TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kemenkes Sebut Hepatitis Akut Bisa Menyebar Lewat Udara

Gejala dari hepatitis akut tetap perlu diwaspadai

Freepik.com/pikisuperstar

Penyakit hepatitis akut tengah melanda berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Penyakit misterius ini awalnya terdeteksi di Inggris pada awal April 2022. 

Kini, Kemenkes RI telah melaporkan 18 orang terjangkit penyakit hepatitis akut misterius, tujuh di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Namun, Kemenkes belum dapat memastikan penyebab hepatitis akut tersebut. 

Kemenkes mulai mencurigai bahwa penyakit misterius tersebut bisa menular melalui udara. Benarkah demikian? Kali ini Popmama.com merangkum penjelasannya dari Kementerian Kesehatan. 

1. Penyebaran diduga melalui pernapasan

Pexels/Matilda-wormwood

Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan bahwa penyakit hepatitis akut diduga menular melalui udara dan pernapasan. 

“Diduga penyebarannya memang melalui pernapasan,” kata Syahril dalam konferensi pers yang digelar secara daring. 

2. Imbauan untuk para orangtua

Pexels/Edward-jenner

Seperti diketahui, penyakit hepatitis akut umumnya menjangkit anak-anak. Oleh karena itu, para orangtua diimbau lebih waspada dan memperhatikan kesehatan anak mereka. 

Anak-anak diminta tetap menjaga protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dan penyakit hepatitis akut misterius. Protokol kesehatan tersebut mencakup rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menggunakan masker. 

3. Gejala hepatitis yang perlu diwaspadai

Pexels/Shvetsa

Hepatitis akut memang bukan tergolong penyakit parah, tetapi gejalanya tetap perlu diwaspadai. Ada tiga tahap gejala yang akan dialami anak-anak yang terjangkit hepatitis akut. 

Tahap pertama, pasien akan mengalami sakit perut, mual, muntah, hingga diare. Lalu, gejala lanjutannya ialah mulai muncul penyakit kuning yang ditandai dari mata menguning hingga menyebar ke seluruh tubuh. 

Gejala terakhir adalah tahap lanjutan parah yang ditandai dengan perubahan warna urine dan feses. Pada tahap ini, para pasien umumnya perlu dirawat di rumah sakit. 

Jadi, Mama diharapkan tetap memperhatikan protokol kesehatan anak-anak selama berkegiatan di dalam maupun luar rumah, ya.

Baca juga:

The Latest