Tumbuh Gigi pada Bayi Baru Lahir, Apa Penyebabnya?

Gigi natal mungkin tampak menyeramkan dan misterius. Tetapi secara sains, memang ada kondisi tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan gigi. Gigi ini mungkin terlihat pada bayi dengan celah langit-langit atau bibir. Bayi yang lahir dengan kelainan pada dentin (jaringan kalsifikasi yang membantu membentuk gigi), mungkin juga memiliki gigi kelahiran. Malnutrisi selama kehamilan juga diduga merupakan faktor risiko lain yang memungkinkan. 

Selain faktor-faktor di atas, gigi natal juga bisa dipicu karena gangguan kesehatan atau sindrom Sotos, Hallerman-Streiff, Pierre Robin, dan Ellis-van Creveld.

Selain kondisi medis tertentu, ada pula faktor genetik yang meningkatkan kemungkinan bayi baru lahir memiliki gigi. Sekitar 15 persen bayi yang lahir dengan gigi memiliki anggota keluarga dekat yang juga dilahirkan dengan gigi natal. Ini termasuk saudara kandung dan orangtua. 

Meskipun ada studi yang bertentangan tentang peran jenis kelamin terhadap potensi gigi natal, bayi perempuan lebih mungkin memiliki gigi natal daripada bayi laki-laki. 

Ada empat jenis gigi natal yang terjadi pada kasus-kasus di dunia, yaitu:

• Gigi natal berkembang penuh, meskipun longgar, mahkota menempel pada beberapa struktur akar
• Gigi lepas yang tidak memiliki akar sama sekali
• Gigi kecil yang baru saja muncul dari gusi
• Gigi yang memotong gusi

Sebagian besar kasus gigi kelahiran hanya muncul satu gigi saja. Jarang ada kasus yang menyebutkan bayi terlahir dengan banyak gigi. 

Gigi depan bawah adalah gigi yang paling umum muncul, diikuti oleh gigi depan atas. Kurang dari satu persen bayi dengan gigi natal yang lahir dengan gigi geraham. 

Jenis gigi yang dimiliki bayi akan menentukan risiko komplikasi. Ini juga akan membantu dokter menentukan apakah perawatan diperlukan.

Beberapa bayi tidak dilahirkan dengan gigi, tetapi giginya tumbuh lebih dini. Umumnya dalam kasus ini giginya terlihat dalam bulan pertama kehidupan. Gigi yang muncul segera setelah lahir disebut dengan gigi neonatal.

Menurut jurnal Pediatrics, kasus gigi neonatal bahkan lebih langka ketimbang gigi natal. Gejala tumbuh gigi dini ini muncul sejak usia tiga bulan. Gigi neonatal muncul begitu cepat setelah bayi lahir sehingga bayi mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda tumbuh gigi pada umumnya, seperti rewel dan air liur berlebih. 

Gigi natal yang tidak lepas biasanya akan dibiarkan begitu saja. Tetapi jika gigi natal bayi mama adalah gigi lepas yang tidak memiliki akar, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengangkatan. Jenis gigi kelahiran ini dapat berisiko:

• Tersedak, karena jika gigi terlepas bisa tertelan
• Masalah makan
• Cedera lidah
• Luka pada ibu yang menyusuinya

Gigi yang goyang akan diperiksa melalui sinar-X untuk menentukan apakah terdapat struktur akar yang kokoh. Jika tidak ada struktur akar yang kokoh, maka dokter akan melakukan pengangkatan. 

Dokter gigi anak akan memantau selama proses pertumbuhan gigi anak. Meskipun gigi natal bukanlah masalah yang langsung berdampak pada kesehatan bayi, penting untuk memantau perkembangannya untuk mencegah komplikasi.

Itulah informasi mengenai tumbuh gigi pada bayi baru lahir. Semoga informasi ini tidak membuat Mama bingung lagi, ya.