TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Trimester Pertama Kehamilan Mama, Ini Panduan Penting untuk Papa

Kehamilan yang sehat tak hanya bergantung dari apa yang dikonsumsi Mama saja.

Freepik

Kehadiran calon bayi selalu menjadi kabar menyenangkan bagi semua pasangan. Meski demikian, trimester pertama bisa menjadi masa-masa sulit bagi Mama. Banyak perubahan fisik dan psikis yang terjadi dan kerap membuat tidak nyaman. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi hormon tertentu selama proses kehamilan.

Karenanya, peran serta Papa akan sangat penting agar fase ini dapat dilalui dengan baik. Sedikit perhatian dan keterlibatan suami akan memberikan dampak positif sehingga Mama menjadi lebih tangguh dan tenang menghadapi berbagai perubahan yang terjadi. 

Agar dapat meringankan beban mama, Papa pun perlu belajar dan memahami apa saja yang terjadi pada fase trimester pertama. Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa hal yang perlu suami ketahui tentang trimester pertama kehamilan.

Perkembangan Bayi pada Trimester Pertama

Freepik

Pada masa ini, perkembangan yang cukup signifikan sudah mulai terjadi. Ukuran rahim yang awalnya hanya sebesar jeruk keprok semakin membesar hingga seukuran melon kecil. Janin pun sudah berkembang pesat dan memiliki bentuk yang bisa dikenali, lengkap dengan fitur tubuh yang terus berkembang.

Wajah fetus mulai terlihat memiliki hidung, mulut, dan mata. Bagian telinga juga sudah terbentuk walau belum sempurna. Selain itu, calon bayi juga sudah memiliki organ internal, seperti paru-paru, lambung, ginjal, dan jantung. Semuanya akan terus berkembang menuju sempurna.

Perubahan Fisik dan Emosional 

Unsplash/Nick Karvounis

Walau ukuran rahim masih relatif kecil, namun Mama akan mulai memiliki baby bump. Morning sickness mulai muncul dengan gejala yang berbeda pada setiap perempuan. Beberapa harus menjalani mual muntah dengan kondisi sangat parah, namun ada pula yang bahkan tidak mengalaminya.

Perubahan psikis juga mungkin terjadi akibat fluktuasi hormon. Mama mungkin akan lebih sensitive, mudah marah, dan sering bersedih. Papa harus menyadari bahwa hal ini sangat normal. Berikan dukungan, perhatian, dan jangan lupa untuk menjaga komunikasi dengan baik.

Amankah Melakukan Hubungan Seks pada Fase Ini?

Freepik

Hal ini sering menjadi pertanyaan banyak pasangan. Banyak yang khawatir melakukan hubungan seks karena khawatir hal ini akan berdampak kurang baik pada janin. Padahal aktivitas ini tetap bisa dilakukan seperti biasa, kecuali jika Mama punya riwayat keguguran.

Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Papa harus menghindari penetrasi yang terlalu kasar. Lakukan dengan lembut karena seluruh tubuh mama, termasuk payudara, mungkin akan lebih sensitif dan mudah terasa sakit.

Kunjungan Dokter yang Tepat

Unsplash/JESHOOTS.COM

Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, janin dalam kandungan memang harus dipantau secara berkala. Karenanya, jangan mengeluh jika Papa harus sering mengantarkan Mama untuk mengunjungi dokter. Dukungan papa tentunya akan memberikan dampak positif untuk psikologi mama.

Jenis-Jenis Tes untuk Ibu Hamil di Timester Pertama

Pixabay/medical prudens

Pada masa kehamilan, ada banyak tes yang biasa dilakukan demi mengetahui kondisi bayi secara akurat. Tak semua harus dijalani, namun akan lebih baik jika Papa dan Mama melakukannya agar segala masalah pada janin bisa segera dideteksi dan ditangani. Berikut beberapa di antaranya:

Ultrasonografi (USG). Tes ini sangat penting dilakukan demi memantau perkembangan bayi. Melakukan USG secara teratur akan membantu Papa dan Mama melihat bagaimana si kecil tumbuh, dari fetus kecil menjadi bayi yang sempurna.

AFP. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah pada tabung saraf janin, yaitu bagian yang menjadi cikal bakal otak dan sumsum tulang belakang. Prosedur ini bisa dilakukan mulai usia kehamilan 14 minggu, namun akan menunjukkan hasil paling akurat pada usia 16 dan 18 minggu.

CVS. Tes Chorionic Villus Sampling (CVS) adalah cara untuk mendeteksi adanya kelainan genetik pada janin. Prosedur ini dilakukan pada usia kehamilan 10 dan 12 minggu.

Amniocentesis. Seperti CVS, tes ini juga berguna untuk mendeteksi adanya kelainan genetik. Selain itu, amniosentesis juga dilakukan untuk mengetahui kematangan paru janin.

Tes Toleransi Glukosa. Mama perlu menjalani tes ini untuk mengetahui apakah dirinya mengidap diabetes gestasional. Penyakit ini adalah jenis diabetes yang muncul saat periode kehamilan dan akan membawa dampak kurang baik jika tak diatasi.

Itulah beberapa hal yang perlu Papa ketahui terkait trimester pertama kehamilan. Jangan biarkan Mama melalui semuanya sendirian. Sedikit perhatian dan pengertian akan sangat membantu agar fase bisa dilalui dengan baik. Hal ini penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi sekaligus memastikan agar kondisi mama tetap prima. 
 

Baca juga:

Topic:

The Latest