TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Leukosit Tinggi pada Anak, Ini Dampak, Penyebab hingga Pencegahannya

Kadar leukosit atau sel darah putih di atas rata-rata bisa membahayakan si Kecil lho, ini ulasannya

123rf.com

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular manusia berperan mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh. Nah, “alat” yang digunakan adalah sel darah merah atau eritrosit.

Selain eritrosit,  darah tersusun dari empat bagian lainnya yang mempunyai fungsi berbeda-beda, antara lain sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah.

Baik eritrosit, leukosit dan trombosit diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Setiap unsur dalam darah ini harus memiliki kadar yang seimbang. Apabila anak mengalami kelebihan atau kekurangan unsur tersebut bisa mengganggu kesehatannya lho Ma.  

Misalnya saja sel darah putih atau leukosit yang tinggi akan berdampak pada kesehatan anak. Padahal, saat kondisi normal leukosit ini berfungsi melawan infeksi, peradangan hingga penyakit yang menyerang tubuh.

Popmama.com telah merangkum informasi terkait leukosit tinggi pada anak. Mulai dari dampak, penyebab hingga pencegahannya. Simak ulasan di bawah ini ya, Ma!

Jumlah Sel Darah Putih di Dalam Darah

Freepik/rost9

Melansir University of Rochester Medical Center, kadar leukosit bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, dan hal lainnya. Jumlah sel darah putih dalam keadaan normal adalah:

  • Bayi umur 0 – 2 minggu: 9.000 sampai 30.000/mm3
  • Bayi usia 2 – 8 minggu: 5.000 sampai 21.000/mm3
  • Anak umur 2 bulan – 6 tahun: 5.000 hingga 19.000/mm3
  • Anak usia 6 – 18 tahun: 4.800 hingga 10.800/mm3
  • Lebih dari 18 tahun: 4.500 sampai 10.500/mm3

Lima Jenis Leukosit Tinggi di Dalam Tubuh

Freepik/rost9

Dikutip dari Mayo Clinic, secara umum terdapat dua kondisi leukosit yang dapat terjadi dalam tubuh, yakni kekurangan sel darah putih (leukopenia) dan kelebihan sel darah putih (leukositosis). Keadaan sel darah putih dalam darah dipengaruhi beberapa jenis sel darah putih, meliputi neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.

Kelima jenis sel darah putih ini mempunyai peranan masing-masing. Kondisi leukositosis atau leukosit tinggi dibedakan menjadi lima kategori. Penyakit ini tergantung jenis sel darah putih mana yang terganggu. Berikut lima jenis penyakit leukosit tinggi pada anak, antara lain:

  1. Neutrofilia, kondisi dimana sel darah putih melonjak hingga 40-60 persen dari batas normal. Leukositosis jenis ini adalah yang paling sering terjadi. Gangguan ini dikaitkan sebagai indikasi adanya peradangan dan infeksi.
  2. Limfositosis, keadaan ketika leukosit tinggi sekitar 20-40 persen dari jumlah normal. Gangguan limfositosis dikaitkan dengan leukemia dan infeksi virus.
  3. Monositosis, kondisi saat sel darah putih meninggal 2-8 persen. Monositosis dikaitkan sebagai indikasi kanker dan jenis infeksi lainnya.
  4. Eosinofilia, keadaan sel darah putih mengalami peningkatan 1-4 persen. Leukositosis jenis ini jarang terjadi. Eosinofilia dikaitkan dengan terserang parasit atau alergi.
  5. Basofilia, kadar leukosit tinggi sekitar 0,5-1 persen dari kondisi normal. Basofilia dikaitkan sebagai pertanda penyakit leukimia.

Mama perlu memeriksakan ke dokter guna mengetahui secara pasti jenis leukositosis yang terjadi pada anak.

