TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Awas, Gelombang Tinggi 4 Meter Ancam Perairan Indonesia

Gelombang tinggi disebabkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dan selatan

Pexels/Earano

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan di Indonesia. Gelombang tinggi diperkirakan terjadi pada 10-11 Mei 2022. 

Gelombang tinggi itu disebabkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dan selatan. 

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi, perairan utara Sulawesi, Teluk Tomini, dan perairan selatan Sulawesi Utara,” tulis BMKG dalam keterangan resminya. 

Kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta seputar peringatan dini terkait gelombang tinggi yang dikeluarkan oleh BMKG. 

1. Kecepatan angin di perairan Indonesia

Pexels/Pixabay

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa gelombang tinggi disebabkan oleh pergerakan angin di wilayah perairan Indonesia. Angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan berkisar 5-30 knot. 

Sementara itu, gelombang tinggi di wilayah Indonesia bagian selatan disebabkan pergerakan angin yang bergerak dari timur laut ke tenggara dengan kecepatan berkisar 5-20 knot. 

“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko pada keselamatan pelayaran,” kata BMKG. 

2. Gelombang tinggi hingga 4 meter

Pexels/Kammeran-gonzalez-keola-3137381

BMKG memperingatkan terjadinya gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu, Pulau Rote. 

Kemudian, gelombang tinggi juga diperkirakan terjadi di Kupang, Laut Sawu, Laut Sulawesi bagian barat, perairan utara Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, perairan Bitung, Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, Teluk Tomini, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera.

Lalu, perairan utara Papua Barat, Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera, Papua, perairan timur Sulawesi Tenggara, perairan timur Kepulauan Wakatobi, perairan selatan Kepulauan Banggai, Kepulauan Sula, perairan selatan Pulau Buru, Ambon, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kepulauan Sermata, Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru.

Gelombang setinggi 2,5-4 meter bahkan diperkirakan terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Kepulauan Mentawai, perairan barat Enggano, Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Lalu, perairan selatan Pulau Jawa, Pulau Sumbawa, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa, NTT, Laut Sulawesi bagian tengah hingga timur

3. Imbauan untuk nelayan untuk berhati-hati

Pexels/Nagore-ugarriza-3406667

BMKG pun mengimbau nelayan yang berada di wilayah perairan terdampak gelombang tinggi agar lebih waspada, terutama nelayan yang menggunakan perahu.

Peringatan gelombang tinggi juga ditujukan untuk pengguna kapal tongkang, kapal ferry, hingga kapal berukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar. 

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada,” kata BMKG. 

Baca juga:

The Latest