Manfaat tersebut antara lain:
Terkadang, kulup pada penis yang tidak disunat bisa menjadi sulit atau tidak memungkinkan untuk ditarik ke atas (phimosis). Kondisi ini bisa memicu peradangan pada kulup.
Sunat membuat penis lebih mudah dibersihkan. Meski penis yang tidak disunat pun sebenarnya tidak sulit untuk dibersihkan.
- Menurunkan risiko penyakit
Sunat dapat menurunkan risiko penyakit, termasuk risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK), infeksi menular seksual dan kanker penis.
ISK pada laki-laki lebih umum terjadi pada mereka yang tidak disunat. Jika infeksi parah pada bayi tidak ditangani dengan tepat, dapat memicu masalah ginjal nantinya.
Infeksi menular seksual dapat diturunkan risikonya dengan prosedur sunat, termasuk HIV. Namun, bukan berarti bisa bebas melakukan hubungan seks sembarangan.
Perilaku seks yang aman dan sehat tetap diperlukan. Secara umum, kanker penis jarang terjadi, namun kemungkinan terjadinya menjadi lebih besar pada penis yang tidak disunat.
Selain itu, nantinya perempuan yang menjadi pasangan seksual dari laki-laki yang disunat lebih berkemungkinan untuk terhindar dari kanker serviks.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sunat pada bayi juga memiliki risiko tersendiri, meski masih tergolong rendah.
Tingkat komplikasi sunat sekitar 0,1-35%, dengan sebagian besar komplikasi melibatkan infeksi, perdarahan, dan gagalnya membuang kulit kulup yang cukup.
Perdarahan dan infeksi ini bisa timbul dari iritasi akibat gesekan popok dan amonia dalam urine.
Komplikasi sunat yang lebih serius antara lain:
Cedera penis yang dimaksudkan adalah fistula uretral, nekrosis penis, dan amputasi sebagian. Peradangan pada bukaan penis (meatitis) dan gangguan yang berkaitan dengan kemih, misalnya meatal stenosis.
- Rasa nyeri saat ereksi ketika sudah dewasa
Hal ini disebabkan terlalu banyak kulit yang dipotong, namun jarang terjadi
- Kemungkinan risiko yang berkaitan dengan masalah kulup
Sunat bayi berisiko kulup gagal sembuh dengan baik, dipotong terlalu pendek atau terlalu panjang, maupun kulup yang masih menempel di ujung penis hingga butuh bedah perbaikan.
Nah, itulah beberapa informasi penting terkait proses sunat yang dilakukan pada anak kedua Tya Ariestya.
Semoga dapat menjadi pertimbangan bagi Mama semua, ya!