TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

IDAI: 2023, Kasus Diabetes Anak Indonesia Meningkat 70 Kali Lipat

Tercatat sekitar 1.645 anak di Indonesia yang menderita diabetes

Pexels/Artem Podrez

Diabetes atau penyakit gula merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh seseorang. Penyakit ini dapat menimpa orang dewasa maupun anak-anak.

Ketika seseorang menderita diabetes, pankreasnya tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh pun tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Hal ini menyebabkan penumpukan gula darah.

Mama tidak ingin penyakit tersebut menimpa anak, bukan?

Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, Dr. Muhammad Faizi, SpA(K) mengatakan bahwa kasus diabetes pada anak meningkat drastis menjadi 2 per 100.000 anak di tahun 2023.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, angka ini telah melonjak sebanyak 70 kali lipat dibandingkan pada 2010. Peningkatan ini tentu membuat kita merasa terkejut.

Berikut ini, Popmama.com telah sediakan informasi lebih lanjut mengenai kasus diabetes anak meningkat 70 kali lipat di Indonesia. Silakan disimak.

1. Penderita diabetes pada anak tersebar di 13 kota Indonesia

Freepik/Jcomp

Menurut pencatatan dalam data IDAI hingga Selasa malam (31/1/2023), terdapat sekitar 1.645 anak Indonesia yang menderita diabetes. Anak-anak ini tersebar di 13 kota, yaitu:

  1. Medan
  2. Padang
  3. Palembang
  4. Jakarta
  5. Bandung
  6. Semarang
  7. Jogja
  8. Solo
  9. Surabaya
  10. Malang
  11. Denpasar
  12. Makassar
  13. Manado

"Dari 13 kota yang sudah melaporkan, kasus yang paling banyak ada di kota besar Jakarta dan Surabaya," jelas Dr. Faizi.

2. Penderita diabetes terbanyak ditemukan pada kategori usia 10-14 tahun

Pexels/Artem Podrez

Sementara itu menurut kategori usia, sebaran kasus diabetes pada anak paling banyak terjadi pada anak umur 10-14 tahun. Berikut rinciannya:

  1. 0-4 tahun: 19%

  2. 5-9 tahun: 31,05%

  3. 10-14 tahun: 46,23%

  4. Lebih dari 14 tahun: 3%

3. IDAI menemukan diabetes lebih banyak menyerang anak perempuan dibanding laki-laki

Pexels/Pavel Danilyuk

Jika melihat jenis kelamin, kasus diabetes ternyata lebih banyak menyerang pada anak perempuan, yaitu sebanyak 59%. Berikut sebaran kasus diabetes pada anak menurut jenis kelamin:

  1. Laki-laki: 40,7%

  2. Perempuan: 59,3%

4. Ada kemungkinan angka penderita diabetes pada anak melebihi yang tercatat

Freepik/Sosiukin

IDAI tidak menutup kemungkinan bahwa tidak ada lagi penderita diabetes anak selain angka-angka tersebut. Selain itu, Dr. Faizi juga mengungkapkan kebanyakan anak yang menderita diabetes baru dibawa ke dokter saat kondisi sudah parah.

"Kebanyakan anak sudah koma atau (mengalami) kondisi lain yang mengancam jiwanya," ucapnya melalui Media Briefing tentang Diabetes Pada Anak.

5. Beberapa penyebab diabetes, pola hidup yang tidak sehat menjadi faktor utama

Freepik/rawpixel.com

Menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), penyakit diabetes pada anak ini seperti "epidemi yang tidak menular". Hal ini dikarenakan diabetes meningkat pesat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dr. Piprim menyebutkan bahwa pola hidup anak-anak saat ini adalah penyebab peningkatan tersebut. "Ada sesuatu yang salah dalam gaya hidup manusia modern," ungkapnya.

Berikut penyebab penyakit diabetes pada anak yang disebutkan olehnya:

  1. Pola makan yang tidak sehat, sering mengonsumsi indeks glikemik tinggi, tingkat karbohidrat, gula, tepung, dan minyak trans dengan kadar yang tinggi

  2. Gaya hidup anak yang cenderung malas bergerak atau olahraga

  3. Waktu istirahat atau jam tidur kurang dari jumlah yang dibutuhkan

Demikian informasi seputar kasus diabetes anak Indonesia meningkat 70 kali lipat di Indonesia. Tetap perhatikan pola hidup si Kecil ya, Ma. Karena Mama berperan penting dalam mencegahnya terkena diabetes.

Baca juga:

The Latest