Penyebab Leukosit Tinggi pada Anak

Freepik/mdjaff

Lima jenis leukosit tinggi pada anak tersebut diakibatkan oleh faktor yang berbeda-beda. Secara umum, penyebab leukositosis adalah infeksi atau peradangan. Dikutip Cleveland Clinic, beberapa faktor yang menyebabkan leukositosis, yaitu:

  • Mengalami stres secara fisik atau emosional
  • Mengalami luka bakar
  • Adanya gangguan sistem kekebalan tubuh atau mengidap penyakit autoimun, seperti lupus
  • Gangguan tiroid
  • Karies gigi atau gigi berlubang
  • Mengidap alergi
  • Kebiasaan merokok
  • Obesitas
  • Splenektomi atau pengangkatan limpa
  • Adanya infeksi, baik karena bakteri maupun parasit
  • Akibat reaksi dari obat-obat tertentu yang memengaruhi produksi sel darah putih dalam tubuh
  • Kelainan sumsum tulang belakang, seperti, polisitemia vera atau myelofibrosis
  • Menderita kanker darah, seperti leukemia dan limfoma sehingga pertumbuhan sel darah abnormal yang tidak terkendali
  • Gangguan mieloproliferatif memicu produksi sel darah secara berlebih

Gejala Leukosit Tinggi pada Anak

Freepik/makistock

Kondisi leukosit tinggi pada anak tentu memunculkan gejala-gejala khas. Secara umum, tanda-tandanya sebagai berikut:

  • Mengalami demam
  • Kelelahan pada semua bagian tubuh
  • Mengalami nyeri
  • Kesulitan bernapas
  • Keringat saat di malam hari
  • Penurunan berat badan secara tidak terduga
  • Muncul ruam disertai gatal di bagian kulit
  • Mulai mengalami lebam
  • Terjadi gangguan fungsi penglihatan

Dampak atau Bahayanya Leukosit Tinggi terhadap Kesehatan si Kecil

Freepik

Kadar leukosit tinggi pada anak dapat memicu munculnya penyakit lain yang lebih serius. Mengutip Healthline, kadar sel darah putih yang tinggi mengakibatkan darah menjadi sangat kental. Otomatis mengganggu kelancaran aliran darah. Kondisi semacam ini disebut sindrom hiperviskositas.

Anak yang mengalami komplikasi serius akibat leukositosis ini harus segera ditangani di rumah sakit. sindrom hiperviskositas terjadi apabila sel darah putih lebih dari 100 ribu mm3. Tim dokter biasanya akan menangani pasien sindrom hiperviskositas dengan metode leukapheresis.

Cara tersebut bertujuan guna mengurangi jumlah leukosit dalam tubuh. Apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, antara lain:

  • Stroke
  • Indera penglihatan terganggu
  • Kesulitan bernapas
  • Pendarahan dari mulut, usus, dan perut

Pencegahan yang Bisa Mama Lakukan agar Leukosit Anak Tetap Stabil

Freepik

Jangan terlalu berkecil hati akan bahaya akibat leukosit tinggi pada anak. Kondisi ini bisa Mama cegah melalui berbagai cara. Mengingat Mama memiliki kedudukan penting sebagai tokoh sentral dalam mengatur asupan gizi untuk anggota keluarga.

Beberapa cara guna mengantisipasi leukositosis, meliputi:

  • Menerapkan gaya hidup sehat
  • Aktif berolahraga dan bergerak
  • Membiasakan mencuci serta menjaga kebersihan tangan
  • Menjaga kebersihan rumah
  • Tidak merokok
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
  • Hindari minuman bersoda
  • Tidak memanaskan ulang makanan, terutama hidangan bersantan

Demikian ulasan mengenai leukosit tinggi pada anak yang ternyata dapat memicu penyakit lain yang lebih serius. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutinuntuk mengontrol kadar sel darah putih supaya tetap di batas normal. Pola hidup sehat dan menjaga kebersihan jadi kunci pencegahan agar si Kecil terhindar penyakit leukositosis.

Baca Juga:

The Latest