TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Temuan Kasus Pertama Gonore di Amerika Serikat, Dampaknya Membahayakan

Infeksi gonore yang ditemukan merupakan kasus kebal antibiotik

Unsplash/Christine Sandu

Amerika Serikat melaporkan terkait penemuan kasus pertama infeksi Gonore di Massachusetts, Amerika Serikat (AS) pada dua pasien. Gonore adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri N. gonorrhoeae, penyakit yang juga disebut kencing nanah.

Dalam pernyataannya, Department of Public Health (DPH) Massachusetts mengabarkan temuan dua kasus gonore baru yang kebal antibiotik. Ini adalah kasus pertama gonore resistan antibiotik atau kebal obat di Amerika Serikat.

Strain gonore yang kebal ini sempat terlihat di negara-negara Asia-Pasifik dan Britania Raya. Belum pernah terlihat di AS sebelumnya, penanda genetik dalam strain tersebut mirip dengan kasus di Nevada. Bedanya, kasus di Nevada masih sensitif terhadap setidaknya satu kelas antibiotik.

Dua pasien tersebut sudah dirawat dengan injeksi antibiotik ceftriaxone dan mereka tidak saling kenal, bahkan berhubungan dengan satu sama lain.

Berikut rangkuman Popmama.com terkait informasi kasus temuan kasus pertama gonore di Amerika Serikat.

1. Bahaya kasus infeksi gonore membunuh banyak orang

Pexels/Anna Shvets

Infeksi gonore ini menginfeksi selaput lendir di alat reproduksi, rektum, tenggorokan hingga mata.

Jika tidak ditangani, perempuan yang mengidap infeksi ini akan mengalami kemandulan sedangkan pada bayi baru lahir akan mengalami kebutaan.

Berdasarkan catatan CNN, resistansi antibiotik telah membunuh 700.000 orang tiap tahun. Namun, jika dunia tidak mengambil langkah konkret, sebuah penelitian di AS yang dimuat dalam jurnal mBio pada 2021 mencatat bahwa angka tersebut bisa naik hingga 10 juta per tahun pada 2050. 

2. Gejala yang dialami pengidap infeksi gonore

Unsplash/Sasun Bughdaryan

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC) memaparkan bahwa diperlukan skrining. Beberapa gejala umum gonore di antaranya pengidapnya akan merasa sakit saat buang air kecil, nyeri di perut atau pinggul, frekuensi keputihan meningkat, dan pendarahan saat menstruasi.

"Demikian, kasus-kasus ini adalah peringatan penting bahwa strain gonore di AS jadi kurang responsif terhadap pilihan antibiotik yang terbatas," tulis DPH Massachusetts.

3. Daftar antibiotik yang kebal oleh infeksi gonore

Pexels.com/Towfiqu barbhuiya

Umumnya, gonore diobati dengan program antibiotik, seperti injeksi ceftriaxone dan azithromycin oral. Akan tetapi, Amerika Serikat (AS) baru mencatat kasus gonore yang resistan antibiotik.

Berikut daftar antibiotik yang kebal terhadap gonore, antara lain:

  • Cefixime
  • Azithromycin
  • Ciprofloxacin
  • Penicillin
  • Tetracycline

4. Aktivitas seksual saat pandemi menjadi penyebab meningkatnya kasus, jadi dianjurkan skrining

Unsplash/Womanizer Toys

Dilansir CNN, saat pandemi terjadi peningkatan aktivitas seksual. Inilah yang menyebabkan kasus tersebut dapat terjadi. Ditambah dengan berkurangnya skrining, Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti gonore jadi merajalela.

Dengan resistansi antimikroba, IMS bisa menjadi ancaman selanjutnya untuk kesehatan masyarakat global. Hal ini membuat pihak DPH Massachusetts menganjurkan adanya skrining bagi para masyarakat AS yang aktif melakukan kegiatan seksual.

"Kami mendorong mereka yang aktif secara seksual untuk dites secara rutin dan mengurangi jumlah pasangan seksual serta menggunakan pengaman saat berhubungan seks," tutur Public Health Commissioner DPH Massachusetts, Margret Cooke.

5. Penanganan yang dilakukan pihak kesehatan Amerika Serikat

Unsplash/Online Marketing

Profesor kesehatan masyarakat dari University of Southern California (USC), Dr. Jeffrey Klausner menyarankan untuk dilakukan pemberian dua dosis ceftriaxone untuk mencegah resistansi antibiotik.

Dr. Klausner juga mengatakan bahwa ia dan timnya tengah mengembangkan metode antibiotik untuk strain gonore sesuai dengan kelemahan genetiknya. Metode tersebut dinamakan resistance-guided treatment. Ia menjamin bahwa metode ini efektif untuk HIV dan TBC, tetapi belum dicoba untuk gonore.

"Ini peringatan bahwa gonore makin resistan dan sulit ditangani. Kita tidak punya antibiotik baru untuk gonore selama bertahun-tahun, dan kita butuh strategi pengobatan yang berbeda," ujar Klausner.

Tercantum di dalam jurnal Clinical Infectious Diseases pada Juli 2021, Klausner menggunakan metode resistance-guided treatment dengan memakai ciprofloxacin oral 500 mg terhadap 106 pasien gonore dan dari hasil pemantauan selama 10 hari, efikasi ciprofloxacin terlihat hingga 100 persen.

Itulah informasi terkait pelaporan kasus pertama infeksi gonore yang terjadi di Amerika Serikat.

Baca juga:

The Latest