TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Awas! Diabetes dan Perubahan Iklim Bikin Penyakit Lain Berdatangan

Ternyata berkaitan sangat erat, lho!

Freepik/Mayakruchankova

Diabetes dan perubahan iklim ternyata saling berkaitan satu sama lain.

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia 2021, Tropicana Slim mengadakan
kegiatan #BeatDiabetes Online Festival 2021 pada Rabu (7/4) dengan tujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia mencegah dan melawan diabetes.

Tahun ini, Tropicana Slim mengangkat tema baru tentang salah satu isu yang sangat dekat dengan keseharian masyarakat, yaitu perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan, khususnya pada diabetisi yang dirangkum oleh Popmama.com.

dr. Dicky Tahapary, Ph.D., SpPD-KEMD, Staff Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI menjelaskan, “Perubahan iklim saat ini nyata adanya dan memiliki dampak bagi kesehatan."

1. Jadi gampang sakit

Pixabay/Pexels

Menurut NCBI (National Center for Biotechnology Information) Amerika Serikat menyebutkan bahwa peningkatan suhu dan cuaca ekstrim akibat perubahan iklim global dapat meningkatkan risiko masyarakat menjadi lebih mudah sakit atau bahkan mengalami kematian, terutama bagi para penderita diabetes yang memiliki komplikasi kardiovaskular.

Tidak hanya itu, para penderita diabetes cenderung mengalami dehidrasi dan heatstroke (serangan stroke akibat gelombang panas) ketika suhu lingkungan meningkat, sehingga berisiko mengalami masalah kesehatan kardiovaskuler. Bahkan serangan jantung.

2. Peningkatan risiko diabetes

Freepik/jcomp

dr. Dicky menjelaskan kaitan antara diabetes dengan perubahan lingkungan. Salah satunya, menyebabkan makanan jadi makin tak terkontrol.

“Di sisi lain, perubahan iklim juga memberikan dampak tidak langsung dengan peningkatan resiko diabetes, dimana produksi bahan makanan segar berkualitas berkurang sehingga cenderung mengonsumsi produk makanan olahan yang tinggi gula dan kalori, sehingga meningkatkan resiko obesitas dan diabetes," sebutnya.

Riset dari International Diabetes Federation menyebutkan bahwa diabetes dan perubahan iklim merupakan dua tantangan global yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan perlu diperhatikan oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
 

3. Lawan diabetes sedini mungkin

Freepik/spukkato

Pada #BeatDiabetes Online Festival 2021, Tropicana Slim kembali bekerja sama dengan Sobat Diabet, komunitas yang digerakkan oleh anak muda untuk mengedukasi pentingnya mencegah dan melawan diabetes sejak dini. 

dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, pendiri Komunitas Sobat Diabet mengatakan, “Selama bertahun-tahun, Sobat Diabet hadir dan secara konsisten mengedukasi anak muda Indonesia agar sadar bahwa diabetes, khususnya diabetes tipe 2 semakin banyak menyerang anak muda, khususnya di Asia.

Sebuah review yang dipublikasikan pada jurnal Endocrinology and Metabolism menyatakan bahwa usia seseorang terdiagnosis diabetes diketahui lebih muda pada orang Asia, dibandingkan dengan orang Amerika dan Eropa.

4. Bukan lagi penyakit orangtua

Freepik/jcomp

Selama ini, diabetes dianggap sebagai penyakit bagi orang dengan lanjut usia (lansia). Faktanya, usia 20 atau 30tahun-an juga bisa terkena diabetes.

Penelitian lain menunjukkan bahwa 1 dari 5 penderita diabetes yang dipelajari ternyata terdiagnosis terkena diabetes pada usia di bawah 40 tahun. Diabetes bisa dicegah apabila anak muda Indonesia sadar akan risikonya serta menjalani gaya hidup sehat.

“Yang menarik dari sebuah survey independen yang berhasil menjaring 129 responden anak muda Indonesia berusia 20-34 tahun mengenai persepsi terhadap risiko diabetes, perubahan iklim dan hubungan antara keduanya ditemukan bahwa hanya 16,3% anak muda Indonesia yang percaya dirinya memiliki kemungkinan terkena diabetes
sebesar 70-100%," jelas dr. Dikcy.

5. Mulai sadar bahaya diabetes

Freepik/Chatchawan39

Ironisnya, 85,2% anak muda di Indonesia setuju dan sangat setuju bahwa perubahan iklim sudah terjadi dan 47,3% anak muda di Indonesia setuju dan sangat setuju bahwa ada hubungan antara perubahan iklim dan diabetes. Data ini mengindikasikan bahwa kesadaran anak muda akan lingkungan terkait perubahan iklim lebih
tinggi dibandingkan dengan kesadaran akan risiko diabetes.

Padahal diabetes bisa dicegah apabila anak muda Indonesia sadar akan risikonya serta menjalani gaya hidup sehat.

Oleh karena itu, Sobat Diabet dan Tropicana Slim secara konsisten berusaha meningkatkan kesadaran akan risiko diabetes di kalangan anak muda dan mengajak anak muda untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan diabetes.

Setelah mengetahui risikonya, mulai lawan diabetes dengan memerhatikan asupan makanan!

Baca juga:

The Latest