TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Mengoleskan Obat Anti Nyamuk saat Hamil, Amankah untuk Janin?

Sebelum menggunakannya, cek dulu kandungannya, Ma!

Freepik/Tutatama

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang banyak ditemukan di lingkungan kita. Sebagian besar nyamuk tidak berbahaya, namun ada juga yang dapat menimbulkan penyakit seperti demam berdarah.

Losion atau obat anti nyamuk menjadi salah satu pilihan agar terhindar dari gigitan serangga. Namun seperti yang Mama ketahui, saat hamil, Mama tidak boleh sembarangan menggunakan krim atau obat-obatan tertentu. Bahan-bahan kimia yang terkandung dapat menimbulkan risiko bagi ibu hamil dan janin.

Bagaimana dengan losion atau obat anti nyamuk, apakah aman digunakan saat hamil? Yuk, simak ulasan Popmama.com mengenai penggunaan losion atau obat anti nyamuk saat hamil!

Apakah Obat Anti Nyamuk Aman Digunakan oleh Ibu Hamil?

Unsplash/Anastasiia Ostapovych

Ya, obat pengusir nyamuk dianggap aman selama kehamilan jika Mama menggunakannya sesuai anjuran. Kebanyakan pengusir nyamuk mengandung bahan kimia aktif, DEET (N, N-dietil-meta-toluamide), yang merupakan insektisida yang efektif dan aman digunakan dalam jumlah terbatas (konsentrasi DEET yang disarankan adalah 35% - 50%).

Tips Aman Menggunakan Obat Nyamuk

Freepik/ Jcomp

Meski aman, lakukan beberapa tips berikut untuk meminimalkan efek samping dari obat anti nyamuk:

  • Gunakan sesuai petunjuk. Untuk losion, aplikasikan hanya pada kulit atau bagian yang tidak tertutup pakaian.
  • Jangan diaplikasikan pada bagian kulit yang terluka atau iritasi.
  • Jangan gunakan losion di wajah, mulut atau mata. Hindari penyemprotan langsung ke wajah. Sebagai gantinya, semprot atau oleskan di tangan lebih dulu kemudian baru ke wajah.
  • Hindari penggunaan berlebih, karena itu tidak akan memberi perlindungan yang lebih baik atau tahan lama.
  • Sebelum makan atau minum, cuci bagian kulit yang diaplikasikan dengan losion.
  • Jika mengalami reaksi apa pun, hentikan penggunaan dan segera cuci bersih. Jika keluhan berlanjut, konsultasikan dengan dokter.

Penggunaan obat anti nyamuk yang berbahan kimia sebaiknya dihindari untuk meminimalkan risiko, Ma.

Apakah Obat Anti Nyamuk Dapat Menyebabkan Cacat pada Janin?

Pixabay/sbtlneet

Tidak banyak penelitian pendukung yang menunjukkan bahwa penggunaan obat anti nyamuk, misalnya obat nyamuk bakar, dapat menyebabkan bayi lahir cacat.

Namun, sebuah penelitian menyatakan bahwa cacat lahir pada bayi laki-laki, yang disebut hipospadia (di mana lubang penis berada di bagian bawah tetapi tidak di ujungnya), umum terjadi pada ibu hamil yang menggunakan obat nyamuk selama trimester pertama, meskipun reliabilitas penelitian itu masih dipertanyakan.

Studi pada perempuan yang menggunakan DEET menunjukkan hasil yang merugikan tetapi tidak banyak. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk hal ini.

Apa Efek Samping Obat Anti Nyamuk pada Ibu Hamil?

Freepik/Bonnontawat

Jika tidak digunakan sesuai petunjuk, obat anti serangga dapat menimbulkan beberapa risiko berikut ini:

  • Iritasi bagi yang memiliki kulit sensitif.
  • Meskipun sangat jarang, konsentrasi tinggi dapat memengaruhi sistem saraf pusat yang menyebabkan kejang dan sakit kepala. Karena itu, oleskan sedikit dulu untuk uji reaksi alergi.

Jika Mama memiliki kulit yang sensitif, Mama dapat menggunakan cara alami untuk menghindari gigitan nyamuk, misalnya menggunakan tanaman tertentu.

Penolak Nyamuk Alami selama Kehamilan

Pexels/Mareefe

Pengusir serangga alami mungkin lebih baik bagi mereka yang memiliki kulit sensitif dan ingin mengurangi paparan bahan kimia. Beberapa alternatif yang aman antara lain:

  • Kelambu,
  • Serai, lavender, atau minyak kayu putih
  • Potong-potong bawang putih dan taburkan di teras
  • Letakkan tanaman basil di dekat jendela untuk mencegah nyamuk dan serangga masuk ke rumah melalui jendela
  • Tanaman catnip juga bermanfaat karena mengandung komponen yang disebut nepetalactone, yang dikenal sepuluh kali lebih kuat dari DEET.

Selama digunakan sesuai petunjuk, losion atau obat anti nyamuk aman untuk ibu hamil. Namun sebaiknya hindari paparan bahan kimia selama masa kehamilan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Ma.

Baca juga:

The Latest