TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Anak Kurang Tidur Jadi Kurang Tinggi? Ini Penjelasannya!

Kekurangan jam tidur memicu menurunnya produksi hormon pertumbuhan anak, Ma

Freepik

Memiliki tubuh yang tinggi menjadi idaman bagi setiap orang. Selain bisa menjadi pusat perhatian orang, kepercayaan diri serasa meningkatkan ketika memiliki tubuh yang semampai.

Ada banyak faktor yang memengaruhi tinggi seseorang. Mulai dari genetik sampai dengan kebiasaan. Dari kebiasaan sendiri, pola tidur sangat memengaruhi pertumbuhan anak lho, Ma.

Jadi, yang berperan dalam memengaruhi pertumbuhan seseorang adalah growth hormone atau hormon pertumbuhan. Jumlah produksi hormon tersebut bisa berkurang apabila anak tidak mendapatkan jam tidur yang cukup.

Kenapa bisa begitu, ya?

Nah, Popmama.com telah merangkum alasan mengapa anak kurang tidur jadi kurang tinggi. Yuk, simak informasinya di bawah ini!

Baca terus supaya anak tumbuh ke atas, Ma.

1. Anak yang kurang tidur menghasilkan hormon pertumbuhan lebih sedikit

Freepik/Gpointstudio

Selama ini Mama sering memerhatikan jam tidur anak nggak? Kalau ternyata ia sering tidur larut malam dan bahkan sampai begadang, sebaiknya hentikan kebiasaan itu kalau tidak mau dirinya bertubuh pendek.

Sebab, sudah ada banyak penelitian yang menunjukkan hubungan antara kurang tidur dengan tubuh anak yang pendek. Contohnya adalah studi dalam jurnal Neuroendocrinology pada tahun 2011.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ketika anak kurang tidur, jumlah hormon pertumbuhan dalam tubuhnya akan sedikit. Alhasil, proses peninggian badannya tidak akan berjalan secara optimal.

Dari semua studi tersebut pula, maka dapat disimpulkan bahwa anak yang kurang tidur akan bertubuh lebih pendek dibanding anak-anak seusianya yang cukup tidur.

2. Fungsi hormon pertumbuhan pada tubuh

Freepik/Jcomp

Sebelum melihat lebih jauh tentang hubungan jam tidur dengan tinggi badan anak, Mama perlu tahu fungsi dari growth hormone terlebih dahulu.

Sesuai dengan namanya, fungsi utama dari hormon yang satu ini adalah untuk menyokong pertumbuhan si Kecil. Jadi, anak mama bisa bertubuh tinggi dikarenakan kehadiran hormon tersebut.

Namun, hormon pertumbuhan juga memiliki beberapa fungsi lainnya, seperti:

  • Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh;
  • Meningkatkan imunitas tubuh;
  • Menjaga fungsi otak dan jantung;
  • Memelihara kesehatan tulang dan otot;
  • Menjaga keseimbangan cairan tubuh;
  • Memperlancar aliran darah dengan menjaga kelenturan pembuluh darah.

3. Anak kurang tinggi karena fase tidur lelapnya terganggu

Freepik/pvproductions

Seperti yang telah disebutkan di poin pertama, anak kurang tidur akan menghasilkan hormon pertumbuhan yang lebih sedikit. Perlu Mama ketahui sebenarnya setiap waktu, tubuh menghasilkan hormon. Hanya saja, ada waktu tertentu di mana produksinya dalam jumlah yang banyak.

Dalam hal ini, hormon pertumbuhan lebih banyak dihasilkan di malam hari sewaktu tidur. Dihasilkan sebanyak 78–80 zat kimia alami tersebut selama tubuh terlelap.

Perlu Mama ketahui juga, hormon pertumbuhan tidak serta-merta muncul ketika tubuh tidur ya, Ma. Hormon tersebut muncul pada fase tertentu dalam siklus tidur, yakni saat si Kecil telah memasuki fase tidur dalam dan pulas (tahap 3 dan 4 dalam siklus tidur).

Nah, apabila fase ini dilewatkan begitu saja, tubuh menghasilkan sedikit atau tidak sama sekali sehingga si Kecil pun jadi kurang tinggi. Tidak hanya itu, kurangnya growth hormone pada tubuh anak juga berpengaruh terhadap kecerdasan dan keterampilan motoriknya, Ma.

