TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Merasakan Gejala Hamil Namun Test Pack Negatif, Kenapa Ya?

Apakah Mama pernah mengalaminya juga?

Pexels/Nataliya Vaitkevich

Apakah Mama tiba-tiba merasa lelah, payudara terasa bengkak, menstruasi terlambat beberapa hari? Ditambah lagi, Mama mengalami mual di pagi hari. Mungkinkah Mama hamil?

Cara termudah dan tercepat untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes kehamilan menggunakan test pack.

Namun perlu diingat, test pack tidak 100 persen akurat ya, Ma. Mama bisa memperoleh hasil negatif palsu, positif palsu, atau garis samar.

Mama gejala hamil namun hasil test pack negati, apa penyebabnya? Penjelasannya ada pada ulasan Popmama.com berikut ini. Ayo disimak, Ma!

1. Mama hamil tetapi melakukan tes terlalu dini

Freepik

Mama mungkin belum memiliki cukup hormon kehamilan di urine karena melakukannya jauh dari jadwal menstruasi.

Mama dapat melakukannya paling cepat 5 hari menjelang jadwal menstruasi untuk mendapatkan hasil yang “agak” akurat.

Selain itu, melakukan saat melewati batas waktu menstruasi juga meningkat peluang untuk mendapatkan hasil yang akurat.

2. Mama hamil tetapi kadar hormon terlalu rendah bagi test pack

pexels/rodnae productions

Jika Mama sudah menunggu hingga lewat waktu menstruasi namun hasilnya masih negatif, bisa jadi kadar hormon terlalu rendah. Waktu untuk melakukan tes juga dapat memengaruhi hasilnya.

Di awal kehamilan, kadar hCG masih rendah, terutama saat urine menjadi lebih encer karena cairan yang Mama minum.

Untuk hasil yang lebih akurat, gunakan urine pertama saat Mama bangun di pagi hari dan belum minum.

3. Hamil namun terlalu terhidrasi

Pexels/Daria Shevtsova

Semakin encer urine, semakin sedikit hCG yang ada sehingga semakin kecil kemungkinan Mama mendapatkan hasil positif. Semakin banyak Mama minum, maka semakin encer urine.

Tidak perlu mengurangi asupan air, namun hindari minum terlalu banyak pada malam sebelum Mama akan melakukan tes.

4. Cara menggunakan test pack yang salah

Freepik/freepik

Meskipun cukup mudah, test pack dijual di pasaran dengan instruksi yang dapat Mama ikuti. Sebagian besar test pack digunakan dengan cara yang sama. Tetapi meski pun mudah, ada beberapa Mama yang melakukan kesalahan.

Misalnya tidak buang air kecil di bagian kanan strip pengujian atau tidak meletakkan test pack dengan rata dan menghadap ke atas.

Jika Mama membiarkannya terlalu lama di dalam kamar mandi sebelum memeriksanya, ini juga dapat mengacaukan hasilnya.

5. Test pack bermasalah

Pexels/cottonbro

Sama seperti produk buatan pabrik lainnya, test pack yang Mama terima mungkin rusak, kedaluwarsa, di simpan di suhu rendah atau tinggi.

Jika Mama merasa yakin bahwa test pack rusak sehingga tidak memberikan hasil yang akurat, Mama dapat melakukannya sekali lagi.

6. Hamil namun mengalami beberapa kondisi langka

Freepik.com/wayhomestudio

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan hasil negatif palsu, antara lain:

  • Kehamilan ektopik. Ini terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam di suatu tempat di luar rahim. Karena plasenta tidak akan tumbuh seperti seharusnya, kadar hCG tidak akan selalu naik ke jumlah yang dapat dideteksi. Meski Mama mungkin memiliki gejala kehamilan.
  • Kehamilan samar. Ada berbagai alasan untuk ini, termasuk kondisi tertentu yang menyebabkan fluktuasi kadar hormon.
  • Kehamilan keadaan lanjut. Sebagian besar test pack dirancang untuk mengenali kadar hCG dalam kisaran tertentu. Jadi jika kadar hCG lebih rendah atau lebih tinggi dari yang dapat dideteksi oleh tes, Mama akan mendapatkan hasil negatif. Ketika kadar hCG sangat tinggi, bisa jadi Mama sudah hamil beberapa minggu. Dalam kasus ini, tes darah atau USG adalah cara terbaik untuk memastikan apakah Mama memang hamil.

7. Mama tidak hamil namun yang dialami adalah gejala menstruasi (PMS)

Pixabay/Saranya7

Apakah Mama tahu kondisi medis apa yang sangat mirip dengan kehamilan? Jawabannya adalah menstruasi.

Sistem tubuh dan hormon yang sama terlibat, jadi masuk akal jika Mama mengira itu adalah gejala kehamilan.

Meningkatnya kadar progesteron selama PMS dapat menyebabkan gejala yang menyerupai kehamilan.

Misalnya payudara yang lembut, nafsu makan meningkat, kram ringan, perubahan suasana hati dan kelelahan, bercak, atau bahkan mual.

Solusinya adalah menunggu beberapa hari sampai Mama benar-benar melewati jadwal menstruasi.

8. Mama tidak hamil tapi sedang berovulasi

Freepik

Ovulasi yang terjadi di pertengahan siklus mungkin tidak memiliki banyak gejala yang mirip dengan gejala awal kehamilan.

Namun Mama mungkin mengalami nyeri payudara, kram ringan, dan mual saat rahim melepaskan sel telur bulanannya.

9. Mama tidak hamil namun mengalami gejala psikosomatik

Freepik.com/cookie_studio

Ini bisa terjadi karena Mama memiliki keinginan yang sangat kuat untuk hamil. Ini dapat membuat Mama sulit untuk berpikir objektif. Sehingga semua gejala dianggap sebagai gejala awal kehamilan.

Cobalah untuk menurunkan harapan agar Mama tidak terlalu kecewa bila hasilnya negatif.

10. Tidak hamil tetapi mengalami efek samping obat tertentu

Pexels/ready made Ilustrasi vitamin B6

Jika Mama mengalami kesulitan untuk hamil dan sedang menjalani perawatan kesuburan, ingatlah bahwa sebagian obat digunakan untuk menaikkan kadar hormon.

Terapi yang meningkatkan progesteron atau memblokir estrogen dapat menyebabkan gejala yang menyerupai PMS dan kehamilan.

Jika Mama tidak yakin apakah ini efek samping dari obat atau benar-benar gejala kehamilan, periksakan diri ke dokter untuk memastikannya.

Nah, itu beberapa alasan mengapa Mama mengalami gejala kehamilan namun test pack menunjukkan hasil negatif.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest