TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perhatikan, 7 Kebiasaan Kecil Anak yang Sebaiknya Tidak Dibiarkan

Apakah si Kecil terbiasa melakukan kebiasaan ini?

pbs.org

Sedari kecil, anak-anak akan terbiasa melakukan banyak hal. Entah karena Mama dan Papa yang mengajarkannya, ataupun mereka yang mencontohnya sendiri dari orang lain. 

Kebiasaan umum seperti belajar, tidur, bermain mungkin akan lebih mudah diatur dan dilihat oleh kedua orang tua. Namun bagaimana dengan kebiasaan kecil anak-anak? Kebanyakan orangtua tidak menyadari hal ini, atau bahkan membiarkan anak-anak memilikinya. 

Orangtua sebaiknya memahami dan menindaki kebiasaan kecil mereka, apalagi jika kebiasaan kecil dan sederhana itu dapat berujung pada tumbuhnya karakter buruk dalam diri anak. Seperti kebiasaan berbohong sedari dini dapat membuat anak-anak terbiasa berbohong ketika dewasa guna mencapai keinginannya. Berbahaya sekali bukan, Ma?

Itulah mengapa penting sekali bagi orang tua untuk mengenali kebiasaan-kebiasaan anak yang dapat berakibat buruk. Juga melakukan tindakan yang efektif untuk mengubahnya. 

Menjawab masalah itu, Popmama.com akan memberikan informasi seputar 7 kebiasaan kecil anak yang pelru diubah berserta dengan cara menanganinya. Kebiasaan apa saja ya itu? 

1. Bersikap kasar ketika bermain bersama temannya

Freepik

Di usia 4 sampai 5 tahun, anak mama akan mulai berkenalan dengan dunia di luar rumah, tempat mereka bertemu dan memulai menjalin relasi persahabatan dengan teman-teman. 

Namun si Kecil tidak sepenuhnya paham apa yang mereka perlu lakukan. Itulah mengapa anak mama dapat bertindak kasar dengan memukul, mencubit, ataupun mendorong teman-teman mereka. 

Kebiasaan ini perlu Mama ubah sejak dini. Mengapa? Sebab jika dibiarkan tumbuh dan mengakar, anak akan terbiasa melakukannya. Lebih buruk lagi, mereka akan beranggapan bahwa menggunakan kekerasan sebagai cara menyelesaikan masalah merupakan hal yang tidak salah. 

Ketika Mama menemukan si Kecil melakukan hal tersebut, segeralah hadapi perilaku tersebut di tempat itu juga. Hindari menggunakan kekerasan atau amarah, melainkan ajak si Kecil berepati mengenai perasaan temannya. Beritahukan anak-anak untuk tidak bermain kasar, juga bantulah mereka untuk melatih cara yang positif ketika mereka merasa kesal atau marah. 

2. Kebiasaan melakukan sesuatu di luar aturan

Freepik/Anchaleeyates

Mungkin melihat anak dapat mengambil dan menemukan camilan atau menyalakan tv sendiri merupakan hal kecil yang membanggakan. Tetapi perlu diingat, melakukan sesuatu di luar waktu atau aturan yang telah ditetapkan bukanlah hal yang baik. 

Mama dan Papa perlu menghentikan kebiasaan buruk satu ini. Cobalah mulai dari sering membicarakan peraturan di rumah bersama mereka. Dan ketika mereka melanggarnya tanpa disengaja, dengan sigap beritahu kembali. 

Memberitahukan dan memperjelas aturan dapat membuat mereka lebih paham dan mengenali lebih baik apa yang perlu mereka lakukan ketika berhadapan dengan hal yang sama. 

3. Bersikap kurang sopan

Freepik/jcomp

Ada beberapa hal kecil yang seringkali anak lakukan dan ternyata tidak sopan. Contohnya seperti berdecak atau memalingkan mata ketika diberikan nasihat. Atau juga tindakansopan di waktu makan, contohnya bersendawa setelah makan. 

Anak-anak mama mungkin tidak tahu bahwa ini bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Mereka hanya meniru perbuatan anak lain ataupun orangtuanya. Mama dan Papa sebaiknya tidak menyepelekan kebiasaan kecil yang kurang sopan ini. 

Atasi masalah ini dengan memberitahu anak-anak mama bahwa tindakan mereka itu kurang baik. Idenya bukanlah membuat anak merasa bersalah tetapi mereka paham bagaimana perasaan orang lain ketika mendengar atau melihat mereka melakukan hal itu. Beri penjelasan seperti, "dengan berdecak itu membuat orang lain berpikir bahwa kamu tidak menyukai perkataannya."

