TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Alasan Penyebab Bayi Lahir Terlambat Melebihi Tanggal Perkiraan

Salah satu bayi lahir terlambar dari perkiraan adalah karena berat badan kamu bertambah lho

Freepik/Rawpixel.com

Saat kehamilan Mama sudah memasuki trimester ketiga dan mendekati waktu perkiraan persalinan, berbagai persiapan tentu sudah mulai dilakukan.

Mama sudah menyiapkan tas perlengkapan, kendaraan untuk ke rumah sakit sudah siap, Papa bahkan sudah cuti untuk menemani Mama di ruang bersalin.

Tapi,kok belum ada tanda-tanda si Kecil sudah akan keluar, ya? Ada beberapa alasan di balik keterlambatan ini.

Berikut rangkuman informasi penyebab bayi lahir terlambat jauh dari tanggal perkiraan yang telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber. 

1. Berat badan berlebihan

exels/Lisa Fotios

Satu lagi alasan penting mengapa Mama perlu memerhatikan kenaikan berat badan selama kehamilan. Peneliti di Australia menyebutkan bahwa berat badan berlebih turut memengaruhi ketepatan waktu lahir.

Kelebihan berat badan ini cenderung membuat tubuh lambat merespons proses persalinan. Pengaruhnya membuat sinyal-sinyal listrik dalam sel otot rahim melemah.

Oleh sebab itu, inilah mengapa risiko operasi caesar dilakukan lebih tinggi pada ibu hamil yang memiliki kelebihan berat badan.

Apabila Mama memiliki masalah terkait berat badan selama kehamilan, diskusikan dengan dokter untuk menemukan solusi, khususnya menjelang waktu perkiraan persalinan.

2. Janin berjenis kelamin laki-laki

Pexels/Tracey Shaw

Jika saat pemeriksaan ultrasonografi ditemukan Mama memiliki janin dengan jenis kelamin laki-laki, bersiaplah untuk kemungkinan waktu persalinan kelak lebih lama.

Beberapa penelitian menyebutkan adanya perbedaan waktu ini karena janin laki-laki biasanya lebih berat dan lebih besar daripada janin perempuan

Akibat ukuran tubuh yang lebih besar ini, persalinan dengan janin laki-laki juga cenderung memiliki risiko lebih besar pula untuk memiliki komplikasi. Termasuk untuk melakukan operasi caesar.

3. Riwayat lahir terlambat juga

Pexels/Brett Sayles

Coba tanyakan pada ibu Mama, apakah dulu Mama juga terlambat dilahirkan alias melewati tanggal perkiraan lahir? Jika ya, kemungkinan besar kondisi ini akan juga Mama alami saat melahirkan si Kecil.

Persalinan yang tertunda memiliki beberapa risiko lho, Ma. Salah satunya yakni ketika janin sudah kehabisan ruang dalam rahim, pertumbuhannya bisa melambat atau malah berhenti total.

Kondisi ini kemudian berisiko mengakibatkan detak jantung melambat atau beberapa kondisi gawat janin lainnya.

Jika tanda-tanda persalinan belum muncul jauh melewati tanggal persalinan, jangan ragu untuk tetap cek ke dokter guna memantau kondisi janin dalam kandungan ya, Ma.

4. Persalinan anak pertama

Pixabay/Parentingupstream

Salah satu bagian paling sulit dari kehamilan adalah menunggu munculnya tanda-tanda dari si Kecil. Tetap sabar ya, Ma.

Apabila ini adalah persalinan kali pertama Mama, lebih besar kemungkinannya waktu yang dibutuhkan akan lebih lama. Ya, sebuah studi menemukan bahwa persalinan kali pertama cenderung memiliki waktu lebih lama dari perkiraan, dibandingkan persalinan kali kedua atau ketiga.

Meski mungkin tidak sabar menanti kedatangan si Kecil, tetap berhati-hati jika Mama hendak mencoba cara-cara untuk mendorong persalinan ya, Ma. Lebih baik tetap patuhi anjuran dokter dan ikuti saran-saran yang dianjurkan dokter atau bidan.

5. Penggunaan pil kontrasepsi

Freepik

Beberapa penelitian juga menyebut jika Mama sebelum hamil mengonsumsi pil kontrasepsi atau pil KB, maka ada kemungkinan lebih tinggi persalinan kelak akan menjadi lebih lama.

Batasan waktu yang digunakan untuk persalinan adalah maksimal 41-42 minggu, bergantung dari kondisi Mama dan juga janin. Jika sudah mencapai titik ini, penting bagi Mama untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan.

Apakah Mama mungkin harus melewati operasi caesar atau mungkin ada tindakan lain yang bisa dilakukan.

Tetapi ingat ya, Ma. Tanggal perkiraan lahir adalah perkiraan di mana Mama akan melahirkan secara alami. Bukan berarti itu adalah waktu terbaik bagi Mama untuk melahirkan.

6. Ada riwayat haid tidak teratur

Pixabay/1041483

Apabila Mama memiliki riwayat dengan siklus haid yang tidak teratur, ada kemungkinan lebih besar kelak janin lahir dengan jeda waktu lebih lama dari perkiraan.

Salah satu alasannya adalah karena pergeseran siklus haid membuat tanggal perkiraan lahir menjadi lebih sulit ditentukan. Ya, perhitungan tanggal menjadi tidak akurat.

Munculnya flek biasa sering dianggap oleh Mama sebagai hari pertama haid terakhir, sehingga ada kemungkinan dokter kemudian salah membuat tanggal perkiraan lahir.

7. Bayi belum siap dilahirkan

Pexels/Freestocks.org

Dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, perubahan hormon membuat jantung, paru-paru, kulit, dan organ vital lainnya mulai bersiap untuk bekerja di luar rahim.

Inilah sebabnya mengapa bayi prematur kadang-kadang membutuhkan bantuan pernapasan, yakni karena paru-paru mereka kurang berkembang.

Jika si Kecil belum juga menunjukkan tanda-tanda persalinan pada minggu ke 40 atau 41, maka ada kemungkinan akan dilakukan induksi atau hanya tetap menunggu.

Semua bergantung pada hasil pemeriksaan dokter, Ma. Menunggu biasanya dilakukan jika berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan janin memang belum siap untuk dilahirkan. Jadi, tetap bersabar ya, Ma.

Baca juga:

The Latest