TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Tips Memilih Celana Dalam yang Sehat dari Dokter Kandungan

Celana dalam yang baik harus bisa membuat vagina tetap sehat

Pexels/Karolina Grabowska

Saat membeli pakaian dalam, perempuan seringkali fokus pada estetika atau keseksiannya. Namun, para dokter kandungan mengingatkan, celana dalam yang baik harus bisa membuat vagina tetap sehat.

"Beberapa perempuan beruntung dan bisa mengenakan celana dalam model apa saja. Namun, yang lain, terutama mereka yang memiliki kulit intim sensitif, harus benar-benar memperhatikan celana dalam mereka," kata Dr Alyssa Dweck, dokter kandungan di Westchester County, New York, AS, seperti dilansir dari Huffpost.

Jadi bagaimana memilih pakaian dalam terbaik? Berikut Popmama.com rangkumkan untuk kamu beberapasaran memilih celana dalam terbaik dari dokter kandungan.

1. Pilih bahan yang bisa membuat kulit 'bernapas'

Pexels/chuanyu2015

"Jika kamu mengenakan pakaian dalam yang tidak memungkinkan kulit 'bernapas' seperti yang terbuat dari kain sintetis, ragi dan bakteri lainnya dapat tumbuh terlalu cepat karena mereka berkembang biak di area yang gelap dan lembap," kata Dr Diana Hoppe, dokter kandungan sekaligus penulis buku 'Healthy Sex Drive, Healthy You'.

Sebagai gantinya, pilihlah serat alami yang dapat menyerap keringat, yang tidak terlalu membatasi dan meminimalkan kontak dengan bahan kimia atau iritan tertentu.

Bagi kamu yang rentan terhadap masalah seperti gatal, iritasi, sensitivitas atau infeksi, pilihlah kain yang dapat 'bernapas' seperti katun, setidaknya di bagian selangkangan.

Kamu bisa memilih celana dalam yang terbuat dari nilon, poliester, atau spandek, asalkan untuk area selangkangan harus memiliki lapisan katun yang ramah untuk vulva dan vagina.

2. Ukurannya harus pas

Pexels/Cottonbro

"Potongan celana dalam yang pas di tubuh dapat membantu melindungi dari ketidaknyamanan dan iritasi,” kata Dr Pari Ghodsi, dokter kandungan dan anggota American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

Mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan dan menyebabkan kista, rambut tumbuh ke dalam, kutil, dan masalah lainnya.

3. Thong tidak selalu buruk

Pexels/Estefania Fernandez

Thong atau celana dalam dengan model tali kecil tidak selalu buruk menurut para dokter kandungan. Pastikan saja bahan dan ukurannya nyaman dan tidak menyebabkan iritasi.

“Ada penelitian bagus dari bidang obstetri dan ginekologi pada Mei 2018 yang membandingkan thong dengan celana dalam biasa, dan tidak ada perbedaan dalam hal infeksi ragi, vaginosis bakteri atau infeksi saluran kemih,” kata Dr Kimberly Larson-Ohlsen, seorang ginekolog di UCHealth Gynecology Clinic di Denver, AS.

4. Pilih pakaian dalam yang sesuai kegiatan

Pexels/Karolina Grabowska

Pakaian dalam untuk kegiatan sehari-hari belum tentu cocok untuk kegiatan lain, seperti olahraga.

Untuk berolahraga biasanya ada pakaian dalam khusus yang memang dirancang untuk kegiatan yang menyebabkan banyak keringat dan mengandung bahan antibakteri khusus untuk menghindari infeksi yang tidak diinginkan.

"Lebih penting lagi, jika kamu berada di luar atau berolahraga, sebaiknya ganti pakaian dalam atau mandi jika memungkinkan untuk mencegah penyebaran ragi,” kata Dr Christine Greves, dokter kandungan di Orlando Health Winnie Palmer Hospital di Florida.

5. Perhatikan cara mencuci celana dalam yang baik

Pexels/Pexels/Karolina Grabowska

Renda, parfum, pelembut kain, dan iritasi karena bahan celana dalam dapat memengaruhi pH vagina secara negatif.

Karena itu, cucilah pakaian dalam kamu dengan detergen yang tidak mengandung pewarna dan pewangi. 

Itulah 5 tips memilih celana dalam yang sehat dari para dokter kandungan. Mama bisa mempertimbangkannya saat belanja celana dalam yang baru.

Baca juga:

The Latest