TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan setelah Operasi Caesar

Tetap utamakan pemulihan tubuh Mama dulu, ya

Freepik

Setelah melahirkan, sebagian besar perempuan biasanya langsung berharap bisa menurunkan berat badannya kembali seperti semula. Namun beberapa proses persalinan memerlukan pemulan yang lebih lama, seperti operasi caesar.

Pemulihannya pun kadang tidak bisa sembarangan dilakukan, karena bisa berakibat fatal pada bekas luka operasi.

Nah, bagi Mama yang ingin menurunkan berat badan setelah operasi caesar, jangan lupa untuk berkonsultasi dulu juga dengan dokter, ya. Ini supaya proses pemulihan Mama juga tidak terganggu.

Berikut Popmama.com rangkum 7 cara efektif menurunkan berat badan setelah operasi caesar:

1. Menyusui

Freepik/Demkat

Sudah menjadi rahasia umum bahwa menyusui adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan nutrisi kepada bayi yang baru lahir. Namun, apa yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang adalah bahwa menyusui juga dapat membantu menurunkan berat badan juga.

Menyusui dapat membakar sekitar 300-500 kalori per hari. Ini pun bisa Mama manfaatkan sebagai cara efektif untuk menurunkan berat badan setelah operasi caesar.

2. Hitung kalori dan atur pola makan

Freepik/Jcomp

Menyusui memang membantu membakar ekstra kalori per harinya, sehingga Mama pun cenderung akan menjadi mudah lapar. Supaya berat badan tidak kebablasan naik dan tetap terkendali sementara produksi ASI tetap terjaga, Mama perlu menjaga pola makan, ya.

Di sela waktu makan, pilihlah camilan yang sehat seperti yoghurt, kacang, buah, atau salad. Lengkapi dengan sumber serat tambahan seperti chia seed.

Ingatlah untuk tidak membatasi kalori kurang dari 1.200 per hari karena dapat mengganggu metabolisme dan memengaruhi produksi ASI yang sangat dibutuhkan oleh bayi.

3. Gunakan post-pregnancy belt

Freepik/Bearfotos

Dokter biasanya menganjurkan penggunaan korset atau post-pregnancy belt setelah operasi caesar untuk melindungi bekas luka. Selain itu, sabuk ini juga dapat membantu mencegah penumpukan sel lemak tambahan pada perut. Ingat ya, walaupun penurunan lemak bukanlah tujuan utama penggunaan sabuk, tetapi hal ini bisa cukup membantu.

Pilihlah sabuk yang berbahan lembut dan tidak membuat iritasi kulit, pastikan Mama tetap merasa nyaman dan tidak sesak napas saat menggunakannya, ya. Ingatlah juga untuk hanya menggunakan sabuk sesuai persetujuan dokter dan jika bekas luka sudah sembuh.

4. Cukupi kebutuhan air minum

Freepik/Jcomp

Minum sekitar 8-10 gelas air putih setiap hari tidak hanya dapat membuat tubuh Mama cukup terhidrasi, tetapi juga dapat membantu Mama menyusui dengan lebih baik. Semakin baik jadwal menyusui Mama, semakin baik pula peluang penurunan berat badan.

5. Yoga

Pixabay/leninscape

Yoga dapat menjadi salah satu latihan fisik yang bisa Mama lakukan untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan. Dikutip dari Parenting First Cry, Mama dapat mulai berlatih yoga sekitar 6-8 minggu setelah operasi caesar.

Namun demikian, penting untuk Mama berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai latihan yoga.

Ketika dikombinasikan dengan diet yang tepat, yoga tidak hanya dapat membantu Mama menurunkan berat badan tetapi juga meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot.

6. Latihan plank

Pexels/Jesica GuidoOk

Jika luka operasi Mama sudah pulih dengan baik, Mama bisa mulai melakukan beberapa latihan sederhana lainnya, seperti melakukan gerakan plank, cobra pose dan bridge position.

Tapi ingat untuk tetap berhati-hati dan tidak memaksakan diri. Lakukan latihan secara bertahap dan bisa ditingkatkan berjalannya waktu.

7. Berjalan kaki dengan teratur

Freepik/Phduet

Berjalan kaki menjadi salah satu gerakan yang paling mudah dilakukan dalam proses pemulihan. Selain itu, gerakan ini juga dapat mencegah terjadinya pembekuan darah.

Yang penting diketahui, berjalan kaki juga efektif karena tidak terlalu membebani tubuh selama proses pemulihan dan memberi Mama latihan kardio yang baik.

Demikian informasi tentang cara-cara menurunkan berat badan setelah operasi caesar. Jangan lupa berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu ya, Ma.

Baca juga:

The Latest