Pada sebagian penyajian, seperti lalapan atau salad, selada biasa disajikan mentah. Jika dalam kondisi normal, boleh saja mengonsumsi selada mentah. Tetapi jika Mama sedang hamil, soal penyajian selada mentah ini harus menjadi perhatian khusus.
Dilansir dari Being the Parents, makan selada mentah (dan sayur-sayuran mentah lainnya) selama masa kehamilan bisa meningkatkan risiko kesehatan serius. Adanya kotoran dan sisa pestisida dikhawatirkan menjadi pemicu penyakit yang berisiko terhadap kehamilan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Amanda Deering, asisten profesor klinis di departemen ilmu pangan di Universitas Purdue menemukan bahwa bakteri listeria monocytogenes dapat hidup di dalam selada Romaine dalam setiap tahap proses pertumbuhan tanaman tersebut.
Selain itu, ditemukan pula bahwa bakteri dapat masuk ke tanaman melalui selubung biji yang retak, jaringan akar yang robek selama perkecambahan, dan jaringan tanaman yang rusak. Jaringan tanaman yang terkena bakteri dapat menyebabkan infeksi, bahkan hanya dalam waktu 30 menit.
Pastikan mencuci selada mentah dengan benar, di bawah air mengalir dan pisah-pisahkan per helai daunnya. Kemudian rendam dalam air dingin yang matang selama lima menit. Mama juga bisa menambakan soda bikarbonat ke dalam air rendaman untuk memastikan sisa pestisida sudah hilang dan akhiri dengan membilas tiap helai daunnya di bawah air mengalir.
Sebaiknya pilih selada yang ditanam secara organik tanpa pestisida dan bahan penyubur kimiawi apapun.
Jika Mama mendapati gejala-gejala seperti diare, sakit kepala, nyeri otot, dan demam di atas 38 derajat setelah mengonsumsi sayuran mentah, segera ke UGD untuk mendapatkan penanganan secepatnya demi menghindari risiko fatal akibat keracunan bakteri.
Semoga informasi ini memberikan Mama wawasan seputar konsumsi selada mentah saat hamil. Semoga sehat selalu hingga masa persalinan ya, Ma.