Belum lama ini dunia digegerkan dengan peristiwa ledakan bom yang terjadi di Istanbul, Turki. Kejadian ledakan tersebut terjadi pada Minggu (13/11/2022), di sebuah jalan pejalan kaki di depan toko pakaian di Istiklal Avenue, Turki.
Dari peristiwa tersebut, puluhan orang tercatat mengalami luka-luka. Korban tewas juga turut berjatuhan dari insiden mengerikan ini.
Untuk mengetahui lebih jelas, berikut Popmama.com rangkumkan beberapa fakta mengenai ledakan bom di Turki secara lebih detail.
Dikutip dari laman AFP, peristiwa ledakan di Istiklal Avenue, Istanbul, Turki, pada Minggu (13/11/2022) terjadi pada sore hari waktu setempat.
Berdasarkan rekaman video CCTV yang beredar di media sosial, lokasi tersebut awalnya dipenuhi oleh pejalan kaki yang melintas.
Namun, situasi itu berubah saat ledakan terjadi. Akibatnya, para pejalan kaki yang berada di sana langsung berhamburan melarikan diri.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengatakan bahwa peristiwa ledakan tersebut diduga sebagai serangan teroris yang dilakukan oleh seorang perempuan.
Rekaman CCTV yang beredar menunjukkan seorang perempuan sedang duduk di bangku selama lebih dari 40 menit dan kemudian pergi sekitar satu atau dua menit sebelum peristiwa ledakan bom terjadi.
Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag mengatakan bahwa perempuan tersebut terlihat seperti meninggalkan tas atau kantong plastik di sekitar lokasi. Pihak keamanan Turki pun meyakini bahwa perempuan itu adalah tersangka di balik ledakan bom.
Peristiwa ledakan bom yang terjadi di Turki turut memakan banyak korban. Dikutip dari laman CNN, tercatat sedikitnya 6 orang tewas dan 81 orang lainnya mengalami luka-luka.
Dari 6 orang yang tewas dalam peristiwa ini, sebanyak empat orang meninggal dunia di lokasi. Sementara dua orang lainnya meninggal dunia di rumah sakit.
Pihak kepolisian Turki dikabarkan telah menangkap sekitar 22 orang tersangka termasuk satu orang yang diyakini telah memasang bom yang meledak di Istiklal Avenue, Istanbul, Turki.
Dilansir dari euronews, Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu mengatakan bahwa temuan awal telah mengindikasikan militan Kurdi bertanggung jawab atas ledakan mematikan itu.
"Orang yang menanam bom telah ditangkap. Menurut temuan kami, organisasi teroris PKK yang bertanggung jawab," ujarnya dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Anadolu dan stasiun televisi lokal.
Peristiwa ledakan yang terjadi di Istanbul, Turki, sudah diketahui oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Ia pun murka terhadap peristiwa ledakan yang telah terjadi pada Minggu (13/11/2022) sore waktu setempat.
"Informasi pertama yang diberikan kepada kami oleh gubernur (Istanbul) menunjukkan bahwa ini adalah tindakan terorisme," katanya dikutip dari laman The Guardian.
Sesaat sebelum berangkat menuju ke Bali untuk menghadiri KTT G20 Indonesia, Erdogan menyebut ledakan tersebut sebagai serangan berbahaya dan memastikan para pelaku yang terlibat akan mendapatkan hukuman.
"Mereka (para pelaku) yang bertanggung jawab akan dihukum," ujarnya.
Saksi mata yang juga merupakan seorang jurnalis Lebanon, Tariq Keblaoui menceritakan bahwa dirinya sedang berbelanja di Jalan Istiklal saat ledakan terjadi sekitar 10 meter (32,8 kaki) di depannya.
"Orang-orang langsung berhamburan. Tidak lama kemudian, saya bisa melihat berapa banyak yang terluka (tergeletak) di tanah," ujar Keblaoui dikutip dari CNN.
Ia mengatakan peristiwa itu terjadi sangat cepat. Semula dari hari Minggu yang sangat damai berubah menjadi situasi yang tampak seperti berada di zona peperangan.
Saksi lainnya bernama Hayat juga menceritakan saat kejadian tersebut terjadi. Dikutip dari BBC, ia yang saat kejadian sedang berada di lokasi ledakan melihat banyak orang berlarian dan terluka.
"Saya melihat orang-orang berlarian dan orang-orang terluka melewati kafe internet menuju rumah sakit," ujarnya.
Mengenai peristiwa tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Turki dilaporkan menjadi korban.
"KBRI Ankara dan KJRI Istanbul saat ini berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas masyarakat Indonesia yang ada di sekitar lokasi. Hingga saat ini tidak terdapat informasi mengenai WNI yang menjadi korban," tulis Kemlu dalam situs resmi.
Masyarakat Indonesia di Istanbul dan sekitarnya diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat keramaian jika tak ada keperluan mendesak.
Jadi, itulah beberapa fakta yang telah dihimpun mengenai peristiwa ledakan bom yang terjadi di Turki. Peristiwa bom yang terjadi di Istanbul, Turki, memang mengejutkan siapa pun.
Semoga kejadian serupa tidak pernah terulang kembali di kemudian hari.