TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Susu Soya sebagai Alternatif Nutrisi si Kecil yang Alergi Susu Sapi

Tetap penuhi kebutuhan nutrisi anak dengan alternatif yang tepat

Pexels/Polina Tankilevitch

Alergi susu sapi (ASS) merupakan salah satu alergi yang paling banyak ditemui pada anak di Indonesia. Alergi susu sapi dan alergi makanan lainnya jika tidak diperhatikan dapat berdampak pada tumbuh kembang dan kesehatan anak, lho, Ma.

Sayangnya, masih banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anaknya memiliki risiko alergi susu sapi yang jika tidak ditangani dengan tepat dapat berdampak serius.

Oleh karena itu, penanganan ASS penting dilakukan untuk menunjang tumbuh kembang anak yang optimal. Salah satunya melalui asupan nutrisi seimbang dengan memberikan alternatif nutrisi tepat, aman dan sama baiknya dengan susu sapi adalah dengan konsumsi formula berbasis isolat protein soya.

Melalui webinar online Bicara Gizi 'Peran Isolat Protein Soya untuk si Kecil yang tidak Cocok Susu Sapi' pada Rabu, (20/9/2023) dimana kegiatan ini merupakan bagian dari edukasi "Soya Awareness Month", berikut Popmama.com telah merangkumnya.

Disimak yuk, Ma!

1. Isolat protein soya sebagai alternatif nutrisi

Unsplash/Daniela Paola Alchapar

Formula susu soya untuk atasi alergi susu sapi adalah salah satu alternatif terbaik. Menurut Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi, yakni Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M. Kes., susu soya merupakan alternatif yang bisa digunakan selain ASI.

"Bagaimana kalau seorang bayi atau anak yang tidak beruntung tidak bisa mendapatkan ASI? Maka dia harus diganti dengan formula. Apa yang diberikan pada anak alergi susu sapi yang pertama adalah susu formula hidrolisat ekstensif. Yang kedua menggunakan susu formula asam amino, dan sebagai alternatif kita bisa menggunakan susu formula soya," papar Prof. Budi.

Prof. Budi juga menambahkan bahwa penting untuk mengetahui apakah gejala yang dialami anak adalah gejala ringan, sedang, atau berat dikarenakan susu formula isolat protein soya ini hanya alternatif bagi anak dengan gejala ASS yang ringan.

"Apabila gejalanya berat, kita harus memberikan formula asam amino. Sedangkan, kalau sedang diberikan susu formula hidrolisat ekstensif. Nah, boleh kita menggunakan susu formula isolat protein soya sebagai alternatif itu hanya untuk menggantikan yang gejala ringan," jelas Prof. Budi.

2. Apakah susu soya baik untuk mendukung perkembangan anak seperti yang mengonsumsi ASI dan susu sapi?

Pexels/Alex Green

Banyak orang tua yang bingung, bahkan khawatir dengan isolat protein soya sebagai pengganti protein pada susu sapi. Apakah kualitas proteinnya cukup untuk menunjang nutrisi anak? Apakah pertumbuhan anak yang minum susu soya bakal sama dengan yang minum susu sapi atau yang mendapat ASI? Nah, Mama tidak perlu khawatir akan hal tersebut.

Prof. Budi menjelaskan bahwa isolat protein soya selain mengandung protein, juga mengandung banyak hal lain. "Sekarang soya pun sudah disegmentasi dengan berbagai macam protein, kemudian juga vitamin, mineral dan lain-lain. Sehingga, formula isolat soya ini sudah memenuhi untuk kebutuhan seorang bayi supaya bayi dapat mendapatkan nutrisi yang seimbang sehingga bayi dapat tumbuh kembang optimal," ujar Prof. Budi.

Prof. Budi juga menambahkan bahwa kandungan protein pada isolat protein soya lebih tinggi dari formula susu sapi, yakni memiliki kandungan protein 2,2 - 2,6 g per 100 kalori. Ini menunjukkan bahwa kualitas dan protein formula susu soya setara dengan formula susu sapi.

Melanjutkan, Prof. Budi juga menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan untuk pertumbuhan anak dibandingkan dengan anak yang mendapat susu sapi. Ini dijelaskan melalui sebuah penelitian yang telah dilakukan.

"Ada suatu penelitian yang menunjukkan orang dewasa, wanita dan laki-laki, yang pada waktu masa kecilnya diberikan susu formula soya. Jadi ternyata pertumbuhannya itu sama. Tidak ada perbedaan ya, baik untuk berat badannya maupun tinggi badannya dibandingkan dengan anak dengan orang tua tersebut yang pada waktu kecilnya mendapatkan susu sapi. Jadi tidak ada perbedaan untuk pertumbuhan. Dari berat badan maupun tinggi badan," jelas Prof. Budi.

3. Alasan susu soya menjadi pilihan yang tepat untuk anak

Pexels/samer daboul

Kemudian, beberapa kandungan seperti estrogen, isoflavon, aluminium, dan fitat menjadi perhatian bagi para Mama yang ingin memastikan keamanan kandungan dalam formula susu soya.

