TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bolehkah Ibu Melahirkan Terkena Covid-19 Disatukan dengan Bayinya?

Ibu menyusui yang terkena Covid-19 boleh memberikan ASI secara langsung

Pexels/pixabay

Tidak sedikit ibu melahirkan dalam keadaan sedang terpapar virus Covid-19, banyak yang mempertanyakan apakah seorang ibu melahirkan dalam keadaan tersebut boleh disatukan dengan bayinya.  

Melansir dari cdc.gov, bukti saat ini menunjukkan bahwa kemungkinan bayi yang baru lahir mendapatkan virus Covid-19 dari orangtua kandungnya rendah, terutama ketika orangtua mengambil langkah-langkah pencegahan Covid-19, seperti memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan selama merawat bayi yang baru lahir.  

Ingin penjelasan lebih jelas dan lengkap? Berikut Popmama.com akan menjawab pertanyaan bolehkan ibu melahirkan yang terkena Covid-19 disatukan dengan bayinya? Ini dia!

1. World Health Organization, tidak masalah dengan bayi yang disatukan dengan ibu

Pexels/Jonathan Borba

Melansir dari who.int, ibu melahirkan disarankan untuk kontak dekat dan menyusui dini secara eksklusif membantu bayi berkembang walaupun ketika sang ibu terpapar Covid-19. Mama juga harus mendukung menyusui aman dengan kebersihan pernapasan yang baik, memegang kulit bayi yang baru lahir, serta berbagi kamar dengan bayi mama.  

Mama juga harus mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi mama. Selain itu, Mama juga harus menjaga semua permukaan tetap bersih. Jika Mama memiliki gejala Covid-19 disarankan untuk memakai masker medis selama kontak dengan bayi.  

Namun, ada beberapa organisasi kesehatan nasional dan profesional negara lain yang memiliki pendapat berbeda dari yang disarankan oleh WHO. 

2. Negara yang memiliki kebijakan yang berbeda

Unsplash/Hollie Santos

Beberapa organisasi negara lain memang ada yang tidak mengikuti saran dari WHO, seperti Amerika Serikat (AS) dan India. Mereka lebih memilih opsi untuk memisahkan ibu dan bayi. Kemudian, mereka juga tidak mengizinkan ASI diberikan secara langsung, tetapi tetap memperbolehkan pemberian atau penyediaan ASI perah.  

Lalu, banyak negara-negara yang mengikuti semua saran dan panduan yang diberikan oleh WHO, seperti Kanada, Italia, dan Inggris. Hal tersebut membuat praktik yang tidak sesuai dan berbeda-beda dalam penggunaan panduan.  

Sehingga dapat mempengaruhi ibu untuk melaksanakan praktik menyusui yang benar ketika terpapar Covid-19. Hal tersebut juga terjadi di Indonesia. Itu karena regulasi penggunaan panduan yang tidak ketat dan juga kurangnya atau tidak tepatnya informasi yang didapatkan oleh para ibu menyusui dalam praktik selama Covid-19.

3. Banyak ibu menyusui di Indonesia yang kekurangan informasi

Shutterstock/Tirachard Kumtanom

Salah satu dosen kebidanan Universitas Respati Indonesia (URINDO), mengatakan bahwa berdasarkan data yang terjadi di masyarakat sangat berbeda. Masih banyak ibu menyusui yang tidak mau melakukannya karena informasi yang kurang tepat ketika didapatkan. Apalagi banyak ibu menyusui di Indonesia yang sudah memutuskan tidak akan melakukan vaksinasi.  

Maka dari itu, diperlukan adanya edukasi dan pemberian informasi yang jelas agar bisa meningkatkan pemahaman, kesadaran, serta kepercayaan diri pada ibu menyusui. Selain itu juga diperlukan adanya pemberian pemahaman agar ibu menyusui melakukan vaksinasi Covid-19.  

Menurut Founder Lapor Covid dan Lapor Kode, dr Irma Hidayana, mengatakan bahwa pentingnya tenaga kesehatan mengerti peraturan-peraturan pemerintah terkait dengan perlindungan menyusui. Ia juga mengatakan bahwa bayi tidak seharusnya dipisahkan dengan ibu ketika pasca persalinan.  

Vaksinasi penting didapatkan sejak hamil karena akan melindungi ibu dan janinnya. Hal tersebut dikatakan oleh Konsultan Laktasi yang bersertifikat International Board Certified Lactation Consultant, dr Astri Pramarini.  

Nah, itu dia, Ma beberapa penjelasan terkait dengan pertanyaan bolehkan ibu melahirkan yang terkena Covid-19 disatukan dengan bayinya? Dengan penjelasan di atas, semoga para ibu menyusui di Indonesia sudah bisa memahami dan mempraktikkan panduan yang sebenarnya.

Baca juga: 

The Latest