Ada sejumlah alasan mengapa bayi mungkin tidak mendapatkan ASI yang cukup untuk menambah berat badan secara konsisten. Beberapa di antaranya adalah:
Perlekatan mulut bayi ke puting payudara yang baik memungkinkan bayi untuk mengisap ASI dari payudara tanpa merasa lelah dan frustrasi. Jika bayi tidak menempel dengan benar atau hanya menempel pada puting susu, ia tidak akan bisa mengeluarkan ASI dengan baik.
Bayi dengan mulut kecil atau masalah fisik seperti ikatan lidah atau bibir sumbing dan langit-langit mulut dapat mengalami masalah latching.
Jadwal menyusui bayi baru lahir setidaknya setiap 2 hingga 4 jam sepanjang hari dan malam selama 6 hingga 8 minggu pertama.
Bayi baru lahir harus menyusui sekitar 8 hingga 10 menit di setiap sisi. Seiring bertambahnya usia bayi, waktu tidak menjadi masalah selama bayi mendapatkan ASI yang cukup. Namun, selama beberapa minggu pertama, cobalah untuk membuatnya tetap terjaga dan aktif mengisap selama yang Mama bisa.
Jika bayi tidak nyaman karena cedera kelahiran atau infeksi seperti sariawan di mulutnya, ia mungkin tidak menyusui dengan baik. Karena itu penambahan berat badannya tidak konsisten.
Beberapa Mama mungkin memiliki keterlambatan di awal produksi ASI, yang berarti produksi lambat atau terlambat sama sekali. Berita baiknya adalah pasokan ASI yang rendah di awal kelahiran ini dapat ditingkatkan dengan mudah, Ma.
Meskipun jarang terjadi, ada beberapa masalah medis yang dapat menyebabkan pasokan ASI benar-benar rendah. Jika ini terjadi, Mama harus segera konsultasi dengan dokter.
Bayi yang lahir sebelum 37 minggu mungkin tidak memiliki kekuatan atau energi untuk menyusui dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan semua ASI yang mereka butuhkan. Mereka juga lebih cenderung mengantuk dan mengalami masalah medis seperti penyakit kuning atau dehidrasi, yang dapat membuat menyusui menjadi lebih sulit.
Bayi dengan penyakit atau infeksi mungkin tidak menyusui dengan baik. Sehingga berat badannya tidak bertambah secara konsisten atau bahkan terjadi penurunan, terutama jika bayi mengalami diare atau muntah.
Bayi baru lahir dengan penyakit kuning, ini membuat bayi sangat mengantuk dan tidak tertarik menyusui.
Bayi dengan refluks muntah setelah menyusu, selain kehilangan sebagian ASI setelah menyusu, asam dari refluks dapat mengiritasi tenggorokan dan kerongkongan sehingga terasa menyakitkan untuk menyusu.
Masalah neurologis seperti down syndrome dapat menghambat kemampuan bayi untuk menyusu dengan benar.