4. Tidak mematuhi batasan yang ditetapkan

momjunction.com

Mama dan Papa tentunya sering sekali berkata "tidak" ketika mendapati anakmu meminta atau melakukan sesuatu yang tidak semestinya. Seperti meminta si Kecil berhenti menjahili adik atau kakak mereka.  

Terkadang anak mama menanggapi ini dengan cara yang berbeda. Mereka seolah tidak mau menaati perkataan "tidak"-mu dan kembali melakukannya. Kebiasan ini dapat membuat anak menjadi pribadi yang dengan sengaja mengabaikan batasan yang ditetapkan. 

Ketika menghadapi hal tersebut, tunggulah anak bersikap tenang terlebih dahulu, lalu jelaskan mengapa penting untuk menaati perintah dan batasan yang dibuat oleh orang lain. Mama dan Papa juga perlu memberikan contoh yang baik dan melakukan hal serupa. Contohnya ketika kamu menjahili si Kecil dan mereka memintamu untuk berhenti, lakukanlah demikian. 

5. Mengajak Mama bicara di waktu yang tidak tepat

Freepik/Prostooleh

Di usianya yang masih kecil, wajar bila anak belum mengetahui banyak hal. Termasuk mengetahui waktu yang baik untuk mengajak seseorang berbicara. 

Mungkin anak mama pernah tiba-tiba memanggilmu dan bersemangat ingin memberitahukan sesuatu, padahal saat itu kamu tengah mengerjakan pekerjaan atau berada dalam pembicaraan yang penting. 

Kebiasaan memaksa memulai pembicaraan perlu diubah. Khususnya karena anak mama perlu memahami cara menghargai kondisi lawan bicara, dan dalam pembicaraan bukan hanya diri mereka yang penting. 

Cobalah memberitahukan mereka untuk tidak menganggu atau mengajak berbicara ketika mama menerima penggilan telepon ataupun kedatangan tamu. Jelaskan kepada mereka mengapa kamu tidak dapat memenuhi keinginan mereka. Bukan karena tidak peduli, namun kondisinya tidka memungkinkan untuk itu. 

6. Tidak mendengarkanmu

Freepik/Karlyukav

Menasihati anak merupakan cara yang paling sering Mama dan Papa gunakan ketika menyadari ada tindakan mereka yang salah. Namun tidak jarang anak enggan mendengarkannya. Mereka bahkan butuh diperintah beberapa kali sampai akhirnya mau melakukan hal yang kamu minta. 

Melansir dari parents.com, menurut seorang psikolog bernama Kevin Leman, Ph.D, memerintahkan anak berulang kali tidaklah efektif. Tindakan ini hanya membuat anak terbiasa menanti perintah selanjutnya sebagi pengingat mereka, bukan fokus mendengarkan ucapan pertama yang orang tua berikan. 

Cobalah untuk membuat si Kecil melihat ke arahmu ketika kalian berbicara bersama. Menyentuh pundaknya, memanggil namanya, ataupun mematikan tv dapat menjadi cara menarik perhatian mereka. 

7. Terbiasa berbohong

psychologicalscience.org

Kita semua tentu tahu jika berbohong bukanlah kebiasaan yang baik. Kebiasaan ini memang terlihat kecil namun jika dibiarkan dapat membuat anak mama kecanduan melakukannya lagi dan lagi.

Anak mama mungkin seringkali berbohong sebagai cara menyelesaikan masalah, seperti mengatakan mereka sudah merapikan kamar, padahal nyatanya tidak. Ataupun juga agar terlihat lebih hebat, seperti berbohong memiliki mainan yang bagus dan mahal. 

Mama dapat mengatasi ini dengan memberikan penjelasan bahwa berbohong bukanlah hal yang baik untuk dilakukan sebab itu akan membuat orang lain tidak percaya pada mereka. Jika terpaksa, Mama dapat berpura-pura tidak percaya pada perkataan si Kecil, agar mereka memahami konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan. 

Mama juga dapat mengajarkan anak-anak untuk tidak berbohong menggunakan cerita anak atau dongeng yang menarik, contohnya seperti kisah Penggembala Domba dan Serigala. 

Cari tahu juga apa alasan mereka berbohong. Jika anak-anakmu berbohong karena suatu masalah, seperti agar mendapatkan teman di sekolah. Coba ajak mereka berdiskusi bersama menemukan cara lain yang dapat mereka lakukan. 

Pelan-pelan Mama perlu membantu anak menanggalkan 7 kebiasaan kecil yang buruk ini. Memang ini tidak mungkin terjadi dengan cepat, mereka membutuhkan proses dan waktu untuk melepasnya. Pastikan Mama selalu menyiapkan sikap sabar dan penuh cinta dalam menghadapi mereka. 

Baca juga:

The Latest