiceschools.com

Kunjungi sekolah bersama anak Mama. Saat ini banyak sekolah membuka kesempatan ujicoba selama beberapa hari agar anak merasakan sendiri bagaimana berinteraksi dengan guru dan kenyamanan lingkungan sekolah. Perhatikan pula bagaimana para guru bersikap: apakah mereka tertarik dan mencoba mengenal lebih jauh anak Mama? 

Dari ujicoba ini, Mama bisa melihat bagaimana anak reaksi anak terhadap sekolah yang dikunjungi. Apakah ia menyukai aktivitasnya? Jika ia merasa nyaman dan senang, reaksinya akan tampak dengan sendirinya kok, Ma. Misalnya: tidak berhenti membicarakan apa yang ia pelajari dan dilakukannya di 'sekolah' barunya tadi pagi.

Menentukan sekolah yang tepat memang adalah tantangan bagi orangtua. Rencanakan dengan matang dan sediakan waktu yang panjang untuk melakukan riset, karena sekolah merupakan investasi terhadap pendidikan anak untuk masa depannya. Jadi, jangan sampai salah pilih ya, Ma.

Baca Juga:

Lakukan Riset Terlebih Dahulu

Freepik/Katemangostar

Melakukan riset bisa jadi merupakan bagian yang panjang dan melelahkan. Tetapi ini adalah bagian yang penting lho, Ma.

  1. Mintalah referensi sekolah dari kerabat atau keluarga. Kerabat atau keluarga yang telah memiliki anak yang sudah pernah bersekolah di PAUD, punya lebih banyak referensi dan bisa memberikan pandangan secara nyata terhadap kondisi PAUD yang pernah dikunjunginya.
  2. Lakukan riset online. Saat ini kebanyakan sekolah PAUD sudah memiliki website atau akun social media-nya sendiri sehingga Mama bisa melihat jenis-jenis kegiatan dan bagaimana pengajaran dilakukan.

Kunjungan dan Interview

Slate.com

Setelah melakukan riset, Mama kini punya daftar nama beberapa PAUD yang akan dituju. Sebelum berkunjung, Mama memang bisa terlebih dahulu menanyakan hal-hal mendasar lewat telepon. Tetapi akan lebih baik jika melakukan kunjungan langsung untuk memantapkan pilihan.

Tanyakan pada kepala sekolah atau guru, segala hal menyangkut kegiatan sekolah anak. Antara lain: jam dan hari sekolah, kegiatan rutin, jadwal liburan hingga biaya pendidikan. Selain itu, penting juga menanyakan ke sekolah yang dikunjungi tentang sistem kedisiplinan dan bagaimana pandangan filosofis sekolah.

Percayailah naluri Mama tentang tempat yang dikunjungi dan perhatikan bagaimana guru atau kepala sekolah menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Jika perlu, cetaklah daftar interview sekolah dalam setiap kunjungan Mama. 

Saat Mama mengunjungi kelas-kelas, perhatikan berapa rasio jumlah anak dan guru yang menangani dalam satu kelas. National Association for the Education of Young Children (NAEYC) merekomendasikan kelas untuk anak usia 2-3 tahun tidak lebih dari 18 orang dengan 2 orang guru. Untuk anak usia 3-4 tahun, kelas sebaiknya tidak lebih dari 20 orang dengan 2 orang guru.

Observasi lain yang tak kalah penting adalah memperhatikan bagaimana cara guru berinteraksi dengan anak-anak.

Pastikan mereka bersahabat, peduli dan mendorong semangat anak. Pastinya Mama juga ingin anak mendapatkan sekolah yang kurikulumnya menantang, dengan guru yang berpengalaman dan sejahtera (dibayar dengan baik dan puas dengan pekerjaannya), serta lingkungan yang bersih, aman dan suasananya hangat.

The Latest