TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Fakta Kecelakaan Kereta di India yang Tewaskan 288 Orang

Kecelakaan 2 kereta penumpang jadi salah satu peristiwa terburuk di India

odishatv.in

Kabar duka kembali datang dari negara India. Kecelakaan maut antara dua kereta penumpang dan kereta barang terjadi di wilayah Odisha Timur, India pada Jumat (2/6/2023).

Peristiwa mengenaskan itu dilaporkan telah menewaskan 288 orang dan 900 lainnya mengalami luka-luka. Hingga kini, pemerintah setempat masih melakukan proses evakuasi terhadap korban dan bangkai kereta.

Mengenai kabar memilukan yang baru terjadi di negara India, berikut ini Popmama.com telah merangkum sejumlah fakta kecelakaan kereta di India yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Korban tewas bertambah dari 207 orang menjadi 288 orang

Mulanya, sebanyak 207 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan yang melibatkan kereta penumpang Coromandel Express dan Howrah Superfast Express. Hal ini berdasarkan temuan korban tewas oleh tim penyelamat di wilayah setempat.

Namun, direktur jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha, Sudhanshu Sarangi mengungkap jumlah korban tewas bertambah menjadi 288 orang pada Sabtu (3/6/2023).

"Pekerjaan penyelamatan masih berlangsung," ucapnya seperti dikutip dari AFP.

2. Dugaan awal akibat rangkaian kereta Coromandel Express tergelincir

hindustanstimes.com

Dilansir dari BBC, dugaan awal penyebab kecelakaan maut itu terjadi saat beberapa rangkaian kereta Coromandel Express tergelincir pada pukul 19.00 waktu setempat.

Beberapa rangkaian tersebut tergelincir ke jalur yang berlawanan. Nahasnya, kereta Howrah Superfast Express yang melaju dari Yesvantpur ke Howrah menabrak kereta Coromandel Express yang tergelincir.
 

3. Kereta barang dilaporkan terlibat dalam kecelakaan

indiatoday.in

Rupanya, kecelakaan maut itu juga melibatkan kereta barang yang tengah melintas. Meski begitu, pejabat India tidak memberikan informasi tersebut secara rinci.

Pihak berwenang lebih berfokus pada penyelamatan para korban kecelakaan yang melibatkan dua kereta penumpang.

4. Lebih dari 200 ambulans dikerahkan untuk mengangkut korban

newindianexpress.com

Menurut Kepala Sekretaris Odisha Pradeep Jena, sebanyak lebih dari 200 ambulans dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengangkut para korban tewas maupun yang selamat.

Jumlah korban dalam tragedi yang disebut-sebut sebagai salah satu kecelakaan terburuk di India itu diperkirakan akan terus bertambah.

5. Kecelakaan diduga karena infrastruktur yang menua

japantimes.co.jp

Kecelakaan kereta api di India memang bukan sekali ini saja terjadi. Mengutip dari CNN, salah satu penyebabnya diperkirakan karena infrastruktur perkeretaapian di negara tersebut telah menua dan kurang perawatan.

Berdasarkan data dari National Crime Records pada 2021, lebih dari 16 ribu orang tewas dalam hampir 18.000 kecelakaan kereta di India. Laporan tersebut mengatakan hampir 67,7 persen kecelakaan kereta api karena jatuh atau tabrakan dengan orang di jalurnya.
 

6. Jadi salah satu kecelakaan terburuk di India

hindustantimes.com

Kecelakaan kereta api memang beberapa kali terjadi di India. Namun, yang terburuk pertama kali terjadi pada 1981, yakni sebuah kereta tergelincir dan jatuh ke sungai di Bihar. Akibatnya, sekitar 800 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.

Pada 2016 lalu, kecelakaan kereta juga terjadi di Pukhrayan yang menewaskan 152 orang dan sekitar 260 orang luka-luka. Namun, kecelakaan yang baru saja terjadi di India merupakan yang terburuk sejak 2016.

7. Pemerintah akan beri santunan kepada keluarga korban

reuters.com

Pemerintah India melalui Menteri Perkeretaapian, Komunikasi, Elektronik, dan Teknologi Informasi mengumumkan akan memberi santunan senilai US$ 12.136 atau Rp 180 juta kepada keluarga korban tewas akibat kecelakaan maut kereta api.

Kecelakaan kereta api memang kerap terjadi di India sejak tahun 1980-an. Ratusan nyawa melayang dalam peristiwa kecelakaan yang melibatkan kereta api di India.

Melihat banyaknya korban yang berjatuhan, kita doakan saja semoga negara India kembali pulih dan jadi pembelajaran untuk ke depannya.

Baca juga:

The Latest