4. Durasi tidur yang ideal bagi si Kecil

Freepik

Lantas, berapa lama sih idealnya anak tidur supaya fase tidur lelap dan pulas tetap dilalui? Nah, kebutuhan tidur manusia berbeda-beda sesuai dengan usianya.

  • Untuk anak usia 1–2 tahun, durasi tidur idealnya adalah 10−13 jam per hari.
  • Untuk anak usia 6−12 tahun, durasi tidur idealnya adalah 9−12 jam per hari.
  • Untuk anak usia 13−18 tahun, durasi tidur idealnya adalah 8−10 jam per hari.

Meskipun memastikan waktu tidur anak penting untuk pertumbuhannya, namun cara tersebut bukanlah faktor satu-satunya agar tubuhnya tingginya ya, Ma. Anak juga perlu mendapat asupan gizi yang baik. Dalam hal ini, si Kecil perlu banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, zink, dan protein tinggi.

Selain itu, rajin berolahraga juga dapat membantu pertumbuhan tingginya.

5. Ajak anak tidur lebih awal supaya tubuhnya tinggi!

Freepik/Lookstudio

Anak mama terjaga di malam hari boleh jadi disebabkan oleh sejumlah hal. Misalnya, si Kecil sempat bermain gawainya sebelum tidur. Atau, dirinya masih bersemangat sehingga tidak merasa kantuk sama sekali.

Maka dari itu, berikut sejumlah tips agar si Kecil dapat tidur lebih awal:

1. Membuat Jadwal Tidur untuk si Kecil

Di usianya itu, anak perlu dibuatkan jadwal tidur, Ma. Selain supaya ia mendapatkan durasi tidur yang cukup, hal ini juga akan membuatnya terbiasa untuk tidur lebih awal dan tidak begadang.

Misalnya, Mama menetapkan kalau si Kecil harus sudah tidur jam 9 malam. Awalnya mungkin sedikit sulit, tapi lambat laun, anak akan otomatis merasa mengantuk di jam tersebut.

2. Menciptakan Suasana Tidur Senyaman Mungkin

Anak mama kesulitan tidur mungkin karena merasa tidak nyaman. Dalam hal ini, atur kamar si Kecil agar sejuk dan dalam keadaan gelap. Jika anak kurang nyaman dengan suasana yang terlampau gelap, Mama boleeh menyalakan lampu tidur untuk memberikan sedikit cahaya.

Pakaian tidur yang dikenakan anak juga perlu diperhatikan. Pastikan baju atau piyama yang ia pakai terasa nyaman dan sejuk.

3. Anak Mama Tidak Boleh Aktif Lagi di Malam Hari

Ketika anak aktif dan bersemangat, rasa kantuk tidak akan ia rasakan, Ma. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak mengajak melakukan kegiatan yang membuatnya semangat lagi, seperti bermain game atau menonton TV.

Sebagai gantinya, ajak si Kecil untuk menerapkan sejumlah kebiasaan tidur. Misalnya, Mama bisa menggosok gigi bersamanya ataupun membacakan dongeng pengantar tidur.

4. Hindari Memberikannya Makanan dan Minuman yang Mengandung Kafein

Kafein tidak hanya terkandung dalam kopi saja ya, Ma. Teh, cokelat panas, minuman bersoda, ataupun es krim juga mengandung kafein. Akibat yang ditimbulkan tentu membuat mata anak tahan lebih lama.

5. Jangan Biarkan si Kecil Bermain Gadget sebelum Waktu Tidur

Selama pandemi, screentime (waktu menatap layar gawai) anak meningkat. Dirinya jadi terlalu asyik dengan gadget-nya sampai tak kenal waktu. Dirinya lantas menjadi sering begadang.

Dirinya kurang tidur akan berakhir kurang tinggi. Maka dari itu, jauhkan anak dari jangkauan TV ataupun handphone saat akan tidur. Lebih baik lagi, batasi penggunaan gawai per harinya. Terlalu sering di depan layar gawai tentu tidak baik bagi matanya.

Nah, itulah tadi alasan mengapa anak kurang tidur jadi kurang tinggi. Mulai sekarang, pastikan si Kecil tidur lebih awal agar mendapatkan durasi tidur yang cukup. Jangan sampai pertumbuhannya terhambat hanya karena kurang tidur lho, Ma.

Baca juga:

The Latest