Saat memberi air untuk bayi, entah itu untuk minum, dicampur ke MPASI, atau untuk membuat susu formula, Mama mungkin bertanya: lebih baik menggunakan air kemasan atau air rebusan?
Dilansir dari unggahan dr. Mas Nugroho Ardi Santoso, M.Kes, Sp.A di laman Instagram pribadinya @ardisantoso, air rebusan dan air kemasan sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Air kemasan sudah memiliki uji klinis standar dan pengolahan serta BPOM yang mengatur dan mengawasi. Tapi hindari air kemasan yang tidak memiliki BPOM, ya, Ma.
Selain itu, Mama juga harus memperhatikan cara penyimpanan air kemasan, misalnya tidak boleh terpapar matahari, kemasannya harus BPA free, dan harus dipanaskan hingga 70 derajat celsius bila akan digunakan untuk membuat susu formula.
Sedangkan air rebusan, sumber airnya bisa bermacam-macam, Ma. Ada yang dari sumur dalam, sumur dangkal, ada yang tidak diketahui sumbernya. Selain itu, lama perebusan pun bisa bervariasi serta tidak ada standarnya. Jadi, orangtua harus berhati-hati dalam memberikan air rebusan. Saat merebus air untuk kebutuhan bayi, pastikan Mama merebusnya hingga suhunya mencapai 100 derajat celsius. Mama juga harus menggunakan air dari sumber air yang bersih, dari sumber yang dalam serta tidak terkontaminasi. Jadi aman untuk si Kecil, terutama aman dari kontaminasi patogen.
Jadi, entah itu air rebusan atau air kemasan, pastikan air itu aman dan tidak terkontaminasi dengan patogen apa pun, ya, Ma.
dr. Ardi menambahkan, meski Mama menggunakan air kemasan, tapi jika kemasannya dipakai berulang kali, itu pun bisa menimbulkan risiko kesehatan untuk si Kecil, lho.
Jadi, apa pun jenis airnya, air itu harus sehat, bersih, dan aman tanpa cemaran dari patogen.