Prof. Budi menunjukkan hasil sebuah penelitian pada 2010 yang menunjukkan bagaimana tidak ada perbedaan terhadap ukuran dari organ reproduksi pada laki-laki dan perempuan yang mendapatkan susu sapi, kemudian ASI dan soya. Hasil penelitian mengenai isoflavon dan aluminium dalam soya juga ditunjukkan.

"Ini menunjukkan bahwa pengaruh estrogen tidak ada dengan pemberian formula soya ini. Ini juga ada penelitian lain yang menunjukkan bahwa pemberian susu formula soya yang mengandung isoflavon itu aman untuk diberikan. Ini juga bagaimana dengan kandungan dari alumunium, karena dikatakan bahwa formula soya ini kandungan airnya cukup tinggi dibandingkan dengan formula berbasis sapi dan ASI. Tetapi, kita lihat asupan aluminium sehari pada bayi yang mendapat formula soya sampai dengan 200 mL/kg per hari hanya kurang dari 0,5 mg/kg. Jumlah ini jauh lebih rendah dari yang dapat ditoleransi untuk aluminium yaitu 1 mg/kg per hari. Jadi, di sini masih aman untuk pemberian formula soya," jelas Prof. Budi.

Kemudian, Prof. Budi lanjut memaparkan kandungan fitat yang terkandung dalam formula isolat soya juga tidak ada pengaruhnya pada anak. "Nah, ini ada isu lagi bahwa isolat protein soya ini mengandung fitat sebesar 1,2%. Nah, fitat ini dapat mengganggu absorbsi mineral dan elemen lainnya. Tapi, saat ini pada formula soya ini sudah direduksi kandungan vitaminnya sehingga dapat meningkatkan absorpsi dari mineral dan vitamin-vitamin lainnya seperti ditunjukkan pada penelitian ini," papar Prof. Budi tentang penelitian yang telah dilakukan.

Dengan banyaknya bukti melalui penelitian dan juga penjelasannya, maka dapat disimpulkan bahwa formula soya untuk digunakan sebagai alternatif pada anak-anak dengan alergi susu sapi ini aman, nih, Ma.

Pastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal kepada anak yang tidak cocok dengan susu sapi

Unsplash/Vivek Kumar

Dokter Spesialis Gizi Klinik, yakni dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp. GK., juga hadir untuk memberikan ilmu mengenai tantangan nutrisi apa yang akan dihadapi dan juga bagaimana kita bisa mengatasinya.

dr. Juwalita mengatakan yang dilakukan pertama untuk mengatasi reaksi alergi anak adalah dengan mengeliminasi makanan yang mungkin bisa menjadi penyebab reaksi alergi. "Tetapi, eliminasi ini yang harus diperhatikan. Jangan sampai si kecil akan kekurangan nutrisi dan juga kita harus memastikan bahwa pertumbuhannya tetap optimal, mendapatkan seluruh nutrisi yang diperlukan," tambah dr. Juwalita.

dr. Juwalita juga menjelaskan bahwa anak-anak yang alergi susu rapi rentan mengalami kekurangan mikronutrien penting, salah satunya adalah defisiensi zat besi. Ini dapat terjadi karena anak mengalami pembatasan jenis asupan makanan yang tidak sesuai, sehingga dapat menyebabkan asupan nutrisi zat besi tidak adekuat.

Selain memperhatikan kecukupan mikronutrien, asupan makanan berserat juga penting. Jika asupan serat harian tidak tercukupi dengan baik, maka dapat memengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, bahkan meningkatkan risiko alergi. "Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan saat zat pemicu alergi yang berasal dari lingkungan maupun makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, dapat terjadi gangguan pada keseimbangan mikrobiota usus yang memicu respons sistem imun yang menimbulkan reaksi alergi pada anak," jelas dr. Juwalita.

Setelah mengetahui tantangan nutrisi tersebut, maka penting untuk selalu memastikan asupan nutrisi yang aman dan tepat bagi anak yang tidak cocok susu sapi, terutama kecukupan serat dan juga mikronutrien. Selain itu, pemilihan susu soya sebagai alternatif nutrisi anak juga harus dipilih dengan benar.

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK. dari Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, menambahkan "Ibu semuanya harus jeli dan juga teliti dalam memilih sumber isolat. Protein soya yang baik yang sudah melalui proses teknologi tangan yang teliti dan hati hati. Dan yang paling penting adalah sudah berdasarkan rekomendasi tenaga kesehatan." Ia juga menyarankan untuk tidak melakukan self diagnostic dan lebih baik berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Itulah rangkuman mengenai susu soya sebagai alternatif nutrisi si kecil yang alergi susu sapi. Semoga bisa menambah pengetahuan Mama mengenai alergi susu sapi dan alternatif nya ya, Ma!

Baca juga:

The Latest