TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Pantangan dan Perawatan Pasca Kuret agar Tubuh Segera Pulih

Perawatan pasca kuret penting untuk penyembuhan dan persiapan kehamilan selanjutnya, Ma

Pexels/cedric-fauntleroy

Dalam proses kehamilan tidak jarang dijumpai adanya gangguan yang mengharuskan calon ibu melakukan prosedur kuret atau kuratase.

Kuret atau istilah latinnya adalah dilation and curettage (D&C) merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk mengangkat jaringan di dalam rahim setelah seorang perempuan mengalami kegagalan pada kehamilan di masa trimester awal.

Setelah menjalani kuret, Mama diharuskan untuk melakukan perawatan pasca kuret dan mendapat beberapa pantangan yang harus dijalani. Kali ini Popmama.com akan membahas apa saja pantangan dan perawatan yang perlu dilakukan setelah menjalani prosedur kuret, berdasarkan informasi dari dr. Irma Lidia, tim kesehatan dari Jovee.

Simak informasinya di bawah ini!

Pentingnya Melakukan Tindakan Kuret

Pexels/vidal-balielo

Kuret penting dilakukan agar organ reproduksi kembali pulih. Jika sisa-sisa janin dibiarkan di dalam rahim, hal ini akan menganggu kesehatan kamu dan dikhawatirkan akan muncul penyakit yang berbahaya seperti kanker.

Kuret juga penting dilakukan agar rahim bersih dari jaringan kehamilan yang mengalami kegagalan, sehingga kamu dapat mempersiapkan dan mendapatkan kehamilan selanjutnya.

Efek setelah Tindakan Kuret

Pexels/andrea-piacquadio

Kamu perlu tahu, bahwa kuretase merupakan tindakan medis yang memerlukan pembiusan juga pembedahan.

Prosedur kuret dapat menimbulkan beberapa efek setelahnya seperti infeksi, perdarahan, gangguan pada siklus menstruasi, tubuh lemas, dan rasa tidak nyaman di perut.

Untuk itu, kamu memerlukan perawatan setelah menjalani kuret. Simak beberapa cara melakukan perawatan setelah tindakan kuret.

1. Menggunakan lapisan pembalut

Pexels/polina-tankilevitch

Munculnya perdarahan di area vagina adalah hal yang lazim terjadi pasca prosedur kuret. Untuk mengatasi hal ini, kamu disarankan untuk menggunakan pembalut agar area vagina tetap higienis dan aman.

Penggunaan pembalut juga harus disesuaikan dengan volume perdarahan agar dapat membantu pemulihan pasca kuret.

2. Beristirahat

Pexels/ketut-subiyanto

Setelah melakukan prosedur kuret, kamu mungkin saja akan mengalami nyeri kram. Untuk itu dianjurkan untuk kamu agar banyak beristirahat. Istirahat yang cukup dapat meredakan rasa nyeri dan menghilangkan rasa sakit karena kram secara perlahan.

Kamu juga dapat meminum obat yang memiliki kandungan pereda nyeri seperti paracetamol maupun ibuprofen sesuai dengan resep dokter.

3. Lakukan aktivitas ringan

Pexels/cottonbro

Untuk mempercepat kesembuhan pasca kuret, kamu dianjurkan untuk hanya melakukan aktivitas ringan. Dengan melakukan aktivitas ringan, kamu dapat membuat otot kembali meregang dan kuat seperti sebelumnya.

Aktivitas ringan yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan jenuh seperti membaca buku, menonton film, atau berjalan-jalan kecil di dalam rumah.

Pantangan Pasca Prosedur Kuret

Pexels/ketut-subiyanto

Selain perawatan, kamu juga harus menghindari beberapa pantangan untuk pemulihan kondisi tubuh setelah prosedur kuret diantaranya:

1. Menjalankan aktivitas yang berat

Untuk menghindari risiko perdarahan, kamu dilarang menjalankan aktivitas yang berat. Hal ini juga membantu upaya penyembuhan.

2. Mengendarai kendaraan

Mengendarai kendaraan setelah melakukan kuretase dilarang karena efek kuretase seperti kram atau nyeri yang dapat kamu rasakan kapan saja setelah prosedur kuret. Membawa kendaraan sendiri dapat memungkinkan terjadinya kecelakaan.

3. Berhubungan seksual

Pasca kuret berhubungan seksual dilarang sampai perdarahaan benar-benar berhenti atau sesuai dengan instruksi dokter. Pantangan ini bertujuan untuk mencegah bakteri yang masuk dan menginfeksi bagian vagina serta rahim.

Itulah informasi mengenai perawatan dan pantangan pasca melakukan prosedur kuret. Selain melakukan hal-hal di atas, jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bernutrisi ya.

Baca juga:

The Latest