Cara Penyajian dan Pemberian Susu Formula yang Benar

Cara penyajian dan pemberian susu formula yang salah bisa menyebabkan diare dan dehidrasi pada bayi

30 November 2021

Cara Penyajian Pemberian Susu Formula Benar
Pexels/Keira Burton

Perdebatan tentang susu mana yang terbaik untuk bayi memang tidak ada habisnya. Ada yang setuju dengan ASI, terutama di 6 bulan pertama kelahiran, tapi ada juga yang memilih susu formula.

Baik ASI ataupun formula, tidak ada yang perlu dipermasalahkan ya, Ma, sebab setiap orang punya alasan masing-masing dan pastinya menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya.

Jika memilih menyusui, Mama pasti sering dibuat bingung dengan banyaknya merek susu formula bayi yang berjejer rapi saat berbelanja ke supermarket. Apakah karena sulit memilih kandungan yang tepat? 

Sebagian besar susu formula bayi diperkaya zat besi atau asam lemak DHA dan ARA.

Untuk jenis susu formula, ada yang berasal dari kedelai atau susu sapi, ada yang khusus dibuat untuk bayi dengan intoleransi terhadap laktosa, bahkan ada yang kandungan garamnya rendah.

Lalu, bagaimana ya caranya memilih susu formula yang tepat dari sekian banyak jenis dan merek?

Nah, ada baiknya Mama mengetahui beberapa informasi dasar terkait susu formula terlebih dahulu.

Setelah memahaminya, Mama juga sebaiknya mengetahui bagaimana cara pemberian susu formula yang tepat untuk bayi. Berikut Popmama.com rangkumkan informasinya khusus untuk Mama.

3 Jenis Susu Formula Bayi Berdasarkan Komposisi

3 Jenis Susu Formula Bayi Berdasarkan Komposisi
pexels/sarah chai

Di Amerika, ada tiga bentuk susu formula, yaitu bubuk, cair, dan siap minum. Namun di Indonesia, susu formula yang paling sering ditemui adalah dalam bentuk bubuk.

Nah, susu formula ini ternyata terbagi dalam tiga jenis, Ma. Ada yang dari susu sapi, kedelai, dan susu yang diformulasikan untuk beberapa kondisi medis tertentu. Kita bahas satu per satu, ya.

  • Susu formula dengan bahan dasar susu sapi dilengkapi dengan minyak sayur, vitamin, mineral, dan biasanya mengandung zat besi. Susu ini bisa dikonsumsi oleh bayi yang sehat.
  • Susu formula dengan bahan dasar susu kedelai dilengkapi dengan minyak sayur, sirup jagung dan/atau sukrosa, serta terkadang zat besi. Susu ini cocok untuk bayi yang memiliki intoleransi terhadap laktosa atau alergi susu sapi. Namun, susu ini tidak direkomendasikan untuk bayi dengan berat badan lahir rendah.
  • Susu formula spesial biasanya dibuat untuk kondisi medis tertentu, seperti untuk bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi yang dibatasi asupan garamnya, atau bayi dengan penyakit reflux.

Editors' Pick

Cara Memilih Susu Formula yang Tepat untuk Bayi

Cara Memilih Susu Formula Tepat Bayi
Pexels/Victoria Borodinova

Cara terbaik untuk memilih susu formula yang tepat untuk bayi Mama adalah dengan mengonsultasikannya ke ahlinya.

Jika sudah mendapatkan rekomendasi, Mama bisa membeli susu ukuran kemasan yang terkecil lebih dulu.

Kemungkinan bayi tidak cocok dengan komposisi susu formula akan selalu ada.

Sehingga, akan lebih baik jika bayi mencoba terlebih dahulu dan kemudian dievaluasi kondisinya. Jika tidak cocok, Mama bisa berpindah merek susu formula lainnya.

Merek apapun yang akan Mama coba terlebih dahulu, lebih baik dipastikan produksinya di Indonesia, ya. Karena merek-merek tersebut pasti sudah memenuhi standar gizi susu formula bayi di Indonesia.

Jangan lupa untuk membeli susu formula dengan kemasan yang tersegel, tidak rusak, dan pastikan cek tanggal kadaluarsanya, ya. Ini semua perlu diperhatikan demi kesehatan buah hati.

Nah, jika saat mengonsumsi susu formula ternyata bayi mama menunjukkan tanda-tanda ini, segera periksakan ke dokter ya, Ma.

  • Kulit yang kering dan kemerahan.
  • Diare.
  • Terlihat sangat lemas dan kelelahan.
  • Muntah.

Tips Penyajian Susu Formula untuk Bayi

Tips Penyajian Susu Formula Bayi
livestrong.com

Setelah mengetahui susu formula mana yang tepat untuk buah hati, sebaiknya Mama juga memiliki informasi terkait cara penyajian susu yang benar.

Apa saja ya?

  • Jangan panaskan botol menggunakan microwave. Jika ingin melakukan sterilisasi, Mama bisa merebus botol atau menggunakan mesin sterilisasi khusus.
  • Cuci tangan Mama sebelum menyiapkan susu. Pastikan peralatan yang digunakan juga dalam keadaan bersih.
  • Lihat instruksi yang tertulis di kotak susu dan lakukan sesuai perintah yang ada. Takarannya harus pas ya, Ma, sebab jika salah bisa memicu diare dan dehindrasi.
  • Campurkan susu dengan air matang sebagai campuran air panas. Mama bisa menggunakan dispenser dengan air galon, atau air kran yang sudah direbus (hanya jika air tersebut aman untuk dikonsumsi).
  • Jangan menakar susu terlalu encer dengan dalih mengirit ya, Ma. Ini bisa menyebabkan bayi kekurangan nutrisi dan akan berakibat buruk bagi perkembangan otaknya.
  • Sajikan susu dalam keadaan tidak panas. Untuk mengecek suhu susu di dalam botol, Mama bisa meneteskannya ke punggung tangan terlebih dahulu.

Tips Pemberian Susu Formula untuk Bayi

Tips Pemberian Susu Formula Bayi
Unsplash/Rainier Ridao
Ilustrasi

Sama halnya dengan pemberian ASI, saat membantu bayi minum susu formulanya, Mama bisa melakukan hal-hal di bawah ini:

  • Beri bayi susu formula sebanyak yang ia mau, tapi jangan paksa bayi untuk menghabiskan satu botol langsung jika tidak mau.
  • Rata-rata bayi minum dengan selang waktu 2-3 jam, sehingga Mama bisa menggunakan rentang waktu tersebut sebagai patokan.
  • Jika bayi masih belum bisa menggunakan botol dengan baik, beri ia minum sedikit-sedikit agar tidak tumpah.
  • Sendawakan bayi setelah menyusu agar perutnya tidak kembung.
  • Setelah menyusu, biarkan bayi beristirahat dan jangan berikan aktivitas yang mungkin bisa mengeluarkan isi perutnya.
  • Jangan lupa cuci botol bayi setelah selesai digunakan dan sterilkan.

Bagaimana, tidak sulitkan cara penyajian dan pemberian susu formula untuk bayi?

Jika setelah minum susu muncul reaksi alergi, segera hubungi dokter ya, Ma!

Baca juga:

The Latest