TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Menghirup Polusi Udara Bisa Menyebabkan Kerusakan Saraf

Benarkah menghirup polusi udara bisa menyebabkan kerusakan saraf? Ini fakta studi!

unsplash.com/@kristenmorith

Jika kamu pergi ke sebuah kota besar, kamu akan melihat langit dengan jutaan partikel kecil yang ada di udara yang tercemar. Baik itu polusi ataupun asap kendaraan.

Polusi udara yang tercemar ini tidak hanya menghalangi pandangan kita, tetapi partikel udara akan masuk ke paru-paru, sehingga dampaknya bisa berpengaruh pada kesehatan.

Menghirup udara tercemar di kota besar ini telah diungkap oleh sebuah studi. Simak selengkapnya pengaruh polusi udara terhadap kesehatan yang Popmama.com rangkum di bawah ini.

1. Temuan studi mengenai polusi udara

unsplash.com/@alexpresa

Sebuah studi yang terbit di Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan, racun yang tercemar di udara dan dihirup oleh seseorang, dapat memasuki paruparu hingga ke aliran darah.

Pada akhirnya, ini akan menyebabkan masalah kesehatan selanjutnya, salah satunya gangguan otak dan kerusakan saraf.

2. Apa dampak polusi udara bagi kesehatan tubuh?

unsplash.com/@oceancleanupgroup

Ada beberapa penelitian yang menyebutkan, bahwa secara signifikan menghirup polusi udara dapat meningkatkan resiko gangguan neurologis, termasuk penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan penyakit demensia lainnya.

Pada ahli dari Universitas Birmingham dan lembaga penelitian di Cina menemukan, adanya jalur langsung yang digunakan partikel halus yang dihirup melalui aliran darah.

Sebuah temuan baru menunjukkan, partikel udara yang tercemar dapat tinggal lebih lama di otak daripad aorgan metabolisme utama lainnya.

3. Polusi udara bisa menyebabkan gangguan otak karena zat beracun

istockphoto.com/torwai

Tak hanya itu, para ilmuwan juga menemukan bahwa partikel halus dalam cairan serebrospinal pasien, mengalami gangguan otak yang secara gamblang diakibatkan zat partikulat beracun, di mana zat itu menetap di otak.

“Ada kesenjangan dalam pengetahuan kami seputar efek berbahaya dari partikel halus di udara pada sistem saraf pusat. Pekerjaan ini menyoroti hubungan antara partikel yang terhirup, dan bagaimana partikel tersebut kemudian bergerak di sekitar tubuh,” ungkap rekan penulis Profesor Iseult Lynch, dar University of Birmingham, melansir HealthShots.

“Data menunjukkan, delapan kali jumlah partikel halus dapat mencapai otak dengan melakukan perjalanan, melalui aliran darah dari paru-paru daripada melewati langsung lewat hidung. Ini menambah bukti baru tentang hubungan antara polusi udara dan efek merugikan dari partikel tersebut di otak,” terangnya.

4. Pentingnya perlindungan diri

unsplash.com/@enginakyurt

Polusi udara kurang lebih merupakan campuran dari beberapa komponen beracun, yakni partkulat (PM2.5 dan PM0.1) yang dapat menyebabkan kerusakan hingga kesehatan. Partikel ultra-halus, mampu lolos dari sistem pelindung tubuh, dan dapat melewati sel imun sentinel dan penghalang biologis.

Salah satu cara untuk melindungi diri dari polusi udara, bisa beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, bersepeda atau berjalan kaki, tidak membakar sampai, dan menghentikan kebiasaan merokok.

Berikut tentang temuan polusi udara yang bisa berdampak bagi kesehatan. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Baca juga:

The Latest