TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Asam Mefenamat: Dosis, Efek Samping, dan Aturan Pakai

Perhatikan dulu jenis obat sebelum mengonsumsinya, Ma

Freepik/Yanalya

Asam mefenamat biasanya digunakan untuk mengobati rasa nyeri pada tingkat ringan hingga sedang. Memiliki nama generik asam mefenamat, obat ini dijual juga dalam beberapa merek dagang. Ada Mefinal, Ponstan, Licostan, Ponalar, Ponstelax, Benostan, Solasic dan Dogesic.

Meski sering digunakan untuk meredakan nyeri, bukan berarti obat ini bisa diminum bebas tanpa anjuran dokter ya, Ma. Setiap konsumsi obat jenis apapun sebaiknya tetap dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika Mama sedang hamil atau menyusui.

Yuk simak informasi lengkap dari Popmama.com tentang asam mefenamat berikut ini:

1. Apa itu asam mefenamat?

Pixabay/Moakets

Asam mefenamat adalah obat generik yang digunakan untuk meredakan rasa sakit, terutama sakit gigi, sakit kepala dan nyeri akibat haid.

Asam mefenamat juga punya manfaat untuk mengurangi peradangan pada tubuh. Selain meredakan sakit gigi dan nyeri haid, juga dapat meredakan nyeri akibat peradangan seperti arthritis atau radang sendi dan nyeri setelah operasi.

Sama seperti ibuprofen, asam mefenamat juga termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Ini berarti kandungannya juga bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tubuh yang bisa memicu peradangan. Efeknya membantu mengurangi rasa sakit.

Setelah dikonsumsi, obat asam mefenamat bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin. Prostaglandin merupakan senyawa yang dilepas tubuh dan memicu munculnya rasa nyeri serta peradangan.

Konsumsi asam mefenamat harus disertai dengan resep dokter, Ma. Ini berarti Mama sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi asam mefenamat tanpa anjuran dokter.

2. Aturan minum dan dosis asam mefenamat

Pixabay/Kalhh

Asam mefenamat tersedia dalam sediaan oral, dikonsumsi dengan cara diminum langsung. Asam mefenamat biasanya diminum maksimal 4 kali sehari, masing-masing dengan segelas air putih. Namun bisa juga dosisnya berubah sesuai resep dokter.

Hindari meminum asam mefenamat bersamaan dengan obat antasida, kecuali atas anjuran dokter. Konsumsi asam mefenamat dan antasia bersamaan dapat mengurangi efektivitas keduanya.

Apabila dokter sudah memberikan dosis untuk Mama, patuhi dan jangan mengurangi atau melebihkannya.

Biasanya, asam mefenamat tidak dikonsumsi selama lebih dari 7 hari. Perhatikan juga waktu konsumsi obat, asam mefenamat biasanya lebih efektif jika dikonsumsi pada tahap awal nyeri terjadi.

Khusus jika Mama mengonsumsi asam mefenamat untuk meredakan nyeri haid, biasanya bisa mulai dilakukan saat hari pertama haid. Untuk nyeri haid, konsumsi asam mefenamat pun sebaiknya tidak lebih dari 2-3 hari.

3. Efek samping asam mefenamat

Pixabay/Fernandozhiminaicela

Efek samping asam mefenamat tidak selalu akan terjadi pada setiap orang. Efeknya bisa berbeda-beda bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing.

Beberapa contoh efek samping ringan yang biasa dilaporkan yakni sakit perut, mual, mulas, pusing, muncul rasa kantuk, diare, dan sakit kepala. Jika salah satu dari efek samping ini terus terjadi atau bahkan memburuk, segera hentikan konsumsi obat dan cek ke dokter.

Perlu diketahui juga bahwa konsumsi asam mefenamat pada sebagian orang juga dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh sebab itu, periksa tekanan darah secara teratur dan beri tahu dokter juga jika tiba-tiba hasilnya tinggi.

Efek samping lain yang juga perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu pingsan, sakit kepala yang parah, dengung di telinga, detak jantung berdebar cepat, sakit perut dan gangguan penglihatan. Bisa juga muncul gejala gagal jantung seperti pergelangan kaki bengkak, kelelahan ekstrem, serta kenaikan berat badan yang tiba-tiba.

Apabila kemudian kondisi ini dibarengi dengan efek samping lain seperti perubahan warna urine, demam, kesemutan dan ruam merah pada kulit, hentikan konsumsi obat dan segera ke dokter.

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap asam mefenamat sebenarnya jarang terjadi. Namun jangan tunda ke dokter apabila ada gejala alergi seperti ruam, bengkak pada wajah, pusing parah, dan kesulitan bernapas.

Baca juga: 

4. Cara penyimpanan asam mefenamat

Freepik/xb100

Sama seperti ibuprofen dan obat-obat lainnya, asam mefenamat sebaiknya juga disimpan dalam suhu ruangan yang tidak lembap. Hindari paparan sinar matahari secara langsung karena bisa merusak kandungan di dalam obat.

Asam mefenamat sebaiknya juga tidak disimpan di kamar mandi, karena bisa membuat obat menjadi lembap dan mengurangi tingkat efektivitasnya.

Yang terpenting, selalu perhatikan tanggal kedaluwarsa sebelum meminumnya, ya. Buang apabila masa berlakunya sudah habis dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

5. Asam mefenamat untuk ibu hamil dan menyusui

Freepik/Yanalya

Dilansir Healthline, apabila terjadi nyeri ibu hamil sebaiknya tidak minum obat asam mefenamat terutama di trimester ketiga. Konsumsi asam mefenamat di waktu tersebut dikhawatirkan menghambat aliran darah yang memberikan suplai oksigen dan nutrisi untuk janin.

Oleh sebab itu, saat ke dokter penting bagi Mama untuk menyampaikan apabila Mama sedang hamil atau dalam program hamil.

Sementara itu, apabila Mama saat ini sedang menyusui konsumsi obat asam mefenamat juga sebaiknya tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan sejumlah kecil dari asam mefenamat bisa masuk ke dalam Air Susu Ibu (ASI).

Pada intinya, pemberian asam mefenamat pada ibu hamil atau menyusui harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari dokter ya, Ma.

Konsumsi obat asam mefenamat sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Jika sakit berlanjut hubungi dokter.

Baca juga:

The Latest