TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

3 Tips Penting untuk Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak

Penuhi kebutuhan nutrisi dan berikan stimulasi yang tepat, Ma

Pexels/Pixabay

Anak usia 1–5 tahun merupakan masa emas untuk tumbuh kembangnya. Hal ini karena terjadi perkembangan otak dan pertumbuhannya yang sangat pesat.

Untuk itu, masa keemasan anak-anak ini perlu mendapat perhatian lebih dari orangtua. Penting untuk Mama memerhatikan asupan nutrisi serta memberikan stimulus agar tumbuh kembang anak dapat maksimal. 

Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan informasi penting mengenai tumbuh kembang si Kecil. 

1. Ketahui dimensi penting tumbuh kembang

Pexels/Tuan Kiet Jr

"Penting sekali bagi para orangtua untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat 
memengaruhi proses tumbuh kembang anak. Terlebih lagi, usia 1-5 tahun merupakan usia sensitif di mana 
anak akan mengalami banyak sekali perubahan dan perkembangan yang menjadi bekalnya kelak di usia 
dewasa. Mulai dari pemenuhan nutrisi seimbang, pemberian stimulasi agar anak lebih berani bereksplorasi, 
hingga kasih sayang Mama dan Papa sangat diperlukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya," jelas Pakar tumbuh kembang anak, dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH dalam Peluncuran Nutritods 101 bersama Dancow pada Senin (19/5/2020).

Ia menambahkan, ada 5 dimensi tumbuh kembang anak yang sangat penting untuk diperhatikan dan 
sifatnya saling melengkapi. Berikut di antaranya:

  • Kesehatan

Berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, mulai dari berat badan, tinggi badan, hingga lingkar kepala. Mama bisa memerhatikan dimensi kesehatan anak dengan rajin mengukur BB, TB, dan lingkar kepala si Kecil dan memantaunya dalam grafik tumbuh kembang. 

  • Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan cara berpikir anak dalam memecahkan suatu masalah. Misalnya, bagaimana cara si Kecil mengambil mainannya yang letaknya cukup tinggi. 

  • Motorik

Motorik dibagi dalam 2 jenis, yaitu motorik kasar, seperti kemampuan anak yang mampu duduk, berjalan, hingga berlari, dan motorik halus, seperti gerakan tangan dalam meraih sesuatu. 

  • Bahasa

Dimensi bahasa ini mencakup kemampuan anak dalam mengungkapkan isi hati atau bagaimana ia cerita kepada orang lain. 

  • Sosio-emosional

Emosional berarti cara anak dalam mengungkapkan ekspresi. Mulai dari tersenyum, marah, hingga menangis. Sedangkan perkembangan sosial mengacu kepada perkembangan kemampuan anak dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. 

2. Seluruh dimensi tumbuh kembang harus terpenuhi

Pexels/Hüsamettin Akgün

Dari kelima dimensi tumbuh kembang anak, penting untuk Mama memerhatikan dan melakukannya secara bersamaan. Dikarenakan setiap dimensi dapat saling memengaruhi sehingga tidak boleh fokus pada 1 hal saja. 

Selain memantau tumbuh kembang si Kecil, Mama juga harus memberikan nutrisi tepat agar tumbuh kembangnya berjalan optimal. 

"Nutrisi sebaiknya mengandung zat gizi yang lengkap seperti karbohidrat 
sebagai sumber utama energi, protein (hewani dan nabati) sebagai zat 
pembangun, lemak serta air. Semua ini masuk dalam zat gizi makro, 
yang dibutuhkan dalam jumlah cukup banyak. Namun, anak juga 
harus tercukupi zat gizi mikronya, seperti vitamin dan mineral," jelas dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH. 

Seluruh nutrisi baik tersebut bisa Mama dapatkan dari sayuran, buah-buahan, daging sapi, ayam, atau ikan. Namun, jika anak mungkin kurang suka makan sayur, Mama bisa menyiasatinya dengan membuat hidangan menarik dan variatif. 

3. Selain nutrisi, anak juga perlu diberi stimulasi

Pexels/Tatiana Syrikova

Jika seluruh nutrisi penting sekiranya telah terpenuhi, Mama juga perlu memberikan stimulasi agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat optimal. 

Ada berbagai aktivitas dan ide menarik yang dapat dilakukan bersama buah hati untuk stimulasi tumbuh kembangnya. 

"Benda yang dipakai bisa bermacam-macam, tergantung aspek 
mana yang akan distimulasi. Aspek bahasa, misalnya bisa 
menggunakan buku cerita bergambar atau anak diminta menggambar 
nanti disuruh bercerita dari gambarnya. Pensil warna, cat air dan 
lainnya bisa untuk stimulasi sensori motorik anak. Bahkan berinteraksi 
dengan orangtua pun sudah dapat meningkatkan keterampilan sosial," jelas Dra. Ratih Ibrahim, M.M., selaku Psikolog Klinis. 

Selain itu, sesuaikan juga dengan minat dan biarkan si Kecil mengeksplorasi semua hal karena pada usia emas biasanya anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, Ma. 

Baca juga:

The Latest